"Tetap saja ini semua salahmu" "Baiklah baiklah ini salahku" "Aku tidak bisa bangun" "Jadi?" Matt pura pura polos "Nggak jadi sana pergi" Harry kemabli berbaring bermain hp "Yakin?" Harry tidak menyahut ia masih asyik dengan hpnya hingga Matt tanpa permisi mengangkat tubuhnya dibahu dan membawa Harry untuk mandi bersama dan Harry"pasrah".
Harry menikmati tea time sorenya dihalaman teras belakang menikmati kebun bunga entah siapa yang menanam dan mengurus sesekali ia hanya meremas remas gelasnya
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Harry tersedak melihat Matt shirtless habis ngegym dilantai dua rumahnya "K-k-kenakan pakaianmu" "Kenapa kau tidak menyukainya?" "B-b-bukan begitu T-t-tapi apa kau t-t-tidak kedinginan?" "Harry ini musim panas apa kau lupa" eh iya memang Harry lupa "Eh iya ya?" "Berpa umurmu? Kau sudah pikun ya" "Ish lupa kan wajar" "Sudahlah aku hanya ingin melihat mu dan aku tidak mengerti apa menariknya halaman belakang ini" "Ayo masuk sudah sore udara sore tidak baik" "Ya aku memang mau masuk" Harry bangkit dengan gelas ditangan namun gelas itu terjatuh "Harry" Matt menangkap tubuh itu sebelum jatuh.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Istirahatlah hmm?" "Kau mau kemana Matt?" "Aku harus menebus resep dan membeli beberapa hal untukmu, aku akan mengabarkan ini kepasa orang tuamu juga" "Hati hati dan jangan lama lama" "Eh kenapa?" "Tidak kenapa kenapa" Harry memalingkan wajahnya menyembunyikan wajah nya yang bersemu, Matt menciumnya sebelum pergi ia tersenyum setidaknya semua berjalan baik dan berita baik menyusul ia merasa sangat beruntung.
Harry menunggu didapur ia mendengar langkah kaki bergegas mengahampiri "Kau sud........ kau" Harry memandang horor pria itu ia mundur berlari kekamarnya dan menutup serta mengunci menahan pintu dengan tubuhnya nafas nya memburu pria itu terus mendobrak pintu Harry menangis ia berharap Matt segera pulang entah bagaimana pria yang pernah menculik dan hampir membuatnya kehilangan nyawa dan sekarang keadaan makin parah asmanya kambuh "Matt kumohon cepatlah pulang" doanya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Matt" Harry memeluknya dan menangis sesegukan ia dapat merasakan Harry rapuh saat ini "Ssssttt semua sudah aman, maafkan aku Harry" "Aku takut" "Sekarang mulai sekarang aman kau tidak perlu takut lagi" Harry memandang Matt "Benarkah?" "Ya kau tidak perlu takut lagi sekarang" Matt menyeka air mata diwajah Harry dengan jempolnya sambil menangkup wajah Harry "Aku akan memastikankau selalu aman dan baik baik saja, aku hancur melihatmu seperti ini "Maaf" "Harry kau melakukan hal yang tepat" "Benarkah begitu" "Ya keputusanmu berlindung hal yang tepat meskipun aku harus mendobraknya untuk mengeluarkanmu dari kamar" "Kau harus memperbaikinya" "Itu sudah pasti" Matt terkekeh melihat Harry mulai cerewet lagi.
Harry menggenggam erat tangan Matt ia masih teringat ia mendekatkan tubuhnya ke arah Matt.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kau tidak usah takut lagi" "Aku masih mengingat nya jelas" "Hmmm ayo pergi bulan madu kedua?" "Eh apa?" Tampak semburat merah diwajah Harry "Kau ingat bukan aku akan berjanji kita akan kembali memperbaiki bulan madu" "Dengan keadaanku bagaimana mungkin kita bisa terbang" "Untuk itu tak usah kau pikirkan biar aku yang mengurusnya" "Matt kau membuatku merasa beruntung aku tidak pernah berpikir akan seberuntung ini" "Tapi tidak denganku kau sangat cerewet" "Maaaaatttt malam ini kau tidak boeh tidur denganku" "Bercanda bercanda aku mau tidur denganmu" "Tidak lucu Matt bodoh" "Serius hanya bercanda" Harry menendangnya keluar kamar dan melemparinya dengan bantal dan selimut tepat kewajahnya "Harry" wajahnya memelas "Tidak" pintu ditutup keras. Tengah malam sosok kecil berjalan dan berbaring mengeratkan tangan Matt memeluk tubuhnya, Matt tersenyum ia mencium aroma harum rempah milik Harry yang membuatnya tenang "Aku takut tidur sendiri" "Ssssttt tidurlah aku akan melindungimu" keduanya terlelap di sofa yang bisa diubah menajdi tempat tidur diruang tamu tangan Matt mendekapnya posesif.