Chapter 15

105K 13.6K 2.7K
                                    

Minggu pagi yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu pagi yang indah. Sinar matahari tak terlalu terik, bau petrikor khas sisa hujan semalam juga masih tercium, membuat Alma semakin semangat berolahraga. Ia berlari di atas alat Treadmill yang kecepatannya sudah diselaraskan dengan ritme lagu yang ia dengarkan melalui airpods. Sebenarnya Alma tidak begitu suka olahraga, tapi, melihat hari semakin dekat dengan tanggal pernikahannya, ia rasa ia perlu melemaskan otot-otot tubuhnya agar tidak mudah lelah saat hari H nanti.

Di menit ketiga belas ia berolahraga, musik yang Alma putar tiba-tiba berhenti dan berganti menjadi dering telepon. Ia lantas mematikan alat olahraganya dan meraih ponselnya yang ia letakkan di meja kecil yang tak jauh dari tempat mula-mula. Alma menatap intens nomor tidak dikenal yang tampil di layar ponselnya. Nomor tanpa nama, tapi rangkaian nomornya seperti tidak asing bagi Alma.

"Siapa?" gumam Alma bermonolog.

Akhirnya Alma memilih mengangkat saja panggilan itu. "Halo?"

"...." Tidak ada jawaban dari si pemanggil.

"Halo. Maaf, ini siapa, ya?"

"...."

Tut! Panggilan tiba-tiba berakhir.

Alma mengernyiti tingkah aneh pemilik nomor yang meneleponnya barusan. Firasatnya langsung menuduh bahwa yang barusan adalah perbuatan Adriel. Pasalnya Adriel punya 2 HP yang dua-duanya aktif. Juga, Adriel sering menjahilinya persis seperti tadi. Tak jarang laki-laki itu juga sengaja diam cukup lama saat mereka bertelepon dan baru berbicara lagi saat Alma sudah kesal.

Ting!

Notifikasi yang baru muncul membuat Alma semakin yakin bahwa yang tadi meneleponnya adalah Adriel. Laki-laki itu kini mengiriminya pesan di WhatsApp dengan nomor yang sudah tersimpan.

Savero:
😘

Alma:
ngapain sih?
iseng banget nelfon pake nomer lain

Savero:
hah
apa
siapa
aku belum nelfon kamu
oh ini kode pengen telfonan?

Alma:
GA
el, serius
tadi lo kan yg nelfon?

Savero:
sumpah enggaaa
aku aja baru bangun
gara gara kamu ga bangunin aku🤬
ga nelfonin aku

Alma:
bayi 3 bulan aja bisa kebangun sendiri

Savero:
jadi siapa yang telfon?

Alma:
gatau

Karena masih penasaran dengan nomor tadi, Alma pun mengecek riwayat panggilan. Di saat yang bersamaan, Alma tiba-tiba teringat akan sesuatu yang sempat mengganggunya beberapa waktu lalu. Raut wajahnya sontak berubah cemas, buru-buru mengecek menu pesan.

Alma's Fortune [New Version] - Re-publishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang