27 • Layaknya Saudara

527 113 7
                                    

Plok

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


Plok..Plokk

Suara tepukan tangan dua kali

"Pelayan, tolong minuman pembukanya!" Siwon berseru sambil tersenyum pada rekan bisnisnya, Suho.

Mereka sedang melakukan pertemuan di salah satu restoran. Singkatnya, mereka membicarakan bisnis lanjutan mereka.

Mereka saling berjabat tangan, "Apa kabar?" sapa Suho.

"Sebenarnya sedang tidak baik-baik saja. Tetapi, bagaimana dengan band mu itu?" Siwon dan Suho mengambil cangkir bening tempat menuangkan alkohol.

Siwon dan Suho saling tersenyum dan mendekatkan gelas mereka, "Cheers!!"

"Ahhh!" seru mereka setelah menelan secangkir alkohol.

"Tentunya bandku sudah baik-baik saja. Kalau tidak, aku tidak akan berada di sini sekarang."

"Lalu apa yang ingin kamu katakan? Bukankah Bara juga sudah mengalah tentang bisnis ini?"

"Ya. Bara juga yang menghancurkan band milikku. Tapi sekarang semuanya sudah membaik. Tentunya bisnis kita juga bukan?"

"Tentu. Bisnis ini akan menjadi besar, setelah Bar Strom makin besar dan bisnis ini akan sukses," kata Siwon.

Bar Strom adalah salah satu bar tempat biasa Band The Archie melakukan konser. Bar itu akan segera menjadi besar dan membuat bisnis yang menguntungkan, membuka sebuah Bar juga termasuk sulit, dengan The Archie juga dapat membuat pelanggan berdatangan.

Tak lama, obrolan bisnis antara Suho dan Siwon telah usai. Suho pamit dengan lega, semua berjalan seperti perkiraannya. Sedangkan Siwon, masih duduk di restoran itu sambil memainkan ponselnya.

Dering telpon memecah sunyi ruangan VIP itu, "Iya. Aku sudah sampai sedari tadi. Masuk saja."

Pintu ruangan terbuka memperlihatkan Yunho seorang CEO sebuah agensi besar tersenyum lebar sambil menyapa rekan bisnisnya, Siwon.

"Mau minum? Atau langsung ke intinya?"

"Langsung saja. Waktuku tak banyak," jawab Yunho yang langsung duduk di hadapan Siwon.

"Aku akan membeli tanah dan gedungmu sekarang. Aku akan segera menelpon sekretaris ku untuk mentransfer uangnya. Tapi, ada satu hal yang ingin kutanyakan." Yunho menatap serius Siwon.

"Kenapa kamu menjual tanah itu? Bukankah itu tanah yang berada di pusat kota dan dekat dengan apapun? Kenapa kamu menyia-nyiakannya?" Yunho melanjutkan pertanyaannya.

Siwon merenung sedih, "Tanah itu memang sangat bagus, makanya aku menjual dengan harga yang tinggi. Di sana tempat kejadian kasus pembunuhan, persisnya di ruang bawah tanah. Kamu tau itu kan?"

Yunho mengangguk menjawab.

"Di sana, misteri semuanya misteri. Anakku, anak keduaku setelah Jaehyun mempunyai luka yang mendalam di sana. Aku pun begitu, karena aku merasakan apa yang anakku rasakan. Aku ingin membuang ingatan itu segera dan keluargaku akan rukun. Itu salah satu caranya."

Kelas Atas [NCT] ✔Where stories live. Discover now