Timothy mendengar keributan dari luar itu suara Letto meracau ia bangkit bergegas benar dugaannya ia menangkap tubuh Letto yang sempoyong "Bik apa yang terjadi, bagaimana dia bisa mabuk?" "Kami sudah melarang tuan tapi ia memaksa" "Letto kau kenapa?" "Aku mencintaimu kau sangat tampan aku ingin memilik anak denganmu" "Bik berapa banyak dia minum, dua botol tuan" "Kalian tidak berguna" ia menggendong letto ala koala yang masih meracau.
Akhirnya Timothy melakukannya itupun karena Letto yang sedang mabuk memaksanya ia sudah tidak tahan dengan wajah memelas Letto.
"Jangan jauh jauh" Letto mengangguk ia menggenggam erat tangan suaminya mereka sedang pergi keundangan realsi suaminya mereka dikerubuti para wartawan
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku mau pulang saja: "Letto kita sudah terlanjur datang" "Apa kau tidak malu denganku" "Tidak ada yang harus malu Letto, kita sudah menikah mereka tahu itu" "Minggir" hilang sudah kesabaran Timothy terhadap para wartawan yang membuat Letto kesulitan melangkah "Ayo kita masuk, abaikan saja mereka" Letto hanya mengangguk.
Timothy tersenyum melihat berita mereka memuji Letto "Dapat bibit unggul darimana?" "Itu rahasia Johnny" "Aku temanmu jangan bermain teka teki denganku" "Orang tuanya mendapat masalah keuangan jadi saat aku melihatnya aku katakan timbal balik bantuan" "Sejak kapan kau jadi rentenir?"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Sejak aku melihatnya, aku juga dapat satu paket dengan bonus" "Apa makasudmu?" "Ia carier" Johnny terkejut "Brengsek, kau benar benar beruntung" Timothy tertawa senang apa yang temannya katakan benar.
Letto bawaannya lemes, moody, cerewet ada saja kesalahanorang didekat mereka membuat mereka mengurut dada dan Timothy juga jadi korban moodynya kadang manja kadang ngomel "Ya tuhan aku bisa kena serangan jantung lama lama" ia sedang rapat rahasia dengan para pelayan dan security mereka jadi takut dekat dekat Letto.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ia memandangi mereka satu satu ia tanpa sengaja mendengar keluhan mereka semua berlindung dibelakang Timothy kecuali para penjaga "Aku benci pada kalian semua" "Letto ada apa denganmu akhir akhir ini marah marah pada mereka semua?" "Pengen doang" "Anjir" pikir mereka "Itu tidak baik, Letto" "Kenapa memihak mereka bukan aku" "Karena...." Letto mewek "Nah loh" kata mereka pelan "Timothy tidak cinta lagi denganku" "Bukan begitu" "Aku tidur dikamar tamu" Letto pergi kekamar tamu dan Timothy facepalm, yang lain lari pelan pelan tanpa suara.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Timothy hampir terjengkang ia membuka pintu kamar mandi sudah berdiri Letto mematung "Letto ya tuhan, kau mengejutkanku" "Perutku sakit" "Ayo istirahat" Timothy menuntun Letto ketempat tidur "Timothy" Letto jatuh dan Timothy menangkap tubuhnya cepat "Letto" Timothy keluar memanggil supirnya sambil menggendong Letto ala koala para pelayan terkejut melihat keadaan Letto "Aku akan kerumah sakit, salah satu kalian bawakan pakaian untukku dan Letto pagi pagi" mereka hanya mengangguk.
Kedua orang tuanya datang segera kerumah sakit dengan panik karena Letto tidak pernah yang namanya sakit setelah dewasa "Gimana Timothy" "Dia mengalami kram perut karena Letto hamil dua minggu" ayah ibunya hampir memekik kegirangan kalau gak ingat mereka dirumah sakit "Ia sudah sadar" "Belum, ia juga kekurangan cairan" "Apa ia muntah terus
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Masalahnya ia sedang marahan dan memintaku menjauh darinya aku sering mendengarnya muntah namun tidak bisa apa apa" "Itu namanya ngidam nak" ibu mertuanya memijit pelipisnya "Maaf bu, ini yang pertama" "Nak diam diam kau pecicilan juga" untung mertua.