4. Gentle Man

724 153 20
                                    

Ildan , jjaesseonghamnida. . .
(Pertama2, maafkan saya)
Karena laptop saya rusak, saya hanya bisa update cerita Mr.popular and me karna tersangkut d email saya.
Saya akn coba cari lagi file the beat of my heart di handphone dan email saya.
Mungkin jika tidak ketemu maka ff TBOMHIY akan di pending dulu sampai saya menemukan laptop baru.
Thank you semuanya. Saya akan coba cari lebih dulu, jika sudah ada akan sya langsung terbitkan.

-4-


Gentle man

"woaah. . apa sekarang Kang Daniel sonbae mengincar gadis itu? aku jarang melihatnya berkeliaran disekitar kampus" bisik beberapa mahasiswa.

Seluruh kantin itu memusatkan perhatiannya pada Suzy dan Daniel yang sedang makan siang bersama. Suzy merasa sedikit risih di perhatikan tapi ia berusaha mengabaikannya.

"apa kau merasa tidak nyaman?" tanya Daniel hati-hati.

"tidak. Aku baik-baik saja" ujar Suzy tersenyum kecil sebisanya.

"ku dengar kau juga menjadi asisten dosen. Apa itu benar?" Daniel memulai pembicaraan.

"nae. siang nanti, aku akan menemani dosenku di kelas perdata" jelas Suzy.

"woah. Ternyata rumor itu benar" ujar Daniel dengan senyum manis diwajah tampannya.

"apanya yang benar?" tanya Suzy bingung.

"Ada bunga mawar yang tersembunyi dibalik gedung Hukum." Jawab Daniel.

"eh?" Suzy tergelak mendengar ucapan Daniel barusan.

"Kau cantik, cerdas dan mandiri. Siapa yang akan tak setuju dengan ucapanku?" ujar Daniel.

Senyum malu terpampang jelas diwajah merona Suzy saat ini. Sonbae yang ia kagumi mengatakan pujian yang berhasil membuatnya jantungnya berdebar.

Gadis mana yang akan luput dari pesona pria ini? Tidak ada. Suzy berusaha mengatur sikapnya dan biasa saja. Ia makan dengan tenang dan malu-malu.

Daniel hanya memperhatikan Suzy sembari sesekali menyantap hidangan dimeja makannya. Suzy meneguk air mineralnya, kemudian ia melirik jam tangannya sebelum menatap Daniel.

"sonbae. Ku rasa . . aku harus ke kelasku sekarang" ujar Suzy pamit.

"ah. . apa satu jam sudah berlalu?" tanya Daniel tak menyangka. Ia turut melirik jam tangannya, benar ini sudah lewat dari satu jam.

"baiklah. Semangat!!" ujar Daniel menyemangati Suzy. Suzy tersenyum dan memberi hormat.

Daniel seakan menyadari sesuatu, ia menahan tangan Suzy. Suzy menghentikan langkahnya seketika. Jantungnya berdegup kencang karna sentuhan pria itu.

Daniel bangkit berdiri dan menyodorkan ponselnya pada Suzy. Suzy menatap ponsel itu kemudian menatap pria tampan itu tak bingung.

"nae?" tanya Suzy polos.

"aku ingin menghubungimu dan mengajakmu makan bersama lain kali. .jika kau tak keberatan" ujarnya dengan senyum malu di wajahnya. Suzy sedikit tergelak.

Suzy mengangkat alisnya dan menunjuk dirinya sendiri. ia menatap Daniel tak percaya.

"denganku?" tanya Suzy memastikan bahwa ia tak berhalusinasi.

"nae. aku merasa senang ngobrol denganmu" ujar Daniel dan mengakhirinya dengan Death smile.

Siapapun yang melihat senyum mematikan itu pasti akan meleleh tak terkecuali Suzy. Suzy menerima ponsel itu dengan salah tingkah kemudian memasukkan nomor ponselnya di ponsel Daniel.


"ini" ujar Suzy.

Daniel tersenyum setelah menerima kembali ponselnya. Daniel mengacak-acak rambut Suzy dengan senyum lebarnya.

"baiklah. Hati-hati dijalan" ujar Daniel.

Suzy hanya bisa mengangguk bodoh kemudian pergi dari kantin itu. semua mahasiswa lain yang melihat pria itu tampak terkagum-kagum dengan sikap manis Daniel, pujaan setiap gadis di kampus itu terhadap Suzy.

Dalam sekejap, nama Suzy menjadi situs pencarian teratas di aplikasi chatting kampus itu. Semua orang bertanya-tanya siapakah gerangan Bae Suzy, gadis yang dapat meluluhkan hati pangeran charming mereka.

Kang Daniel memang bukan mahasiswa sembarangan. Ia memang di jurusan music tapi ia adalah pemegang saham terbesar dari Jaehu University, perusahaan swasta dengan biaya termahal sepanjang masa.

Ia membeli saham itu atas namanya sendiri dengan uang yang ia hasilkan dari membantu ayahnya mengembangkan bisnis. Bisa dikatakan, ia salah satu mahasiswa mandiri yang paling banyak diidamkan oleh para gadis untuk dijadikan pacar.

Daniel bahkan membawa mobil pribadi yang tercatat merupakan mobil paling mewah yang pernah terparkir di Seoul National University. Daniel sangat populer, ia punya banyak teman dekat dan mantan pacar.

Belakangan setelah putus dari salah satu primadona kampus yang paling populer, Im Nana dari jurusan modelling. Siapa yang menyangka ia akan mengejar gadis tak populer namun cerdas seperti Bae Suzy. (Dan tentu saja cantik).


0_0

Suzy berjalan dibelakang dosennya. Dosen yang akan ia damping mengajar hari ini. Suzy berjalan bersama mengikuti dosen itu. ini bukan hari pertamanya mengajar bersama dosen.

Suzy punya kepercayaan diri setiap mengajar. Meskipun beberapa dari hoobae (junior) melihat Suzy di café, mereka tetap respect pada Suzy pada saat dikelas. Begitulah Suzy, terlalu cerdas untuk diabaikan.

Kini kelas yang biasanya riuh itu tampak tenang. Semua mata tertuju pada satu objek terindah sepanjang sejarah. Siapa lagi kalau bukan atlet tampan, Hwang Hyunjin.

Hyunjin sedang duduk di kursi terdepan yang ada dikelas itu, ia memakai headset dan membaca manga tanpa perduli perhatian semua orang padanya. Matanya hanya focus pada manga yang sedang ia baca.

Hyunjin tampak seperti lukisan dewa Zeus jika tetap tenang seperti itu. bahkan para gadis memotret Hyunjin untuk menjadikannya subjek imajinasi mereka. Hyunjin terlalu tampan untuk diabaikan.

Meskipun peringatan Hyunjin tempo lalu cukup keras dan terkesan dingin, semua orang tetap memujanya. Tak ada alasan lain, semua itu karna dia adalah Hwang Hyunjin.

Taka da yang percaya bahwa Hyunjin akan masuk ke kampus yang di cap penuh dengan orang nerd dan berotak pintar namun tidak dalam berpakaian, kecuali yang berasal dari jurusan modelling.

Meski mereka memotret HYunjin, taka da yang berani menyebarkan keberadaan sosok sempurna itu didalam blog atau internet. Mereka cukup mendukung Hyunjin, dan mengikuti kemauan Hyunjin sudah seperti perintah bagi mereka.

Pintu kelas itu terbuka, semua kembali pada posisi masing-masing dan menatap kedepan. Dosen mulai masuk kedalam kelas, diikuti Suzy dibelakangnya.

"Bae Suzy." panggil dosen itu. Suzy menoleh siap akan perintah wanita paruh baya itu.

"kau catat nama-nama mereka yang hadir. Hari ini aku akan mengadakan kuis" ujar dosen itu dengan tegas.

Semua nya membuka mulut mereka tak percaya. Hyunjin melepaskan headsetnya ketika mendekar kata 'kuis'. Hyunjin mengangkat tangannya dengan berani.

"aku anak baru disini, apa aku juga harus mengikuti kuis?" tanya Hyunjin dengan berani.

Suzy menoleh pada pusat asal suara itu. Suzy terbelalak tak percaya menatap apa yang ada didepannya kini. Hyunjin yang menatap lurus ke dosen itu, menoleh melirik orang yang sejak tadi berdiri disamping dosen.

Matanya ikut membulat tak percaya. "neo (kau) !!!" teriak Suzy dan Hyunjin berbarengan.

~hening seketika~

"kalian sudah saling kenal?" tanya dosen itu menurunkan kacamatanya menatap Suzy.

"tidak." Jawab Suzy cepat.

"ya!!" potong Hyunjin.

Hyunjin berdiri dari duduknya dan turun dari kursi bertingkat itu. ia mendekati dosennya dan memberi hormat dengan sopan.

"anyeong hasseyoo.. nan Hwang Hyunjin imnida. Mohon kerja samanya" ucap Hyunjin memberi hormat pada dosennya.

Suzy membuang muka tak ingin menatap Hyunjin sama sekali. Hyunjin menatap Suzy dengan wajah sakartis.

"Hwang Hyunjin? Mwo?? Hwang Hyunjin?" teriak dosen itu tak percaya ketika melihat wajah pria itu lebih jelas.

"kau! Atlet renang itu kan? Oh my god, apa kau tahu betapa putri kecilku sangat mengidolakanmu?" ungkap dosen itu sembari menjabat tangan Hyunjin dengan senyum sumrigah diwajahnya.

Hyunjin mengangguk-angguk sembari memberikan senyum terpaksa diwajahnya. Sementara itu Suzy melirik Hyunjin dengan tatapan 'yang benar saja' kemudian kembali membuang mukanya.

"apa kau akan membiarkan putriku berfoto denganmu?" tanya dosen itu antusias. Semua mahasiswa diruangan itu hanya bisa sebagai penonton menyaksikan adegan kocak itu.

"tentu saja. Kapanpun" jawab Hyunjin rendah hati.

"tapi, bisakah kau memberikan keringanan untukku? Aku baru di jurusan hukum dan aku perlu belajar lebih giat sebelum menjalani kuis." Ujar Hyunjin.

"tentu saja. Tentu saja" jawab dosen itu dengan senyum bodohnya.

"maldo andwae (tak bisa dipercaya). . " gumam Suzy mengeluh melihat sikap dosennya itu yang 180 derajat berubah ketika didepan pria ini.

"tapi . . sepertinya aku butuh mentor untuk kelasmu. Karna aku baru memulainya ditengah perjalanan semester, ku rasa aku butuh mentor seperti gadis ini" ujar Hyunjin sembari tersenyum manis pada Suzy.

"nae?!! cheoyeo? (apa? Aku???)" teriak Suzy seketika.

"ah. Tentu saja. Bae Suzy adalah Top Student dari Law Faculty, ia akan membimbingmu secara personal" ujar dosen itu sembari mengelus tangan Hyunjin dengan sayang.

"baiklah. Terima kasih. . . " ujar Hyunjin dengan senyum manis pada dosennya.

Kini ia menatap Suzy dan berjalan kea rah Suzy. ia mengulurkan tangannya pada Suzy. Suzy tergelak, ia menatap tangan itu ngeri dan Hyunjin bergantian.

"apa dia benar-benar akan menyusahkanku? Kenapa aku sesial ini?" lirih batinnya.

Suzy mau tak mau menjabat uluran tangan Hyunjin. Hyunjin tersenyum sakartis pada Suzy. senyum penuh kemenangan.

"aku bergantung padamu . . Suzy SONBAENIM" ungkap Hyunjin menekankan kata Sonbae diakhir kalimatnya.

Suzy menatap Hyunjin shock, ia hanya bisa mengatur napas susah payah. Suzy hendak melepaskan genggaman tangan Hyunjin namun itu terlalu erat, Suzy bahkan tak mampu melepaskan diri.


0_0

To be continue . . .


Mr. Popular & MeWhere stories live. Discover now