Sementara Jisung pergi ke dapur, mereka banyak bertanya tentang keadaan Renjun di China. Apa lagi Chenle, gege-nya itu sangat dia rindukan. Bahkan dia sempat menangis ketika menjemput Renjun di bandara.

"Di Cina sekarang banyak cowok ganteng loh Le, lebih ganteng dari Jisung malah!"

"Injunie kamu selingkuh?!?!" 

Yang diajak bicara Chenle tapi yang menyahuti malah Jaemin dan Jeno. Memang dasar kedua pacarnya itu suka berlebihan. Padahal kan Renjun hanya berkata fakta kalau cowok-cowok di Cina banyak yang tampan.

"Apa sih, ga jelas banget kalian."

"Jawab dulu pertanyaan kita!" Tuh kan kompakan lagi ngomongnya. Kadang Renjun ini bingung apakah Jeno dan Jaemin anak kembar atau bukan. Habisnya, kalau Renjun pikir-pikir wajah mereka kadang terlihat mirip.

Renjun hanya memilih diam dan lanjut berbicara dengan Mark, Haechan dan Chenle. Lagi pula buat apa dia selingkuh lagi, sudah punya dua juga. Iri ga kalian? 

"Eum, ge!"

"Kenapa Le?"

"Threesome ngelakuinnya gimana?"

Renjun menatap tajam semua orang yang ada di kamar milik Jisung. Tidak mungkin, kenapa Chenle bisa bertanya hal seperti itu? Ini pasti ulah orang-orang gila yang saat ini sedang berusaha mengalihkan pandangannya. 

Dari sini saja Renjun tahu kalau mereka semua yang bertanggung jawab atas kepolosan Chenle yang sepertinya akan hilang sebentar lagi, atau sudah? Well, Renjun melewatkan banyak momen dan sepertinya dia butuh bantuan para readers untuk diberitahu.

"Kalian bener-bener ya!"

Plak

Plak

Plak

Plak

Satu persatu Renjun memukul keempat orang bejat yang ada di sana. Jeno, Jaemin, Haechan dan Mark kini hanya dapat duduk sambil menunduk. Mereka sadar akan kesalahan yang mereka perbuat. Tapi tenang saja, habis ini kalian dapat penghargaan sebagai orang yang membuat cerita ini dapat berkembang.

Renjun akhirnya ngomel-ngomel dan sesekali menjadi emosi  ketika mendengar cerita yang disampaikan Chenle selama dia pergi. Haduh, sampai jumpa lagi Chenle yang imut polos. Dan begitu lah akhir cerita ini. Keempat orang mendapatkan hukuman dari si tukang ngegas.

Tapi tenang saja, sesuai janji, chapter kali ini akan dibuat sedikit berkesan.

Tak lama kemudian, Jisung masuk dengan banyak bawaan ditangannya. Chenle sedikit membantu si jangkung dengan membawa yang sebagian. Jisung sedikit tertawa puas melihat apa yang sedang dialami keempat temannya.

Padahal Renjun kan lebih pendek dari mereka. Harusnya mereka melawa si bantet itu dong, bukan malah duduk berlutut sambil menundukkan kepala. Dasar payah, dasar lemah!

"Puas lo liat kita dimarahin?"

"Puas lah!"

Setelah menaruh semua barang yang dia bawa, Jisung langsung duduk dengan santai di sebelah Chenle lalu memeluknya. Akhirnya dia bisa manja-manja sama pacar imutnya. Senang sekali.

Tutorial | ChenJi  [✔️]Where stories live. Discover now