Bab 13

61.5K 1K 37
                                    

Mila melihat jam tangannya, Ck, sudah jam 6 sore, ini sudah telat setengah jam. Ampun deh… hobi orang yang satu ini ngga sembuh-sembuh : ngaret!

“Milaaanaa… cintakuu….” Terdengar suara memanggil namanya dan sepasang lengan mungil merangkulnya dengan erat dari belakang “Apa kabaaaarr…. Aduh, lama ngga ketemu booo’…”

“Iyeee… lama sih lama Cit, tapi ngga pake telat kaleehh…. Sudah pegel nih bokong  parkir disini” ujar Mila manyun, sambil memberikan pipinya untuk cipika-cipiki dengan Citra yang tidak pernah merasa bersalah setiap dia terlambat datang saat mereka janjian bertemu.

“Heheheee…. Ih, bokong mu masih seksi kok Mil…” Citra berkata genit, sambil mengedipkan sebelah matanya. Tak urung Mila tersenyum melihat ulah centil sahabatnya itu.

Citra Anggraeni, adalah nama sosok teman berbagi tawa dan tangis saat ia masih mengenyam pendidikan di bangku kuliah dulu. Sudah hampir setahun mereka tidak bertemu, semenjak Citra menikah dengan Jason Brayden, pria berkebangsaan Amerika yang telah menjadi WNI. Kebetulan, temannya ini membuka bisnis butik, salah satu lokasinya di Pondok Indah Mall, yang menjual barang-barang import branded luar negeri, seperti pakaian, sepatu dan tas. Sepertinya bisnisnya cukup berhasil karena info terakhir yang ia dengar, Citra bahkan tahun ini barusan membuka tiga butik sekaligus, yaitu di Mall of Indonesia, Plaza Semanggi dan Senayan City. Jadi bisa dibayangkan sibuknya wanita satu ini. Tapi, yang namanya sahabat sejati, begitu Mila telpon kemarin untuk ketemuan di salah satu café di PIM, Citrapun langsung mengiyakan.

“Cit, sudah makan?” tanya Mila menawarkan makan bareng.

“Ngga usah Mil, aku ada janji mau dinner sama Jason nanti jam 7, tapi disini juga kok” tolak Citra “Hei, ayo straight to the point aja deh. Ada apa sih ini? Kamu tumben-tumbennya minta ditemenin shopping. Biasanya kamu paling males begituan.”

“Iya Cit, tapi..selain shopping, sebenarnya aku … mau cerita dulu nih. Tapi awas! Jangan disela ya, tunggu sampai aku selesai cerita.” Mila memperingatkan Citra, karena tahu sahabatnya ini suka memotong-motong kalimat dengan pertanyaan yang tiba-tiba muncul dikepalanya “Iihh… cerita apaan sih, kok serius banget” timpal Citra penasaran.

“Begini… “ cerita Mila pun bergulir dari awal penawaran pernikahan oleh Ibu Ina, background David Admadja, Crystal Adelie Bhanuwati, penandatanganan dan isi kontrak, perjalanan ia dan Dave bertemu dengan eyangnya di Solo, sampai kejadian ia melihat Sandra dengan Dave di kantor dan terakhir ajakan dari Stephanus.

“I can’t believe it! Mila… kamu GILA ya?! Kok bisa-bisanya kamu memutuskan untuk menikah kontrak?! C’mon, kamu bahkan membohongi keluarga kamu” Citra berseru nyaring begitu Mila selesai bercerita. Mila memasang wajah pasrah “Aduuhh Cicit, aku kan sudah bilang, aku juga ngga tahu kenapa aku mengambil keputusan itu…”

Citra menggeleng-gelengkan kepalanya. Ini tidak masuk akal. Setahunya Mila adalah perempuan yang menjauhkan diri dari yang namanya pria dan komitmen semenjak dia putus dengan Raka. Tapi sekarang, malah mau menikah kontrak! Citra memandang Mila dengan tatapan heran “Mila..”

“Ya Cit..?” Mila mengangkat alisnya, dan menatap Citra agak was-was, takut kena semprot lagi. Temannya itu memang terkenal galak. Walaupun badannya mungil, kalau sudah marah, Mila lebih memilih menjauh darinya, daripada ikutan kena damprat.

“Ulangi nama lengkap lelaki itu!” Perintah Citra sambil mengeluarkan i-Pad nya, mengetik nama D-a-v-i-d  A-d-m-a-d-j-a di google sesuai ejaan Mila. Orang seperti dia pasti ada di Google. Voila! Ternyata seperti ini toh wajahnya. Wow... Ternyata ganteng! Eihh, tapi kok familiar yaa... Hmm.. Dimana rasanya dia pernah lihat wajah ini??

"Mil” dengan nada pelan dia berkata kepada Mila ”Jujur nih ya.. calon suamimu ini lumayan ganteng. Kamu yakin ngga bakalan jatuh cinta sama dia? Apalagi dia katamu playboy. Kamu bisa tahan sama rayuannya nanti?" Ia mengamati Mila yang sedang mengatupkan bibirnya "Lalu, status kamu hanya sementara jadi istrinya. Kalau kamu sampai kepincut, lalu habis kontrak dia ngedepak kamu bagaimana?"

BUKAN CINTA PANDANGAN PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang