𝑇𝑅𝐴𝐺𝐸𝐷𝐼 30

3K 236 11
                                    

Ada sedikit adegan mature⚠️

Enjoy it!

Srashh

Nathan melempar samurai yang baru saja ia gunakan untuk membunuh kepala keluarga Orteza beserta anggotanya.

Tidak ada belas kasih sedikitpun di wajah datarnya. Pemuda itu melangkah santai diikuti Jack selaku asisten pribadinya.

"Kurang berapa?" Tanyanya sembari mematik putung rokok. Netra gelapnya memandang acuh pada orang orang suruhan yang mulai berdatangan menangani kekacauan.

Jack menegakan posisi, lelaki berusia 29 tahun itu tampak menggulir layar tabnya. "Masih ada 22 orang lagi" jawabnya.

Nathan tak berekspreksi banyak. Justru ia tengah memikirkan kira-kira senjata apa yang perlu ia gunakan agar mereka tetap menjerit kesakitan disaat ajal telah menjemput.

Tubuh Jack menegang. Ragu-ragu ia memberitahukan informasi yang sontak saja membuat ketenangan Nathan pecah.

"Kondisi nona Yesya drop."

Bugh

Pertama kali sampai didepan ruang rawat Yesya, Nathan disambut oleh pukulan maut Rainer.

"Anjing! Gue gak nyangka lo sebrengsek itu!" Umpat Rainer berapi-api. Dia kembali melayangkan pukulan, sementara Nathan hanya diam membiarkan Rainer membabak beluri dirinya sesuka hati. "Yesya hampir mati karena obat sialan yang lo kasih!" Rainer berhenti memukuli. Wajahnya memerah jengkel disertai dada naik turun dengan emosi tidak terartur, pertanda bahwa ia benar-benar emosi melebihi apapun.

Jack yang senarnya sudah hendak maju urung karena Nathan mengisyaratkan agar Jack tidak bertindak.

"Gue gak kasih dosis tinggi" Nathan berujar dingin. Menyuarakan fakta yang malah terdengar sebagai pembelaan menjengkelkan ditelinga Rainer.

"Alah bacot! Lo yang pegang kendali disini. Harusnya lo inget perjanjian awal-" Rainer menunjuk-nunjuk Nathan "lo amanin Yesya sampai urusan banda lo itu selesai, oh atau lo mulai tertarik sama cegil itu dan mau nyingkirin Yesya. Ingat tujuan awal cok!, lo bunuh mereka semua dan lo sama Yesya hidup bahagia seperti yang pikiran gak waras lo impiin!" Peringat Rainer penuh penekanan.

"Waktu lo cuma seminggu" setelah mengatakan itu Rainer beranjak pergi meninggalkan Nathan bersama Jack.

Nathan mengusap sudut bibirnya yang berdarah. "Pftt- HAHAHAHA" Dia tergelak sendiri. "Jack lo liat? Disini gue yang keliatan bersalah, lucu kan"

Jack hanya mengangguk mengiyakan.

"Rainer" Nathan kembali tersenyum jenaka jika kembali mengingat dia.

***


"Lo yakin?"

Eros meminta persetujuan walau nanti pada akhirnya ia tetap akan melakukan dengan atau tanpa ijin gadis dibawahnya.

Mata Belva bergerak liar, mulai ragu dengan keputusan yang ia ambil. Eros dengan lembut memegang kedua pipinya, menarik sang gadis agar hanya menatap padanya.

"Jangan nyesal Va," karena bagian kesukaan Eros tidak akan bisa lepas untuk kedua kalinya.

Kalian masih ingat penyakit yang diderita Eros?. Dan yeah, Eros suka setiap inci dari Belva walau itu tidak cukup karena masih ada kesukaannya yang lain.

Belva melenguh merasakan sesak dibawah sana. Apa tidak papa melakukan ini sebelum mereka resmi dimata hukum.

Brak!

Untold Story Of CharacterWhere stories live. Discover now