"Hm." Bima hanya terkekeh menatap Angel. "Lo kenapa? Ada masalah?" Angel menggeleng. "Enggak, gue nggak papa," jawab gadis itu.

Bima hanya mengangguk, lalu mereka berjalan bersama meninggalkan parkiran.

"Lo apa kabar?" tanya Bima berbasa-basi untuk mengisi tiap langkah mereka supaya tidak garing.

"Hm, gue baik. Seperti yang lo liat." Bima lagi-lagi mengangguk mendengar jawaban Angel. Lalu tak lama kemudian terdengar Angel yang terkekeh.

"Kenapa?"

"Lo aneh mah. Kita kan sekelas, tiap saat ketemu. Nggak usah ngerasa canggung gitu."

Terlihat Bima menggaruk tengkuknya sambil tersenyum. "Gue ngerasa lain aja gitu karna kita nggak terlalu dekat. Apalagi sejak Deran ... eumm, lo paham lah."

Angel perlahan mengangguk. "Ya, gue paham."

Suasana hati Angel mendadak semakin kacau saat Bima menyebut nama Deran. Ia teringat, sudah sebulan lamanya ia belum kembali mengunjungi makam mantan kekasihnya itu.

"Sampai kapan pun, Deran tetap dihati gue Bim."

Disisi lain, Mita dan dua temannya-- Cika dan Jeni menatap Angel yang berjalan berdua dengan Bima. Sebelum itu, mereka melihat Devan dan Cerly.

"Gue rasa Angel tadi pasti sengaja lama keluar mobil karna ngeliat Devan sama si Cey." Suara Jeni lebih dulu memecahkan keheningan antara ketiganya. Mita yang masih menatap Angel mengangguk setuju dengan tangan berlipat didada.

"Si polos keknya harus kita kasih pelajaran lagi deh," usul Cika geram.

Mita mengangguk. "Sepertinya drama di UKS semalam masih belum cukup."

"Makin ngelunjak njir, bikin gue muak aja," saut Jeni.

"Eh Mit, gimana?" tanya Cika menyikut lengan gadis itu.

Mita masih diam. Ia terlihat seperti berfikir keras. "Gue ada kepikiran buat Angel makin benci sama itu cewek. Tapi bukan hanya Angel, tapi juga sahabat-sahabat nya."

"Maksud lo, Tomi, Jerry sama Gleo?" Mita mengangguk.

"Si Gery saudara kembar Cey aja, keliatannya lebih milih Angel." seru Jeni memberitahu.

Mita kembali mengangguk seraya menyeringai. "Gimana kalau kita adu domba anak Angel's dan Tiger? "

***

Setelah bel istirahat berbunyi, Angel, Pujki, dan Shena pergi menuju kantin untuk mengisi kekosongan perut mereka.

"Gue es teh hangat sama bakso satu," kata Shena memberitahu pesanannya pada Pujki.

Pujki mengangguk lalu menatap Angel. "Lo apa Ngel?"

"Samain aja," ucap Angel tetap fokus pada hp nya. Pujki kembali mengangguk berlalu pergi menuju ibu kantin. Sepeninggalan Pujki, Shena menahan tawanya membuat Angel berkerut bingung.

"Kenapa lo?"

"Jangan bego kek Pujki juga deh Ngel," ucapnya kini sudah memecahkan tawa.

Angel masih kebingungan menatap aneh Shena. Sambil berfikir apa yang membuat gadis itu tertawa, teriakan menggelegar dari Pujki mengalihkan perhatiannya.

"SHENNNN, MANA ADA ES TEH HANGAT!! ES ES, HANGAT HANGAT!!!"

***

Saat ini kelas Cerly sedang jam olahraga. Namun gadis itu lebih memilih duduk diselasar koridor sambil melihat teman-temannya yang berlari mengelilingi lapangan untuk pemanasan. Mendengus kesal, gadis itu hanya duduk sendiri disini. Ia benar-benar kesepian.

After AS [END✅]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora