After AS |07

33.8K 4.9K 4.1K
                                    

Selamat pagi epribadi, Rahma sampai di DM pembaca suruh update ya nurut. Jangan lupa komen tiap paragraf biar keren😍🔥

 Jangan lupa komen tiap paragraf biar keren😍🔥

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

___

Suara gemuruh disertai angin kencang tiba-tiba mengubah suasana sore ini. Langit terlihat sangat gelap padahal sebelumnya ada senja yang terbentang begitu indah.

Semilir angin yang berhembus kuat dan sangat dingin terasa menerpa kulit hingga ke tulang membuat bulu-bulu halus ditangan berdiri.

Gery melirik kearah Angel yang sedang memeluk dirinya erat. Saat ini mereka masih berada di MC Donals. Lebih tepatnya baru selangkah keluar dari sana, hujan turun disertai badai.

Mendekatkan bibirnya ke telinga Angel, cowo itu berbisik. "Lari aja yuk, terobos hujannya."

Angel menoleh, menatap Gery dengan jarak yang begitu dekat. Tak lama kemudian dia mengangguk. "Ayuk."

Gery tersenyum. Dengan cepat ia membuka jaket kebesaran anak Tiger. Untungnya, jaket itu berlapis parasut.

"Sinian, biar hujannya ga kena kepala. Ntar malah sakit."

Angel menurut, merapatkan dirinya pada Gery. Setelah itu Gery mengangkat jaket keatas kepalanya dan Angel, berusaha melindungi kepala mereka dari hujan badai.

"Hitungan ke tiga kita sama-sama lari ya?" Angel mengangguk seraya terkekeh kecil.

"Satu .... Dua ..." Gery mulai menghitung membuat Angel bersiap untuk berlari.

"Tiga!" Di detik selanjutnya mereka langsung berlari menuju dimana mobil terparkir. Mereka jadi bersyukur, untung tadi lebih memilih pergi menggunakan mobil dari pada motor. Jika saja tadi mereka memilih motor, bisa dipastikan mereka akan pulang setelah hujan reda.

Gery membukakan pintu mobil untuk Angel. Setelahnya ia berlari memutar mobil untuk segera masuk ke dalam sana.

"Ah, gila. Gede banget hujannya." Cetus Gery setelah duduk anteng didalam mobil. Angel hanya terkekeh mendengar itu sambil mengangguk.

"Yaudah, yuk pulang." Gery mengangguk, lalu mulai menjalankan mobil meninggalkan tempat makan cepat saji itu.

***

Berbeda dengan Devan. Saat ia mengantar Cerly pulang, hujan turun disertai badai. Jadilah ia terpaksa menunggu dirumah gadis itu sampai hujan reda. Sebenarnya bisa saja ia menerobos lebatnya hujan jika saja Cerly tak menahannya.

"Masuk dulu Van, dingin kalau diluar," ajak Cerly. Terlihat juga baju mereka yang sedikit basah.

Devan mengangguk mengikuti langkah Cerly masuk. Devan memilih duduk disofa ruang tamu. Sedangkan Cerly berjalan menuju dapur ntah apa yang akan gadis itu perbuat.

Cukup lama Devan menunggu sambil memainkan ponselnya. Cerly datang dengan membawa segelas teh hangat.

"Ini Van diminum biar angetan."

After AS [END✅]Where stories live. Discover now