chapter 9

3.1K 341 56
                                    


Gak mintak bnyak kok cuman vote dan coment aja bagi yang baik hati.

Taehyung tak memiliki alasan kenapa ia sebegitu cinta nya terhadap Airin, tak peduli dengan setatus nya yang sudah menjadi seorang ayah sekali pun, jiwa nya memang berada di antara keramaian tamu restoran dan keluarga besar nya saat ini, tapi pikiran Taehyung hanya tertuju pada satu hal, Airin. Ia memikirkan keadaan gadis itu saat ini mengingat pesan terakhir yang Airin kirim kan bahwa ia juga melakukan makan malam bersama keluarga nya.

Taehyung sudah mengirimkan banyak pesan di sela-sela makan malam nya ke pada Airin namun tak ada balasan satu pun dari gadis tersebut.

"Taehyung, kenapa tidak di makan?"wanita baya di samping Taehyung mengelus pundak anak bungsu nya tersebut, Taehyung sedikit tersentak menatap ibu nya di selingi senyuman.

"Aku kenyang."

Gadis di hadapan Taehyung hanya tersenyum kelewat santai tidak merasa canggung sekalipun, mengingat begitu banyak gadis yang merasa canggung jika berhadapan dengan Taehyung.

Setelah perkenalan yang cukup membosan kan dan di akhiri dengan makan malam bersama, tak sedikit pun membuat Taehyung merasa tenang ia ingin segera pulang dan menghubungi Airin lalu bertemu anak nya yang kini di titipkan kepada Seokjin.

"Aku permisi Ke toilet sebentar" pamit Taehyung pada keluarga nya dan rekan dari ayah nya yang juga ikut makan bersama.

Taehyung berdiri di depan sebuah cermin yang berada tepat di luar toilet menatap pantulan diri nya yang begitu tampan di balut pakaian yang menambah nilai plus ketampanan nya.

Taehyung merogoh ponsel di dalam saku nya, mengetik beberapa angka hingga menimbulkan suara telpon yang terhubung, Taehyung mengetuk jari telunjuk di atas wastafel beberapa kali dengan rasa gelisa namun telpon nya tak kunjung di angkat oleh Airin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung merogoh ponsel di dalam saku nya, mengetik beberapa angka hingga menimbulkan suara telpon yang terhubung, Taehyung mengetuk jari telunjuk di atas wastafel beberapa kali dengan rasa gelisa namun telpon nya tak kunjung di angkat oleh Airin.

"Sedang menghubungi kekasih mu ya?" suara di belakang nya menginstrupsi membuat pria Kim itu menatap wanita yang tengah berdiri bersandar pada dinding melalui pantulan cermin hingga Taehyung tak menoleh lagi ke belakang karena ia tahu itu Kwon Rahel, gadis yang akan di jodoh kan dengan nya.

"Bagus jika kau tahu" sarkas Taehyung tanpa melepas kan ponsel yang berada di telinga dan tanpa menoleh ke arah Rahel di belakang nya.

Gadis itu tertawa samar."bahkan aku tahu kau sudah memilki anak Kim.'' ujar gadis itu dengan mendongakan kepala mentap langit-langit ruangan tersebut.

Taehyung tidak menanggapi, justru pria itu tidak menganggap keberadaan Rahel di sana.

"Tenang, aku tidak akan menerima perjodohan ini"tukas Rahel, kini gadis itu berdiri di samping Taehyung juga ikut menatap pantulan diri nya di cermin, gadis itu sangat cantik Taehyung akui itu, tapi tetap saja hati nya hanya untuk Airin."aku juga sudah memiliki kekasih"ujar Rahel.

Hiraeth | Kth  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang