Daddy -7-

14.3K 2K 166
                                    

Setiap orang punya kebiasaan dimana ada satu hal yang dijadikan sebagai pelarian. Pelarian dari semua rasa lelah dalam tubuh maupun hati.

Jaehyun juga punya. Dia sejak lima tahun yang lalu selalu meminum minuman keras untuk mengusir sedikit pengang dan mengangkat beban.

Tidak sehat memang tapi rasanya Jaehyun begitu menyukainya. Sensasi manis bercampur rasa terbakar di mulut dan tenggorokannya membuatnya tenang.

Tapi tenang saja. Alkohol dalam minumannya masih tergolong rendah. Jadi tidak apa-apa jika diminum sesekali.

Dia tersenyum menatap pada satu gelas yang penuh oleh minuman keras itu. Warnanya cantik. Agak kemerahan.

Celingukan sejenak mencari Jaemin, jaga-jaga supaya putranya tak melihat kebiasaan buruknya.

"Ahh"

Tapi di depannya bukan hanya ada minuman itu, melainkan berkas-berkas yang membuatnya pusing dari tadi.

Meninggalkan sejenak minumannya untuk membaca berkas dengan teliti. Saking telitinya membaca perhatiannya baru teralihkan saat suara panci terjatuh dari dapur terdengar.

Buru-buru meninggalkan pekerjaannya hanya untuk mendapati putranya tengah membungkuk memungut ramyeon mentah yang entah bagaimana bisa tercecer di lantai.

"Kapan kamu bangun ??"

Jaemin menoleh menatap Jaehyun.

"Barusan. Aku lapar"

Jaehyun mengangguk, mendekati Jaemin dan membantunya membersihkan sisa-sisa ramyeonnya.

"Kenapa tidak bilang pada Papa ??"

Jaemin mengalihkan pandangan, menggaruk tengkuknya salah tingkah.

"Tidak apa-apa"

Jaehyun mendengus Jaemin selalu mengatakan itu setiap kali dia bertanya. Menyebalkan.

Kemudian dia membuka lemari tempatnya menyimpan ramyeon mengambil dua lagi yang baru.

"Kamu tunggu saja ya. Papa yang masakkan"

Jaemin hanya berdehem kecil kemudian pergi menuju ruang keluarga. Dilihatnya banyak tumpukan map-map di atas meja.

"Apa pekerjaannya melelahkan ??" Gumamnya pelan.

Dia sedikit melirik pada dapur yang memang tanpa pintu itu untuk memperhatikan punggung Jaehyun yang tampak cekatan memasak. Sedikit kasihan sebenarnya tapi tak apalah sekali-kali.

"Ingin ditambahkan telur ??" Suara Jaehyun menggema.

"Iyaaa"

"Oke"

Jaehyun tampaknya kembali sibuk dengan kegiatan memasak ramyeonnya membuat Jaemin kembali mengalihkan pandangan pada meja.

Kemudian perhatiannya tersedot pada segelas minuman dengan warna merah agak kuning.

"Ini minuman apa ??" Ucapnya dengan keras setelah mengambil minuman itu untuk dia perhatikan lebih jelas.

"Yang mana ??" Jaehyun menyahut.

"Di atas meja"

Lama sekali jeda yang tercipta sebelum suara Jaehyun kembali terdengar.

"Itu jus apel"

Jaemin mengernyit, menghirup aroma minuman itu. Tapi nihil aromanya tidak seperti apel.

Warnanya memang mirip dengan jus apel sih. Dengan rasa penasaran yang tinggi dia meminum minuman itu.

Daddy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang