33

79 9 4
                                    

Hyunmi sudah berusia genap setahun. Dan ia sudah bisa bersembunyi dan mengajak Donghyun main petak umpet. Jalannya belum lancar, tapi setidaknya ia sudah bisa menumpu tubuhnya ketika berdiri. Bicaranya sedikit belepotan, tapi kosakata yang dikeluarkannya adalah Bahasa Inggris—british. Jadi Donghyun bisa fokus belajar bahasa sembari ia bekerja di kebun.

Pemuda itu mendapat pekerjaannya sebagai tukang kebun, dia selalu membawa Hyunmi di punggung atau dadanya. Kebun keluarga Pearson benar-benar wangi, ada banyak ragam bunga di sana. Donghyun mempelajari makna-maknanya dan ia menyukai hal itu.

Keluarga Pearson terdiri dari 7 orang. Merupakan keluarga disiplin dan penuh ambisi. Karena ini juga Donghyun agak kesulitan menyamai dirinya dengan mereka.

Ayahnya, Hans Pearson. Pria berusia 49 tahun dengan perawakan tegap dan rahang tegas. Sorot matanya tajam dan mengintimidasi. Rambutnya panjang diatas bahu, ikal dan pirang. Donghyun pernah mendengar bahwa ia tak segan memberi hukuman mereka yang membuatnya tak puas.

Ibunya, Edwina Pearson (Abbot), usianya 36 tahun. Menikah diusia 16 tahun dan memiliki putri pertamanya di usia 17 tahun. Rambutnya coklat hazelnut dengan panjang sepunggung, biasanya ia kepang rumit dan ia punya hobi membuat pesta teh di halaman belakang. Bersama dengan ibu-ibu lain.

Lalu putri pertama mereka, Louise Pearson, usianya 19 tahun. Lebih tua setahun daripada Donghyun. Rambutnya juga pirang seperti sang ayah, sorot matanya juga sama tajamnya. Benar-benar fotokopian Mr. Pearson. Berbeda dari orangtuanya, anak ini sudah terjangkit virus Flapper yang kala itu menjadi trend.

Putra kembar mereka, berusia 17 tahun, lebih muda setahun dari Donghyun. Tapi tubuhnya sama seperti sang ayah—tinggi melampaui si pemuda Kim. Mungkin karena keduanya laki-laki, didikan Mr. Pearson lebih keras ke mereka. Hanya fashion yang menjadi satu-satunya hal yang tak disentuh si kepala keluarga. Sisanya lagi ia akan mengaturnya.

Alaric Pearson cenderung diam, lebih sering menghabiskan waktunya di luar. Sementara Arrow Pearson lebih berisik dan pembuat bising di rumah—kalau ayahnya tidak ada.

Si nomor 4, Golda Pearson, berusia 15 tahun yang mengikuti apapun yang dilakukan kedua kakak laki-lakinya. Ia suka berkuda, rambutnya mengikuti sang ayah, namun memiliki manik biru dari ibunya. Paling sering mendapat hukuman karena persoalan table manner, juga suka menyelinap keluar kamar ketika lampu telah dimatikan.

Lalu gadis bungsu mereka, Josephine Pearson atau Jo, usianya 10 tahun. Menjadi yang termuda juga berarti ia yang paling dimanja. Mungkin karena ini, ia sedikit memusuhi Hyunmi yang masih bayi. Sebab memang bayi itu sudah menarik seluruh perhatian orang di hari kedatangannya.

Ngomong-ngomong, Donghyun dan Hyunmi akhirnya diberikan nama baru. Donghyun yang diberi nama Blaise dan Hyunmi yang berganti nama menjadi Cherry—karena pipi dan bibir bayi itu sering sekali berubah merah. Keduanya masih menyandang marga masing-masing.

Blaise Kim dan Cherry Nam.

Nama yang sedikit tak biasa untuk Hyunmi, tapi seorang pembantu di sana sudah kepalang gemas melihat bayi itu bertingkah, dan bersikeras untuk memberinya nama Cherry. Nama Blaise untuk Donghyun malah diberikan karena ada koki dapur yang menyukai Blaise Pascal si ahli Matematika.

Another Love || PacadongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang