Part 1 - Kehilanganmu

53.5K 2.8K 26
                                    

Aku menatap bangunan apartement dihadapanku dengan gugup, hari ini adalah hari kedua setelah kepulangannya dari kalimantan dan setelah berhari – hari memikirkan semuanya aku akan memastikannya hari ini. Dengan langkah pasti aku memasuki kawasan bangunan apartement di daerah Jakarta Selatan tersebut. Sejak mengenal Rafki dua tahun yang lalu ia bahkan tidak pernah bermimpi bisa memiliki bangunan sendiri di tempat seperti ini tapi berkat usaha dan kegigihannya ia berhasil memiliki satu bangunan apartement, satu unit mobil dan membantu biaya sekolah untuk kedua adiknya dikampung.

                Aku menekan angka 10 di panel lift, aku memilin dress setulut yang kukenakan karena entah mengapa perasaanku tak menentu saat ini. Aku merasa bahwa Rafki memang menghindariku dan sudah tak menginginkan hubungan  lagi denganku.

                Lift berhenti dilantai 10, aku berjalan dengan perlahan menuju Apartemen nomor 1011. Ketika sudah sampai didepan pintu aku hanya bisa mematung dengan tangan bergetar. Apa aku sudah yakin dengan semua yang akan terjadi? Aku menghembuskan nafas perlahan mencoba menenangkan hatiku. Setelah lebih tenang aku memberanikan diri untuk menekan bel.

                Beberapa saat kemudian pintu pun terbuka dan aku hanya bisa mematung saat yang kulihat bukanlah Rafki atau pembantu yang biasa membantu membersihkan Apartemennya, tapi seorang wanita dengan baju tidur seksi yang kini menatapku bingung.

                “ Rafki ada?”, tanyaku dengan suara bergetar. Wanita itu menoleh kearah belakang lalu tersenyum.

                “ Rafki masih tidur, ada pesan ? Nanti aku sampaikan”, penjelasan itu makin membuatku terhenyak. Apa Rafki tidur bersama wanita ini? Mungkinkah? Mataku sudah memanas menahan amarah yang sejak tadi ku tahan.

                “ Bilang saja Sinta datang dan berikan ini padanya “, dengan kasar kulepaskan cincin berlian yang melingkar dijari tengahku, cincin yang ia sematkan saat memintaku menjadi istrinya. Wanita itu nampak terkejut namun percuma aku sudah berlari meninggalkan apartement itu dengan tangis yang sudah pecah.

                “ Kenapa semua ini terjadi..hiks..hiks..ya tuhan…ku mohon kuatkan hatiku”, batinku menjerit.

***

                “ Are you oke sist? Kamu nggak usah menjelaskan aku sudah tahu semuanya “, Ucapan dari Rama membuatku mengalihkan pandanganku kearahnya. Ya..setelah keluar dari gedung Apartement Rafki tiba – tiba saja Rama muncul dengan motornya dan membawaku ke kafe langganan kami, ternyata kelebihannya itu sangat berguna disaat seperti sekarang.

                “ Kamu tahu dari mana ?”, tanyaku dengan mata menatapnya tajam. Ia tersenyum pedih seakan – akan tengah mengingat suatu peristiwa yang menyakiti hatinya.

                “ Sejak sebelum Rafki melamarmu aku sudah tahu ia beselingkuh dengan banyak wanita bahkan aku pernah memergokinya sekali sehari sebelum ia melamarmu, saat itu ia hanya bisa menatapku kaget lalu berlari terbirit – birit sambil menggandeng selingkuhannya”, Penjelasan dari Rama membuat Air mataku yang sempat berhenti mengalir kini tumpah lagi.

                “ Tapi kenapa kamu nggak ngasih tahu aku?”, tanyaku dengan suara yang terdengar sangat memilukan.

                “ Karena aku tahu kamu nggak akan percaya sebelum melihatnya langsung”, Jawabnya yang makin membuatku terisak.

                “  Aku harus bagaimana Ram..?”, tanyaku sambil mengubur wajahnya yang penuh air mata kedalam telapak tanganku.

                “ Lupakan dia dan anggap dia tidak pernah ada, aku yang akan membantumu untuk bicara sama Bapak, jangan takut sist…kita bahkan sudah pernah melihat perpisahan yang lebih pahit dari ini, mumpung semuanya belum terlambat aku nggak ingin nasibmu sama seperti Mbak Laras, di tinggalkan sesaat sebelum acara pernikahan bukanlah nasibmu sist “, Jawab Rama yang sudah meraihku kedalam pelukannya. Hari ini aku sangat bersyukur karena Allah telah mengirimkan saudara kembar untukku. Terima kasih Rama..

***

                Hari – hari berikutnya kujalani dengan gelisah, aku terus menghindari Rafki yang mencoba menjelaskan semuanya padaku. Ia mengatakan kalau malam itu ia dijebak oleh temannya. Aku tidak peduli mau dia dijebak atau diakal – akali temannya, yang aku inginkan sekarang adalah jauh dari dia. Aku menghembuskan nafasku dengan berat.

                “ Kamu kenapa dek? Masih mikirin Rafki hah?”, Tanya Mbak Laras yang menghampiriku, aku memang sedang menginap dirumah Mas Yoda dan Mbak Laras yang megah bak istana ini. Aku butuh suasana baru dan tempat menghindar dari Rafki.

                “ Sedikit, tapi lebih banyak bagaimana aku bisa mengatur perasaan dan kehidupanku Mbak”, Jawabku jujur. Mbak Laras tersenyum dan merangkulku.

                “ Jangan berusaha untuk membencinya, tapi berusahalah untuk mengiklaskannya, iklaskan kalau kalian tidak berjodoh dan jalani hidupmu lebih baik lagi mulai dari sekarang “, Nasehat Mbak Laras membuatku terhenyak. Ya..aku harus iklas, ini demi diriku dan keluargaku.

                “ Terima kasih mbak “, Ucapku lalu menghambur kedalam pelukannya.

  ****

Hari ini segini aja ya..saya belom punya stok banyak untuk Sinta, tapi semoga nggak terlalu molor - molor update'nya. hehehe

Maaf kalo di Part ini Sinta masih bergalau - galau ria.

Love,

bebyZee

The Second Chance ( The Wiryawan Series )Where stories live. Discover now