Rain tertawa melihat wajah Juan yang malu karna Rain sudah melihat kekacauan di kamarnya.
"Kak lo jangan berasumsi sendiri lihat kamar gue. Gue bisa jelasin semuanya"
Rain mengerutkan keningnya tak mengerti jalan pikir Juan. "Bodoamat" ucap Rain langsung ke luar dari kamar Juan.
"Ini semua gara gara si omeng coba tadi malam dia nggak ngajak ribut kamar gue masih rapi. Hahh nyesel gue ngadopsi dia, tau gini udah gue kembaliin dia ke habitat aslinya" guman Juan ketika Rain sudah keluar dari kamarnya
"MEONG" Omeng meloncat ke atas kasur lalu duduk di pangkuan Juan.
Juan menatap Omeng kesal. "Ini semua gara gara elo, gue jadi malu kan."
Perdebatan antara Juan dan si omeng masih berlanjut meski si omeng hanya menjawab ‘MEONG’ Juan tak berhenti mengutarakan kekesalannya.
Di meja makan Rain dan Keluarga Julian makan dengan santai tak ada yang berbicara yang ada hanyalah suara piring dan sendok yang saling bersautan. Setelah semua selesai makan baru mereka sedikit berbincang sebelum semua keluar rumah melakukan aktifitas masing masing.
Sarah melihat penampilan Julian dari atas sampai bawah, mengenakan seragam putih abu-abu. “Bang kamu lupa kita harus pergi?”
Julian melirik Rain yang kebingungan. “Besok ya Mah”
Sarah menggelengkan kepalanya. “Nggak bisa Bang”
“Janji harus di tepati Jul.” Sahut Wijaya.
“Tapi aku ngantar Rain dulu” Sarah mengangguki ucapan Julian.
***
Sebelum naik ke motor Julian Rain bertanya. “Janji apa? Kamu mau kemana? Kenapa nggak sekolah?"
Terlihat Julian sedang berpikir dan Rain melihatnya. Rain merasa ada yang disembunyikan Julian ia berharap Julian bisa jujur kepadanya.
“Kakek minta kami datang ke rumahnya, katanya ada hal penting yang harus dibicarakan. “jawab Julian
“Kenapa Juan nggak ikut?”
“Dia ada ulangan katanya”
Rain menganggukkan kepalanya padahal ia nggak nyakin dengan jawaban Julian, Rain tau Julian berbohong. Di perjalanan Rain nggak ada pembicaraan lagi sampai di depan gerbang Julian langsung kembali pulang.
Mela dan Meta menghampiri Rain yang memandang kepergian Julian, perasaannya mulai nggak enak.
“Kak Julian kemana?” Tanya Meta
Rain mengedikkan bahunya lalu menggelengkan kepalanya. Mela dan Meta saling tatap lalu mengedikkan bahu mereka.
Pagi-pagi Rain dan Twins sudah mendapat pemandangan yang membuat mereka muak dan sangat mereka hindari. Mood Rain sudah rusak ditambah kehadiran Keluarga Rendra yang tiba-tiba sudah di depan mereka saat mereka membalikkan badan. Renata dan Rendra menatap remeh, Rain dan Twins berjalan begitu aja melewati mereka. Tiba tiba tangan Rain dicekal sontak Rain membalikkan badannya dan sosok Renata lah yang memegang tangannya.
Rain sempat tertegun merasakan tangan Renata menyentuh kulitnya. Mela yang melihat Rain terdiam langsung menyentak tangan Renata kasar. Para murid yang tak sengaja melihat sikap Mela tak percaya Mela berani berbuat kasar sama keluarga yang sangat disegani di sekolah.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
I'm not crazy (Revisi)
Genel Kurgu●Seorang anak genius dianggap gila dan dibawa kerumah sakit jiwa oleh kedua orangtuanya sendiri. ●Anak kembar perempuan yang tak mendapat kasih sayang dari keluarganya. Merasa dibodohi dengan keluarganya yang berakhir dibuang. ●Begitu harmonis persa...
Lima Belas ☆
En başından başla
