23

119 83 15
                                    

Aura kebahagiaan sangat terpancar dari wajah kedua saudara yang baru saja di pertemukan setelah 19 tahun lamanya mereka berpisah.

Saat ini mereka sedang berada di kamar Erlangga sambil membersihkan dan merapikan barang-barang milik Erlangga yang baru saja ia ambil dari rumah lamanya.

"Dita gak nyangka kalau baju Kakak ternyata banyak juga," ucap Dita sambil merapikan baju Erlangga

"Iya dong, supaya nanti kalau mau jalan sama Anggi, bajunya gak itu-itu aja."

"Kakak beneran pacaran sama Anggi?"

"Iya,"

"Dita kira tadi tu Kakak bercanda,"

"Gak mungkin lah Kakak bercanda kalau masalah hati,"

"Pj buat Dita ada, gak?"

"Pj? Apaan tu?"

"Pajak jadian,"

"Yaelah, pacaran aja pake pajak. Aneh-aneh aja,"

"Loh, harus,"

"Pajaknya pake duit?"

"Terserah. Boleh traktir makan, jalan-jalan, nonton, lain-lain lah,"

"Yaudah, besok kita ke bioskop,"

"Beneran?"

"Iya Ade ku sayang,"

"Yey!"

***
Malam ini adalah malam yang berbeda dari biasanya menurut Angga. Sebab, malam ini ia sedang merindukan wanita yang sudah menyediakan waktunya hari ini untuk Angga.

Kedua sudut bibir Angga terangkat dan membuat sebuah senyuman yang jarang ia tunjukkan saat malam hari. Angga membuka ponselnya, lalu melihat fotonya bersama Dita di acara pernikahan Clara tadi. Di foto tersebut, Dita terlihat cantik dan menawan, ditambah lagi tangan Dita yang melingkar di lengan Angga. Sungguh, mereka tampak serasi jika menjadi sepasang kekasih.

Angga beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar Anggi untuk meminta nomor ponsel Dita, karena ia sudah tak sanggup menahan rindunya yang sudah berkobar seperti api unggun yang menyala.

Ceklek

"Anggi," panggil Angga saat memasuki kamar Anggi

"Uy," sahut Anggi

"Bagi nomor Dita,"

Anggi pun langsung mencari nomor ponsel Dita dan menyebutkannya pada Angga. Dengan cepat Angga menekan tombol di layar ponselnya sesuai angka yang di sebut Anggi.

"Oke, makasih,"

"Iya, sama-sama,"

Angga pun langsung keluar dari kamar Anggi dan kembali ke kamarnya untuk meluapkan rasa rindunya kepada Dita.

Angga mengambil posisi nyamannya di atas kasur, lalu menekan tombol panggilan video di nomor WhatsApp Dita. Tak berselang lama, Dita menjawab panggilan dari Angga.

"Halo, Ta," sapa Angga dengan wajah gugup

"Oh, Bang Angga. Dita kira tadi siapa, soalnya nomor baru,"

"Simpan nomor gue, ya, Ta."

"Iya,"

"Lo lagi ngapain?"

"Ni baru selesai bantu Kak Erla beres-beres kamar,"

"Oh,"

"Bang Angga ngapain?"

"Lagi rebahan sambil ngeliat bidadari,"

"Bidadari? Emang ada?"

"Ada,"

Kamu, Sekejap Mata ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang