Part 7 - Welcome to the world, baby!

38.4K 2.3K 38
                                    

Alih – alih mau memarahi si Rama biar kapok kami justru mendapatkan kejutan yang sempat membuatku, Rama bahkan terlebih Mas Yoda syok. Tiba – tiba saja Mbak Laras kontraksi saat sedang asik – asiknya memberikan ceramah pada Rama.

       “ Sinta, beritahu Ibu! Rama, ambil barang – barang yang ada di rumah! Mas langsung bawa Mbak Laras ke rumah sakit! “, Perintah Mas Yoda sebelum menutup pintu mobilnya.

       “ Baik Mas “, Sahutku dan Rama berbarengan. Setelah mobil Mas Yoda berjalan meninggalkan Kafe yang menjadi tempat kami menyidang Rama.  Aku menoleh kearah Rama yang masih memasang ekspresi syok. Ia pun juga memandang kearahku.

       “ KITA BAKAL PUNYA PONAKAN!!!”, Teriak kami berbarengan sambil berjingkrak – jingkrak tidak jelas. Tapi satu yang jelas, kami bahagia bukan main.

 ****

       Setelah menelpon Ibu dan Bapak, kami bertiga berjalan menyusuri koridor rumah sakit dengan hati deg – degan, bukan apa – apa, usia kandungan Mbak Laras baru akan memasuki usia sembilan bulan minggu depan tapi sekarang Mbak Laras sudah dihadapkan pada proses paling bersejarah dalam hidup seorang wanita yakni melahirkan.

       “ Semoga Mbak Laras nggak kenapa – kenapa ya Mbak”, Ujar Ibuku sambil menggenggam tanganku erat. Aku mengangguk mengiyakan. Kami masih menunggu dengan cemas karena beberapa kali kami mendengar suara teriakan dari dalam ruang bersalin. Aduuh…begitu ya rasanya melahirkan, jadi ngeri sendiri.

       “ Bagaimana kondisi Mbak Laras Bu?”, Tanya Rama yang datang tergopoh – gopoh, ia membawa tas besar yang pasti sudah diisi oleh semua perlengkapan Mbak Laras. Mbak Laras memang sudah menyediakannya sejak bulan kejutuh, katanya “ Jaga – Jaga Sin, kita kan nggak tahu apa yang akan terjadi hari ini atau besok, jadi lebih baik semuanya disiapkan dari sedini mungkin “.

       “ Belum keluar Dek,aduuh..Ibu khawatir, masalahnya Mbak’mu itu sama sekali nggak mau USG bayi’nya. Walaupun kondisi Mbak dan bayinya sehat tapi tetap saja kalo begini jadi bikin orang khawatir  “, Ujar Ibu dengan suara penuh kegelisahan. Bapak sedari hanya berdiri disudut ruang tunggu dengan mulut komat – kamit tak henti – hentinya berdzikir.

       Rama duduk disebelah ibu dan merangkul dengan lembut. Kami bertiga duduk dengan kecemasan yang sama. namun kecemasan itu musnah sudah saat kami mendengar suara tangis bayi dari dalam.

       “ Alhamdulillah…”, ucap kami bersamaan.  Tapi selang beberapa menit kemudian kami kembali mendengar suara tangis bayi lagi.

       “ Bu..itu bayinya kok ada dua ya?”, tanya Rama yang merasakan perasaan aneh yang juga aku rasakan. Kami saling memandang satu sama lain.   

       “ Jangan – jangan…”,ucapku dan Rama bersamaan lalu belum sempat kami menuturkan kemungkinan yang terjadi tiba – tiba pintu ruang bersalin terbuka dan kami menemukan Mas Yoda berdiri disana dengan wajah sumringah sambil memeluk dua bayi disisi kanan dan kiri lengannya.

       “ Pak..Bu..Bayi kami..”, Ucap Yoda sambil mengarahkan kedua bayi tersebut pada Bapak dan Ibu yang terlihat bahagia melihat cucu – cucu mereka.

       “ Kembar!!”, sahutku dan Rama kembali bersamaan.

****

       Aku masih memandang tak percaya pada dua bayi yang saat ini tengah tertidur tenang dalam gendongan ayah dan ibunya. Mbak Laras memang luar biasa. Dua bayi dan mereka berjenis kelamin perempuan dan laki – laki sama seperti om dan tantenya yang bernasib kembar namun berbeda kelamin. Apakah nantinya aku juga akan punya anak kembar seperi Mbak Laras? Membayangkan hal menakjubkan itu aku jadi teringat sosok Oscar. Lho..lho? kenapa Oscar?.

       “ Assalamualaikum”, Sapaan dari arah pintu kamar rawat Mbak Laras membuat seluruh mata memandang kearah pintu dan tiba – tiba saja aku diserang oleh rasa sesak yang selalu kurasakan setiap mendengar suaranya.

       “ Walaikumsalam Oscar, ayo masuk”, Sahut Mas Yoda dengan semangat. Ia masuk kedalam dengan membawa sebuah kado yang membuatku mau tak mau tersenyum. Ia membawa sekeranjang bunga dengan dihias beberapa boneka dan kartu besar yang bertuliskan :

       ‘ Welcome to the world, Baby Farhan & Safira ‘.

Farhan dan Safira adalah nama yang diberikan Mas Yoda untuk kedua anak kembarnya, ia menamakan keduanya  persis seperti nama kedua orang tuanya yang telah tiada.

       “ Cantik sekali bingkisannya Oscar, terima kasih ya…”, Puji Mbak Laras saat keranjang itu ditaruh diatas sofa bergabung dengan seluruh bingkisan yang datang dari kerabat dan rekan bisnis Mas Yoda.

       “ Sama – sama Laras, aku tidak menyangka kamu bisa melahirkan hari ini padahal tadi pagi kamu tidak memperlihatkan gejala akan melahirkan”, Ujar Oscar tanpa melepas pandangannya dari  baby Farhan yang sedang dalam gendongan ayahnya.

       “ Aku yang jaug lebih kaget, bayangin deh tuh orang lagi asik ngobrol – ngobrol dikafe eh istriku yang cantik ini menjerit seperti habis nonton film horror, tapi syukurlah kondisi kamu nggak apa-apa ya sayang “, Sahut Mas Yoda yang dengan lembutnya meraih tangan Mbak Laras dan menciumnya.

       “ Dan bayi kita juga sayang..”,sahut Mbak Laras sambil melirik baby Safira yang masih tertidur dengan tenang digendongan Mbak Laras.

       “ Iya…bayi – bayi kita”, ucap Mas Yoda sambil memberikan senyuman penuh kebahagiaan membuat aku yang melihatnya merasakan sesuatu yang membuatku iri sekaligus kagum pada mereka berdua.

       “ Uncle Farhan dan Aunty Fira akan sangat bahagia disana namanya dipakai untuk anakmu Yoda, Aku bahagia untukmu”, Ujar Oscar yang membuatku, Mbak Laras dan Mas Yoda memandang kearahnya. Mas Yoda mengangguk dengan penuh kasih.

       “ Terima kasih Oscar, kau memang sahabatku”,

       “ Kalau aku memang sahabatmu izinkan Uncle Oscar mencoba untuk menggendong jagoan kita“, Ujar Oscar yang sudah menyerahkan lengannya siap menggendong baby Farhan, Mas Yoda dengan hati – hati menyerahkan dan meletakkan baby Farhan dilengan kiri Oscar dan tanpa terlihat canggung Oscar menggendongnya sambil sesekali tangan kanannya yang bebas membelai pipi Farhan yang masih merah.

       Aku masih memandang takjub pemandangan langka dihadapanku, Oscar lebih dari seorang pria tampan dan mapan, tapi ia adalah pria idaman semua wanita di dunia ini. Melihat bagaimana luwes’nya ia menggendong sambil tersenyum penuh bahagia pada baby Farhan membuat darahku kembali berdesir lebih cepat, jantungku berdegup tak karuan dan senyumku mengembang tanpa diminta.

      

 ****

Maaf kalau cuma sedikit, tapi yang penting aku update lagi kan ya..? hehehe
Yang masih penasaran sama proses lahirannya Farhan & Safira ( Box of love ) semoga udah nggak penasaran lagi ya... bayangi ada dua bayi yang lucu - lucu deh itu pasti Farhan & Fira. Maaf juga ya..karena Oscarnya masih sedikit, besok - besok aku buat yang lebih greget deh..tapi semoga kalian makin nambah penasaran sama Oscar, hahahaha *ketawa puas*

Enjoy guys,

Love,

bebyZee         

           

The Second Chance ( The Wiryawan Series )Where stories live. Discover now