The Second Chance ( The Wiryawan Series )

Part 5 - Penjelasan..

Kurang aja bener si Rama, bisa – bisanya dia pake acara kabur lagi. Kali ini Bapak pasti murka sama dia dan ogah banget aku nolongin dia lagi. Aku masih asik berkutat dengan kertas dan pensil ketika 1 sms masuk kedalam ponselku.

                From : 0812151xxxxx

                Sinta…bisa kita ketemu? Sore ini aku tunggu dikafe biasa.

                Rafki.

Mau apa lagi sih dia? selalu saja bikin aku resah, bukan..bukan karena aku masih mencintainya, tapi aku resah karena hari – hariku selalu dibuntuti olehnya, diteror oleh segala macam bentuk permintaan maafnya, dihantui oleh sms – sms dia yang nggak penting.

                To : 0812151xxxxx

                Sorry, sibuk.

Singkat jelas padat, aku meletakkan kembali ponselku atas  dinakas dan memutuskan untuk bersantai di gazebo. Mumpung hari libur dan tidak ada itu rebut – rebut, keributan memang sudah berlangsung tadi siang saat aku meneriaki Rama yang diam – diam kabur dari rumah untuk melakukan aktifitas ekstrimnya yakni naik gunung dan kali ini tak tanggung – tanggung Gunung Semeru yang akan ia daki. Aku mendapatkan seluruh informasi rencana naik gunung dari Achmad teman Rama di Mapala, kakaknya Achmad satu fakultas denganku. Ia bilang Achmad ada rencana untuk naik gunung minggu ini dan benar saja si  Rama alias si kunyuk itu ikut juga.

                Setelah menelpon Ibu dan memberitahu semuanya yang kudengar justru hanya helaan nafas dan suara ibu yang menggampangi.

                “ Ntar kalo laper juga dia pulang Mbak”, Itulah yang ibu katakan saat aku mengadu kalau Rama pergi dari rumah untuk naik gunung.

Malang nian nasibku, malam ini malam minggu dan aku hanya terdiam melamun di gazebo rumah dengan kaos oblong dan celana belel. Apa aku telpon Nabila saja? Tapi dia pasti sibuk karena harus memantau stok barang. Pekerjaanku memang seperti layaknya pekerja kantoran  dari senin sampai jumat dan jam kerja dari jam sembilan sampai jam lima, berbeda dengan Nabila. Nabila justru akan standby di toko sampai malam kalau malam minggu.

Apa aku kerumah Mbak Laras aja nyamperin Ibu? tapi kan aku disuruh jaga rumah. Iiih…ngeselin deh! Aku kan mau refreshing juga jalan – jalan gitu. Semenjak jadi jomblo aku lebih menyibukkan diri dengan keluarga dan pekerjaan. Selain untuk menghindari Rafki, aku juga tak ingin kembali membahas Rafki saat acara kumpul – kumpul dengan teman kuliahku yang biasanya selalu rempong ngomongin pacar.

                ‘ Black Café & Resto ‘ 

aku jadi teringat kafe dimana minggu lalu Nabila mengajakku makan siang . Kafe yang unik dengan arsitektur menarik.  Apa aku kesana aja ya? Kebetulan memang aku belum ada rencana mau makan malam dimana, tapi sendirian? Iih males banget!

Baiklah, kuputuskan untuk pergi kesana, tidak ada salahnya bukan datang ke kafe walaupun hanya seorang diri? Memang ada tulisannya gitu kalau malam minggu kekafe harus sama pacar, nggak kan ya?. Aku memutuskan untuk memakai celana Jeans dan blus warna krem dengan flat shoes warna senada dengan blus. Aku siap untuk bermalam minggu!

****

Walau ada rasa iri tapi aku tidak menyesal datang ke kafe ini malam ini, ternyata setiap malam minggu mereka biasa mengundang band untuk manggung dan malam ini aku hanya bisa terpukau saat Ten2Five – band favoritku zaman SMA -  muncul dipanggung dan membawakan beberapa lagu lawasnya.

I will fly into your arms
And be with you til the end of time
Why are you so far away
You know it’s very hard for me
To get myself close to you