3. Little boy

792 165 21
                                    

-3-

Little boy

Hyunjin turun dari mobilnya, ia melepaskan kacamatanya memperhatikan bangunan itu. bangunan berwarna biru itu tampak kokoh, Hyunjin masuk ke dalam bersama supirnya.

Supirnya menyerahkan kunci ke tangan Hyunjin. Hyunjin membuka pintu ruangan kos itu, sekarang adalah jam makan siang. Wajar jika kos itu sedang sepi dan taka da orang lain selain dirinya dan pemilik kos itu disana.

"jika anda membutuhkan sesuatu, anda bisa memanggilku kapan saja" ujar tante-tante girang itu dengan senyum sok manisnya pada Hyunjin.

"ahjjussie. Kau bisa pergi" ujar Hyunjin. Supirnya menurut, memberi hormat lalu pergi dari kos itu.

Hyunjin masuk kedalam kamar kosnya, ia menyalakan lampu. Semuanya sudah rapi, Hyunjin melirik sekelilingnya. Perabotan tampak dibeli baru khusus untuk dirinya.

Hyunjin merebahkan tubuhnya di ranjang sampai pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang. Hyunjin beranjak dan membuka kamarnya. Ia menemukan supirnya menenteng koper dan membawa dua orang pelayan.

"kenapa kau . . "

"ini perintah tuan besar. Ia mengatakan, anda akan butuh pelayan untuk membersihkan kamar" ujar supirnya.

"baiklah. Aku beri kalian waktu 20 menit, aku benar-benar lelah jadi selesaikan dengan cepat" ujar Hyunjin dingin kemudian melangkah keluar.

Dua pelayan dan supir itu memberi hormat pada Hyunjin. Hyunjin melirik seisi kos itu, kamar-kamar berjejer disekelilingnya. Hyunjin memutuskan keluar dari bangunan itu dan keluar pagar.

Hyunjin berjalan dengan santai menyusuri jalan setapak. Banyak yang mengenalinya, terutama para gadis namun pernyataan Hyunjin tadi siang membuat para gadis mengurungkan niat untuk sekedar berfoto dengannya.

Hyunjin melewati sebuah café, matanya memicing menemukan gadis itu didalam café itu. gadis yang tak mengenali siapa dirinya. Hyunjin tersenyum tak percaya melihat gadis berkuncir satu itu.

Gadis itu tersenyum dan melayani customernya dengan sopan. Entah dorongan dari mana, Hyunjin masuk kedalam café itu. ia duduk disalah satu kursi dan memakai headsetnya. Ia mendengarkan music.

Semua mata terarah pada Hyunjin, namun Hyunjin hanya mengabaikan semua tatapan itu dengan dingin. Hyunjin kini hanya focus memperhatikan gadis itu yang terus mengantarkan minuman sesuai pesanan.

"bukankah itu Hwang Hyunjin? Apa yang ia lakukan disini?"

"apa ia benar-benar suka coffee disini? Terakhir kali bukankah ia tertangkap kamerasedang berada disini?"

Suzy membawa buku menu mendekati Hyunjin. Ia menyerahkan buku menu itu pada pria itu sembari memberi hormat.

"ada yang bisa saya bantu?" tanya Suzy sopan, ketika ia menatap pria itu senyumnya hilang seketika.

"kau!" ucap Suzy tak percaya.

Hyunjin tersenyum kecil melihat reaksi Suzy yang menurutnya menggemaskan. Suzy mengerjap beberapa kali dan melirik sekelilingnya. Semua orang menyadari siapa HYunjin.

Namun taka da satupun yang mengejarnya sepeerti tempo hari. Apa ungkapannya di media tadi pagi benar-benar seefektif itu?

"apa kau bertanya kenapa mereka menuruti apa yang ku katakan?" tanya Hyunjin seakan dapat membaca isi pikiran Suzy.

"bagaimana kau tahu?" tanya Suzy tak percaya secara otomatis.

"tentu saja. Semua orang akan menuruti ucapanku, tanpa terkecuali" ujar Hyunjin dengan senyum yang pudar dan berganti ekspresi dinginnya.

Mr. Popular & MeWhere stories live. Discover now