Jake memicing wajahnya, ini Marimar kenapa eh maksudnya James dari pagi sampai sore tiduran mulu
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Dari aku pergi sampai pulang kerja, ya tuhan James" "Ssssssttt aku lemes ini" "Kamu sakit ya?" "Nggaaaak aku cuma lagi lazy mode on" Jake memutar matanya malas "Ayo keluar dari tempat tidur dan makan malam diluar" James mengeratkan pelukannya ke guling, terpaksa Jake menggendongnya kekamar mandi melakukan ritual bersama nggak lebih woy nggak lebih cuci otak tuh pakai whitening.
"Mmmmm baunya enak" Jake heran ia mematung depan pintu baru pulang kerja James sudah menyambutnya memeluknya erat menciumi aroma tubuhnya "James......" di cuekin "James bebeb" nggak ada reaksi si empu nama lagi asyik ngeciumi tubuhnya "James bebeb nanti aku khilaf disini berabe urusannya" "Boleh asal kamu mau disunat dua kali" Jake hanya terdiam menelan ludahnya kasar itu suami apa tukang jagal pikirnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kau tahu njing, tuan lu siapa yang bawa jalan lu siapa" si najing cueak masih melenggang kesenangan melihat anjing anjing betina sepanjang jalan. Sesekali Jake menyapa tetangganya yang kegatelan kayak orang kelilipan gajah "Mbak sakit mata ya" Jake dengan polosnya membuat janda genit itu ngacir dan saat pulang Jake disambut dengan James depan pintu dengan samurai dibelakang dan pistol ditangan satunya dan Jake cuma diam mematung beberapa kali ia menelan ludahnya kasar rupanya James melihat semua "Pak tua mama genit maafkan anakmu yang malang ini" doa Jake dan sianjing kesenangan melihat tuannya James.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"James, kenapa tidur diruang tamu?" "Kau sudah pulang?" James duduk dan di iringi Jale duduk disampingnya "Kau menungguku pulang" "Jam berapa ini?" James menoleh ke arah jam dinding "Sudah jam tiga pagi, aku lembur karena tutup buku bulanan kau lupa?" "Ya aku lupa" James mengendus aroma tubuh Jake menenangkan hatinya "Aku berpikir untuk membawamu kerumah sakit, James...aku khawatir akhir akhir ini kau kadang lemas, pucat dan sering masuk angin" "Aku tidak apa apa, dengan mencium aroma tubuhmu membuat ku merasa lebih baik" Jake memeluk James dan menciumi pucuk kepalanya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Dok kalau bercanda liat situasi napa?" "Elah emang aku lagi stand up comedy, aku serius James itu hamil dan itu sudah dua minggu" James dan Jake saling pandang "Cari dokter lain yuk, Jake?" "Kalian berdua belum pernah jadi bakso ya?" "Wow Dok santai kita bercanda" James manggut manggut sembunyi di lengan Jake mendukung ucapan Jake "Bagus" Dokter harus meriksa tekanan darahnya habis ini.
"Jake" Jake menoleh "Ada apa James, kau mau sesuatu?" "Aku takut" "Apa yang kau takutkan?" "Cemohan orang dan kehilangan pekerjaan" "Abaikan saja jangan kau pikirkan" "Kok jadi canggung, kau marah Jake? "Tidak" "Benarkah?"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"James kau benar benar mencintai pekerjaanmu?" "Ummmm.....sebenarnya ya" "Kau seorang......" "Pembunuh?" "Meskipun kau melakukannya atas perintah negara tetap saja aku tidak suka" "Jake jangan mulai lagi" Jake bangkit ia lupa betapa keras kepalanya James.
Jake seolah menjaga jarak darinya dan kalau bicara hanya sekenanya saja seolah menjaga jarak darinya hati James bimbang, tidak ia tidak menikmati bagaimana orang mati ditangannya tapi ia merasa bangga demi negara. James membaringkan tubuhnya rasa sakit ini menyiksanya ia tidak tahu apa yang terjadi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"James bangun ayo makan malam" tidak bergeming "James jangan main main aku sedang tidak ingin bercanda" hanya lenguhan dan gerakan kecil "James kau kenapa?" "Sakit" suaranya parau dan pelan sekali tapi Jake masih bisa mendengar "Ya tuhan, kita kerumah sakit" Jake meraup tubuh James dan menggendongnya ala brydal ke mobil.
"Bagaiman Dok?" Jake cemas "Tolong apapun masalah diantara selesaikan segera, kalian hampir kehilangan calon anak kalian" Dokter pergi meninggalkan mereka. Jake menghampiri James yang sudah sadar ia duduk bersandar ditempat tidur memandang keluar ia tidak mendengar Jake yang mendekat duduk didekatnya dan menggenggam tangannya mebuatnya tersadar dan memandang Jake "Jake maafkan aku...." "Sudah kubilangkan jangan kau pikirkan ini yang kutakutkan" "Jake yang kau katakan benar, aku akan berhenti dari pekerjaanku" "Itu terserah mu James aku tidak akan mendesakmu lagi" "Ini murni keinginanku, Jake" "Ya sudah istirahatlah" "Temani" Jake terkekeh "Pasti itu."