𝑇𝑅𝐴𝐺𝐸𝐷𝐼 32

2.7K 241 11
                                    

Ada adegan kekerasan⚠️
Mohon koreksinya. Btw, komen klean tuh mood boster banget buat gw!!!

Enjoy it!





Puncak dari persembahan royalty sudah didepan mata. Jika lambang tujuh dosa besar telah terpenuhi, maka hanya ada jangka selama 30 hari bagi mereka menyelesaikan persembahan.

Rupanya kali ini mereka tidak akan mengulur waktu. Persembahan akan dilakukan malam ini.

Berbekal nekat, Amber memilih singgah disebuah gereja. Gadis itu betah bersimpuh dibawah patung ditemani lilin-lilin yang tak pernah padam sejak semalam.

Amber tak bodoh. Dalam sekali analisis, ia dapat langsung mengetahui motif utama Nathan.

Nathan, bedebah gila itu ingin menguasai otoritas royalty, membunuh seluruh anggota tak terkecuali keluarganya sendiri dan menyisakan dirinya dengan Yesya. Sungguh bodoh jika anggota yang tersisa masih ikut membantu tanpa tahu motif sesungguhnya.

Satu-satunya cara menghentikan ini adalah membunuh sumbernya, yakni pemegang api iblis; Nathan. Karena api iblis berada dalam tubuh pria itu.

Pintu besar gereja terbuka, memberi kesempatan cahaya terang menyeruak masuk.

Amber tetap geming, tidak, lebih tepatnya bersiap dengan belati ditangannya. Dia harus waspada dengan segala kemungkinan siapa sosok yang masuk.

Seorang pria datang, dia membawa sebuah lilin dan meletakannya ketempat lilin-lilin lain menyala, kemudian turut bersimpuh disamping Amber. Matanya memejam diikuti tangan yang menyatukan kedua telapaknya didepan dada. Hanya berlangsung 5 menit.

"Long time no see," netra setajam elang itu terbuka.

Amber bergeming. Yang dia tahu pria itu- Helion- tak termasuk royalty. Namun ia tetap akan menyerang jika memang Helion berbahaya.

"Kebetulan banget," Helion tersenyum penuh arti. It's not good, pancaran netra Helion menunjukan sebaliknya, dia tidak suka Amber. "First time kesini? Atau cuma datang pas susah aja" ujarnya menusuk.

Gadis itu memilih acuh dan bersiap pergi. Jam masih menunjukan waktu dini hari, Amber bisa melakukan prepare lain sebelum benar-benar siap tempur.

"Lo gak penasaran tentang Yara?"

Ocehan Helion sukses menghentikan langkah Amber.

Helion menyeringai melihat keterdiaman Amber. "Gue punya dongeng bagus buat lo,"



***




3 tahun silam

"Ragas lepasin. Aku juga manusia, aku butuh kebebasan kalau kamu cinta gak gini caranya. Aku juga punya kehidupan lain" ujar gadis bersurai blonde itu memelas.

Sang empu nama nampak tak perduli. Dia tetap sibuk memainkan surai sigadis.

"Justru perlakuan kamu yang kayak gini makin buat aku yakin kalau kita ga-

Prangg

"Shut up! Lo ngomong lagi gue bunuh kakak sialan lo" Ragas beranjak pergi seusai membanting gelas hingga pecah berkeping-keping.

Yara mengatupkan bibirnya rapat. Ragas yang dirinya kenal dulu adalah sosok yang lembut, penyayang, dan baik, setidaknya ia bisa merasakan sikap Ragas yang itu sebelum kedok Ragas terbongkar dan menunjukan sifat aslinya.

Untold Story Of CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang