L i m a b e l a s

8.7K 1.4K 405
                                    

Aku minta maaf banget buat kalian yang merasa kecewa karna alur cerita ini gak sesuai dengan ekspektasi kalian.

Aku juga minta maaf kalau ceritanya gak jelas, dan bikin kalian jadi males baca.

Yang harus kalian tau, aku udah berusaha next cepet biar kalian gak lama nunggu:')

Dahlah baperan amat aing:v


15. Nyaman

___

Rios menatap Regita, gadis itu tersenyum ke arahnya. Memberikan secangkir teh, Rios langsung menyesapnya pelan. "Makasih ya, Yos."

"Iya."

Rios meraih ponselnya. Cowok itu menatap wajah Beby yang terpampang jelas di layar lock screennya.

Regita yang melihat itu, langsung merebut paksa ponsel milik Rios. "Apaan nih?"

"Balikin."

Regita menghela napasnya. Gadis itu memberikannya pada Rios. "Hapus, atau gue bakal bikin malu Beby lebih dari tadi," ancam Regita.

Rios menatap gadis itu tajam. Kemudian, dengan berat hati ia menghapus foto Beby di ponselnya.

"Puas?" tanya Rios.

"Banget."

Rios beranjak, cowok itu hendak meraih helmnya. Namun, Regita menahan tangan cowok itu. "Inget ya, Pacar. Jangan deket-deket sama Beby lagi."

"Terserah lo. Lepas." Rios menepis tangan gadis itu.

Kemudian, ia memilih naik ke atas motornya dan pergi meninggalkan kawasan rumah Regita begitu saja.

Regita tersenyum miring, ia tak masalah dengan sikap Rios sekarang. Yang terpenting, Beby harus merasakan apa yang pernah Regita rasakan.

Di lain tempat, Beby menatap layar ponselnya sendiri. Dengan kekuatan hatinya, Beby menghapus foto dirinya dan Rios. "Gue harus move on," tekadnya.

Satu pesan masuk dari Abay, sontak membuat Beby membulatkan matanya. Gadis itu beranjak, menatap ke arah bawah. "Abay, Ya Allah, gak takut ditelen sama Papa, apa?" gumam Beby.

[By, gue di bawah. Lagi ngobrol sama bokap lo nih.]

Gila! Abay benar-benar gila. Bukan apa-apa Daffa itu selalu sensitif jika tahu Beby dekat dengan lawan jenis.

Dari mulai Ben, bahkan sampai Rios yang sudah berteman dengan Beby dari kecil.

Beby dengan segera berlari ke luar.

"Heh, mau ke mana?" tegur Ana.

"Itu, temen Beby di bawah," ujar Beby.

Ana menggeleng pelan, "Pake baju yang bener."

Beby menunduk, gadis itu lupa dirinya selalu memakai pakaian pendek jika malam.

Gadis itu membawa jaketnya, setelahnya mengambil celana kulot dan memakainya cepat.

"Beby---"

Enemy Boyfriend [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang