Renjun mengomel cukup lama, kurang lebih sekitar setengah jam. Chenle sudah berusaha menghentikan Renjun, namun Jisung menyuruhnya untuk tetap diam hingga Renjun selesai mengomel.
Dan setelah Renjun beres mengomel, empat orang itu langsung menyambar makanan dan minuman yang Jisung bawa. Mereka butuh mengisi energi mereka yang hilang karena kata-kata Renjun yang tak berujung.
Lihat saja! Es krim yang Jaemin minta bahkan sampai mencair karena durasi yang dipakai Renjun untuk mengomel. Ini sih jatuhnya malah seperti minum milkshake. Beres mengisi energi, Mark mengeluarkan sesuatu dari tas yang dia bawa, itu permainan jenga.
"Ayo main!" ajak Mark.
"Ga mau, gue udah bukan anak kecil lagi," tolak Jisung.
"Ini tuh beda sama yang biasa kali." Mark membalik kotak pembungkus jenga lalu menunjuk bagian sudut kanan di salah satu permukaan pembungkus itu. "Created by Mark Lee, dan ini bukan mainan anak kecil."
"Emang bedanya apa?" tanya Renjun.
"Ada dare-nya. Seandainya nanti roboh, orang yang sebelumnya boleh kasih satu dare buat orang yang kalah itu."
"Terus-"
"Ah udah ga usah banyak tanya. Main aja dulu! You'll understand later."
Akhirnya mereka duduk melingkar. Mark sendiri langsung menumpahkan isi kotak dengan perlahan agar susunannya tidak rusak. Chenle duduk disebelah Jisung dan Renjun. Jisung dapat urutan bermain sebelum Chenle.
Kalau dia beruntung dan Chenle menjatuhkan bangunan jenga, maka dia akan mendapat hadiah kemenangan yang memuaskan. Penasaran? Maka dari itu ayo kita mulai permainannya.
Jeno berada di urutan pertama. Tentu saja dia akan bermain aman karena tidak mau dapat dare. Dia mengambil satu balok yang berada di tengah, namun ketika dia mau menyusun balok itu, Mark menahan tangannya.
"Baca dulu dare atau truth yang ada di situ."
"Hah ada?" Jeno melihat balok itu dengan seksama, dan benar saja, ada ukiran kalimat di sana. "The best part of your partner?"
"Jawab cepet!"
"Kalo Jaemin bibirnya, kalau Renjun susunya!"
Astaga, kenapa permainannya malah seperti ToD ya? Mereka semua jadi menyesal ikut bermain permainan yang Mark buat. Seharusnya mereka tahu kalau permainan yang Mark buat tidak akan pernah beres. Bahaya kalau permainan ini dijual di pasaran.
Sekarang giliran Haechan. Sama seperti Jeno, dia bermain aman. "Choose someone to kiss you, she/he couldn't refuse it!"
Mark sudah pede akan dipilih, namun entah kenapa Haechan berpikir cukup lama hingga pandangannya tertuju pada seseorang. "Chenle! Gue mau Chenle!"
"Ngadi-ngadi lo item!" Jisung protes, mana boleh Chenle dicium orang lain. Mark sendiri kaget mendengarnya, Haechan kenapa sih?
"She/he couldn't refuse it, jadi lo juga ga bisa ngelarang ya!" kata Haechan sambil menatap sinis Jisung. Dia ini cokelat ya, bukan hitam, ingat itu baik-baik.
Hechan kini menepuk ruang kosong yang ada di sampingnya. "Sini Le, bentar doang cuma sepuluh detik, Haechan janji!"
Chenle hanya nurut untuk berpindah tempat. Jisung sempat tidak rela dan menahan pinggang Chenle, tapi Jeno dan Jaemin segera membantu Chenle untuk melepaskan diri. Ah, akhirnya cita-cita Haechan untuk jadi seme terkbul.
Chenle akhirnya duduk disebelah Haechan, sementara itu Jeno dan Jaemin menahan Jisung agar tidak mengacaukan permainan. Mark sendiri? Dia hanya bisa pasrah dengan permainan yang dia buat.
YOU ARE READING
Tutorial | ChenJi [✔️]
FanfictionChenle itu polos, saking polosnya dia sama sekali engga tahu siapa itu Kakek Sugi. Beda lagi sama Jisung yang ngakunya bad boy tapi engga punya pengalaman pacaran. Mereka pacaran, tapi garing kayak rangginang baru digoreng. Sampai akhirnya mereka mi...
Tutorial 16
Start from the beginning
![Tutorial | ChenJi [✔️]](https://img.wattpad.com/cover/249663544-64-k915447.jpg)