22. You're not a monster

482 120 7
                                    

.22.

 .You're not a monster.


Suzy langsung berlari ke kamarnya untuk mengganti pakaian. Setelah hilang beberapa menit, kini Hyunjin keluar dari toilet dan duduk didepan meja makan. Suzy juga duduk di depan meja makan tanpa menatap Hyunjin.

Suzy mencoba tak menatap Hyunjin dan justru menatap sebuah kertas yang jelas ditulis oleh ibunya. Suzy menghela napas panjang setelah membaca selesai tulisan itu.

"tolong jaga tamu kami. Pria tampan sempurna ini harus kau sembuhkan. Jangan berani-berani mengusirnya pergi!!"

Pesan itu membuat Suzy menghela napas untuk kedua kalinya. Ia menatap Hyunjin dengan tatapan tajam yang menggambarkan kekesalan. Hyunjin hanya menunduk tak berani menatap mata Suzy.

"kau hebat sekali. Bahkan berhasil memanipulasi orang tuaku. Apa yang kau inginkan sebenarnya? Mengacak-acak hidup keluargaku?" tanya Suzy dengan ketus.

"aku benar-benar sakit Suzy-ya" ucap Hyunjin pelan, seperti anak kecil yang takut ditelan hidup-hidup oleh ibunya.

"berharaplah aku akan mempercayainya" ketus Suzy kemudian membuka penutup lauk.

Suzy memasukkan sup itu kedalam mangkuknya kemudian mulai makan tanpa memperdulikan Hyunjin. Hyunjin tampak menelan salivanya memperhatikan Suzy yang makan dengan lezat.

"Suzy-ya, bolehkah aku . . " Hyunjin menggerakkan tangannya untuk meraih sendok sup didepannya namun Suzy menahan tangan Hyunjin cepat.

Hyunjin terkejut, ia lantas menatap Suzy dengan wajah takut. Suzy membalas tatapan itu dengan tatapan tajam. Ia menghela napas meremehkan kemudian membuka kulkas dan meletakkan sebotol minuman dingin untuk Hyunjin.

"minum itu lalu pulanglah." Ucap Suzy dingin.

Hyunjin menatap susu kacang kedelai dalam botol kemasan itu dengan tatapan sedih. Ia kemudian menatap Suzy kemudian membuka penutup botol dengan tatapan lemas.

Hyunjin meneguknya sekali kemudian menutupnya kembali. Ia menatap Suzy yang terus memakan sup lezat buatan ibunya. Dari bau masakan itu saja Hyunjin sudah berhasil dibuat lapar.

"Suzy-ya. . setelah kau makan, bisakah kita bicara?" tanya Hyunjin pelan dan terkesan hati-hati.

"bukankah kau ingin pergi? Apa ada sesuatu lagi yang harus kau bicarakan?" tanya Suzy sembari mengunyah tanpa perduli dengan ekspresi Hyunjin.

"baiklah. Aku akan menunggumu hingga kau mau bicara padaku" ucap Hyunjin dengan tatapan lemahnya.

"cepatlah bersiap-siap, beereskan pakaianmu. Kau harus pulang hari ini. Aku tidak ingin melihatmu terlalu lama" ketus Suzy setelah selesai makan. Suzy berjalan ke wastafel dapur untuk mencuci piring.

Hyunjin menatap sup itu sembari menelan saliva. Hyunjin ingin menyentuh sendok sup itu namun tiba-tiba saja Suzy merampas priuk besar itu dan menumpahkan seluruh isinya di wastafel. Hyunjin hanya menenggak salivanya dengan wajah sedih.

"aku tidak bisa pulang, sampai kau mau mendengarkanku" ungkap Hyunjin apa adanya.

"kalau begitu aku saja yang pergi" ucap Suzy dengan tatapan tajamnya kemudian hendak keluar.

Hyunjin menahan tangan Suzy dan menatap Suzy dengan tatapan sendunya. Suzy menolak untuk menatap Hyunjin, ia lebih memilih menatap lantai yang menjadi pijakannya.

Mr. Popular & MeWhere stories live. Discover now