Bab 15 - Khawatir

124 61 8
                                    

Selamat membaca guys! Jangan lupa vote and comen❤ em kritik dan sarannya juga ditunggu yah mwehehe. Jangan kau cosplay jadi mayat pula!👻

Absen yuk kalian darimana aja, siapa tau kita satu kota xixixi😆

Siap spam komen disetiap paragrafnya?❤

Happy Reading!❤

Jika memang masih bisa mulutku berbicara
Santun kata yang ingin terucap
'Kan ku dengar caci dan puji dirimu padaku
Kita masih muda dalam mencari keputusan
Maafkan daku ingin kembali
Seumpama ada jalan 'tuk kembali

Aldhi Rahman feat Feby Putri - Jika

Minggu pagi ceria dengan sinar matahari yang tampak bersinar dengan cerahnya. Ya, saat ini Husnul, Ipin, Mira, Cipa, Deby, Tira dan Sasa tengah berkumpul di rumah Deby. Rencananya hari ini mereka pengin jalan-jalan ke Mall. You know lah cewe kalo udah di Mall ngapain aja.

"Eh ini kita segini aja nih? Aih ga seru dong kalo nggak ada Tata sama Nenek Gayung," ujar Ipin dengan lesu seraya memilin tali tas selepang yang saat ini tengah dia kenakan.

"Tau tuh mereka dihubungin susah banget. Tata hp-nya nggaknaktif, terus kalo si Silpi nggak diangkat. Heran bisa kompak gitu," timpal Mira setelah menenggak habis es teh manisnya.

"Ya udahlah ayo berangkat!" Ujar Husnul seraya beranjak dari duduknya.

"Mau pake apa kita? Motor?" Tanya Tira.

"Mobil gua aja deh biar ga mencar," usul Sasa.

"Oke lah, lumayan juga hemat ongkos," timpal Cipa.

"Ya udah yok!" ajak Mira.

"Berangkat!" Seru mereka kompak.

Jarak dari rumah Deby menuju ke Mall Bulan lumayan dekat. Sekitar 20 menitan jika menggunakan kendaraan pribadi seperti mereka saat ini.

***

Plak!

"Sadar Ta dia itu udah nggak ada, dia udah meninggal. Lu baca sendiri kan disitu tulisannya apa? Lu bacakan apa yang dia tulis disitu bertahun-tahun yang lalu? Kalo lu ga bisa baca dengan benar, biar gua yang bacain!" Hardik Silvi tajam dengan nafas yang sedikit memburu yang membuat Tata tidak bisa berkata-kata lagi selain hanya menundukan kepalanya.

"Sadar Ta, bagaimana mungkin orang yang sudah dinyatakan meninggal bertahun-tahun lamanya hidup lagi? Bagaimana mungkin? Lu ga lihat disini jelas banget kalo dia emang bener mutusin pergi," ujar Silvia dengan lembut setelah berhasil menetralkan nafasnya kembali.

"Kenapa? Kenapa semuanya seakan sulit?" Tanya Tata dengan nada suara yang bergetar setelah lama terdiam.

"Dan kenapa harus Tata? Kenapa harus Tata yang mengalami ini?" Lanjutnya.

Sepi

Kediaman menatapku dengan tajam
Seolah ingin melenyapkan daksa
Apa kesalahanku?
Aku hanya ingin kembali seperti dulu

Kian rasa itu mengikat atma
Meruntuhkan segala rasa percaya diri
Menenggelamkan rasa semangat yang kini semakin menipis

Bobrok Girl Vs Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang