27

45.1K 5.4K 1.2K
                                    

Ini termasuk triple update ngga sih? Jangan lupa ss dan tag aku di story IG, ya! ^^

"Jiya ... buka pintunya. Kita perlu bicara." Kim Taehyung datang ke rumah Jihye usai makan malam. Mama dan papa wanita itu tengah berada di lantai bawah—membiarkan Taehyung naik ke lantai dua sebab Taehyung mengaku ada urusan penting yang harus ia bicarakan bersama Jihye.

Sembilan menit Taehyung habiskan untuk berdiri di depan pintu kamar Jihye. Beberapa kali mengetuk pintu kayu tersebut, tapi tidak ada tanda-tanda bahwa Jihye mempersilakan dirinya untuk masuk.

"Aku mencintaimu, Park Jihye." Taehyung menatap sendu pada pintu kayu di hadapannya. Kedua tangan ia selipkan ke dalam saku celana jins yang ia kenakan. "Kupikir kau berbeda dengan wanita lainnya. Kupikir kau ... kau bisa menerimaku setelah melepaskan Jungkook."

Hening beberapa menit. Taehyung menunduk. Kedua tangan di dalam saku celananya mendadak mengepal sebelum ia membasahi bibirnya yang kering. "Seharusnya pagi tadi kita pergi berkencan, 'kan? Aku berniat ingin menceritakan semua yang belum kau ketahui. Tapi kencan kita gagal karena Kak Seokjin dan Hana pergi ke luar kota—dan aku harus mengurus Yeojin seorang diri."

Sedang di dalam kamar. Jihye terdiam dengan kedua tangan menopang dagu. Wanita itu duduk di kursi riasnya, mendengarkan setiap kata dari mulut Taehyung. Sampai pada jarum panjang jam yang telah menunjuk angka sepuluh, Jihye berdiri untuk membuka pintu.

Ia melihat Taehyung yang hendak melangkah turun, tapi diurungkan sebab mendengar suara pintu terbuka. "Kak Tae ..."

Taehyung menghampiri Jihye; masih dengan kedua tangan berada di dalam saku celananya. "Aku hanya ingin mengatakan terima kasih," ucap pria Kim tersebut.

Jihye menggeleng. Bibir bawahnya ia gigit kencang sebelum memeluk Taehyung. "Kak Tae, maafkan aku. A-aku tidak bermaksud menyakitimu siang tadi. Aku hanya ... terkejut."

"It's okay, Princess." Taehyung melepas pelukan. Ia terkejut saat melihat pipi Jihye basah karena air mata yang berjatuhan. Tangannya lekas menyeka cairan asin tersebut sambil tersenyum hangat. "Hei, jangan menangis. Aku minta maaf karena sudah menyembunyikan semua ini darimu."

"Aku yang seharusnya minta maaf, Kak Tae ..." Jihye meraih pergelangan tangan Taehyung, lalu ia bawa ke balkon di lantai dua agar sang papa dan mama tidak mendengar perbincangan mereka. Jihye menyandarkan punggung pada pembatas besi dingin, sementara Taehyung berdiri di hadapannya.

"Ada yang ingin kau bicarakan lagi, Princess?"

Jihye menatap dalam pada mata elang Taehyung. "Bisakah kau membuatku jatuh cinta?" tanyanya sedikit ragu. Wanita Park tersebut mengulum bibir malu, lalu mendekat pada Taehyung hingga jarak mereka hanya tercipta beberapa jengkal. "Buat aku jatuh cinta padamu, Kak Tae. Kenalkan aku pada Yeojin."

"Jiya ..." Taehyung menghentikan napas manakala kedua lengan wanita di hadapannya telah melingkar di area lehernya. "J-Jiya, kurasa kau terlalu dekat," kata Taehyung tergagap. Degup jantungnya berpacu lebih cepat lantaran ia tidak pernah seintim ini dengan lawan jenis setelah kejadian dirinya dengan Hana membuat semuanya berantakan.

"Cium aku."

Taehyung melongo. Otaknya mendadak kosong usai mendengar permintaan tak masuk akal dari belah bibir Jihye. Pria itu menelan saliva susah payah ketika merasakan dada Jihye menyentuh dadanya. "Jiya ... oh, ya ampun, aku tidak mau—mmph ..."

Jihye membungkam bibir Taehyung dengan satu telapak tangannya. "Kak Tae, bisakah kau diam? Papa dan mama bisa mendengar kita," ujarnya berbisik.

Taehyung menjauhkan kedua tangan Jihye dari tubuhnya. Pria itu menghimpit Jihye hingga punggung Jihye membentur pembatas besi. Tangannya menangkup pipi Jihye sedikit kencang lalu berkata, "Jiya, dengar ... aku tidak akan melakukan apa pun jika tujuanmu hanya untuk melampiaskan semua rasa sakit yang sudah Jungkook berikan padamu."

Fiance ✓Where stories live. Discover now