Chapter 05

157K 20.2K 2.3K
                                    

Berdandan adalah salah satu aktivitas yang Alma sukai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berdandan adalah salah satu aktivitas yang Alma sukai. Bahkan, saat sedang tidak ada acara apapun dan hanya berdiam diri di kamar, ia seringkali memoleskan riasan pada wajahnya.

Namun, sore ini ia seperti tidak ada selera sama sekali untuk mempercantik dirinya, padahal ia akan dipertemukan dengan lelaki yang akan dijodohkan dengannya. Alma tidak peduli apakah bedaknya rata atau tidak, apakah bentuk alisnya tinggi sebelah atau tidak, masa bodo. Alma hanya berharap lelaki itu tidak menyukainya dan menolak perjodohan setelah mereka bertemu nanti.

"Non, ini jilbabnya sudah Budhe setrika-in, Budhe taruh di kamar ganti, ya," ujar Budhe Wati—seorang asisten rumah tangga.

"Iya, Budhe. Taruh situ aja. Makasih."

Setelah merasa cukup dengan dandanan wajahnya, Alma pergi ke kamar ganti. Wajahnya kian memasam saat melihat long dress maroon yang dipilihkan mommynya. Menurutnya dress tersebut terlalu berlebihan jika hanya digunakan untuk acara pertemuan non-formal. "Seriously? Gue pake dress ini?"

Dengan ogah-ogahan, Alma memakai gaun tersebut dan mengenakan hijab yang senada. Ia lantas menghampiri etalase tempat heels-heels-nya terletak, memilih sandal yang pas untuk gaunnya. Jujur, Alma tidak ingin tampil seniat ini sebenarnya, apalagi sampai memakai sepatu hak yang tentunya akan semakin mempercantik kakinya. Tapi jika sudah bergaun anggun lantas memakai sandal jepit, apa tidak membuat malu orang tuanya nanti?

..........

Darel tak berkedip saat Kakanya keluar dari pintu utama rumah untuk menuju mobil. "Buseeet!"

Alma mengernyit. "Kenapa?"

"Ini mah namanya lo mancing biar cepet dinikahin."

Amanda tersenyum atas ucapan putranya yang secara tidak langsung memuji penampilan sang Kakak. "Cantik banget, ya, Der?"

Darel lantas memeluk Kakaknya dari belakang seraya menggiring masuk ke mobil. "Sebenernya gue sedih tauk lo dijodoh-jodohin gini."

"Makanya bantu gue biar perjodohan ini batal," balas Alma berbisik pelan.

"DAAAD! KAKAK NGAJAK DAREL SEKONGKOL BIAR PERJODOHANNYA BATAL!"

...........

Alma duduk di bangku belakang, di sebelah Amanda. Selama perjalanan, ia terus menyengap, menahan hawa dingin yang dibangunnya sendiri. Matanya jarang berkedip sekalipun lampu jalanan menyilaukan penglihatannya. Lagu favoritnya yang kini terputar di speaker mobil pun seolah tak berarti apapun, usikan bisik cemas masih lebih keras terdengar di telinganya. Rasanya, Alma ingin lari saja sekarang.

"Tumben nggak nyanyi, Kak? Lagu kesukaan lo nih," tegur Darel yang duduk di bangku kemudi.

Darel tahu sekali jika lagu berjudul Best Part yang dinyanyikan oleh Daniel Caesar adalah lagu kesukaan Kakaknya, makanya ia sengaja memutarkan lagu itu agar Kakaknya sedikit terhibur dan berkurang rasa cemasnya. Namun ternyata tidak mempan.

Alma's Fortune [New Version] - Re-publishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang