Daddy -8-

14.1K 1.8K 66
                                    

Pagi itu Jaemin terbangun lebih awal. Tenggorokannya panas, perutnya mual. Tapi dekap hangat di tubuh membuatnya enggan bangkit.

Yang dia lakukan adalah menatap lamat pada wajah ayahnya. Hidung, mata, bibir, dagu semua dia perhatikan.

Tangannya terangkat. Meraih tangan Jaehyun yang berada di atas kepalanya.

Dia tersenyum.

"Tangan Papa ternyata sudah ada keriput ya ?? Maaf aku tidak tau. Papa tidak pernah menggenggam tanganku"

Sekali lagi tangannya terangkat. Mengusap garis halus di kening sang ayah.

"Papa sudah tua ya ?? Maaf aku tidak tau. Papa tidak pernah muncul di hadapanku"

Jaemin terkekeh. Terdengar sendu ditelinga. Sepertinya dia masih mabuk. Omongannya berputar-putar. Kacau.

"Papa"

"Nana rindu"

Kemudian dia semakin mendekat. Menyembunyikan wajahnya di dada Jaehyun. Telinganya dia tempelkan, mendengar detak jantung Jaehyun yang teratur.

Indah sekali. Jaemin rindu melodi lama pengantar tidurnya. Melirik pada jam dinding yang menunjukkan pukul lima pagi. Dia berbisik pelan pada angin.

"Papa selamat tidur"

🐣🐣🐣

Jaehyun tersentak saat pintu kamar mandi terdengar ditutup keras. Disusul suara muntahan yang menyakitkan.

Buru-buru menyibak selimut untuk bergegas menuju kamar mandi saat kesadarannya akhirnya terkumpul.

Uwek

Uhuk

Jaehyun mengetuk pelan pintu saat suara itu tak kunjung usai.

"Na ?? Jaem ??"

Tak terdengar balasan membuat Jaehyun semakin khawatir. Diputarnya knop pintu itu, dia terkejut sendiri. Tidak dikunci.

Kemudian bergegas ikut berjongkok, memijat tengkuk Jaemin dengan lembut.

"Sudah ??"

Jaemin mengangguk. Membiarkan Jaehyun membantunya bangkit.

Jaehyun kemudian menekan tombol di toilet duduknya agar muntahan Jaemin — yang hanya berupa cairan kuning — tersedot ke dalamnya.

Menuntun Jaemin dengan pelan untuk menuju sofa ruang keluarga yang panjang.

"Sebentar. Papa buatkan sup rumput laut agar lebih baik ya ??"

Jaemin terlalu lemas untuk menjawab jadi dia hanya bisa berdehem pelan.

"Hm"

Membiarkan Jaemin kembali merebahkan diri di atas sofa Jaehyun berlalu. Mulai memasak sup rumput laut untuk putranya.

"Jaem ??"

"Hm"

Ruangan tanpa sekat itu tentu membuat mereka mudah saling berbicara meski tanpa nada suara yang tinggi sekalipun.

"Maaf"

Jaemin mengernyit.

"Untuk ??"

Jeda. Lama sekali.

"Untuk berbohong. Seharusnya papa bilang saja itu alkohol jadi kamu tidak akan meminumnya dan berakhir mabuk seperti ini. Maaf"

Jaemin mendengus.

"Sudahlah. Salahku juga yang tidak bertanya dan meminta izin untuk meminumnya"

Jaehyun disana mengangguk pelan.

Daddy ✓Where stories live. Discover now