𝑇𝑅𝐴𝐺𝐸𝐷𝐼 27

6.4K 476 18
                                    

Haii Ember balikkk lagiiii:)

Gasempat revisi, maaf banyak typo

Enjoy it!


Gerimis melanda kota. Suasana pagi yang syahdu begitu mendukung acara bermalas-malasan.

Dipenghujung pintu Amber menatap sendu ranjangnya. "Sabar ya, kita LDR dulu, byee" ucapnya dramatis.

Setelah keluar kamar, air mukanya berumah 180°. Flat dan apatis. Beberapa maid yang berpapasan dengan gadis itu menyapanya sopan. Amber hanya mengangguk sebagai balasan.

"Pa" Amber menarik kursi disamping Lucian.

Mendengar suara anaknya Lucian berdehem.

"Papa yang kirim Kak Riksa ke Aussie? Benar?. Harusnya papa lebih tau apa yang terjadi pada Kak Riksa" Nathan bilang kesaksian Wyn menguak banyak fakta. Salah satunya mengenai kepergian Antariksa yang dilatar belakangi Lucian.

Pria dewasa itu menurunkan kacamata bacanya. Dia sudah menduga hal ini. "Benar, papa yang suruh Riksa pergi ke Aussie untuk belajar disana." Lucian mengotak-atik tabnya. Dia berhenti menggerakan jemarinya dan memindahkan tab itu kehadapan anaknya.

"Kabar yang papa terima pesawat udah landing, gaada kabar lain" Lucian menunjukan bukti.

"Terus jasad itu?"

Lucian mengangguk. "Dia Antariksa."

"Gimana bisa?" Pikiran Amber mulai berkecamuk.

"Papa sudah peringatkan agar kamu tetap bersih dari kasus ini" tegas Lucian. "Tidak ada pencarian informasi dalam bentuk apapun!"

"Kenapa?!" Amber berdiri. "Papa seolah ngehalangin aku tau kasus ini" fakta kedua dari kesaksian Wyn adalah-

"Karena semua bukti mengarah pada kamu,".

***


Amber tak bisa lagi fokus. Pikirannya blank, raganya memang dikelas tapi pikirannya pergi jauh dari materi yang tengah dijelaskan.

Amber dicurigai sebagai tersangka sebab pertama; mengingat dendam Venus pada Antariksa bukan tak berarti kemungkinan penghilangan nyawa tidak terjadi (kebejatan Antariksa terkuak saat polisi memeriksa beberapa barang pribadi cowok itu). Kedua; perebutan harta, yang ini sangat tidak valid. Dua praduga itu semakin diperkuat oleh stigma Amber yang akhir-akhir ini selalu keluar malam-malam.

Hingga kini Amber belum mendapat panggilan dari pihak berwajib, karena Lucian melindunginya.

"Tenangin pikiran lo,"

Lamunan Amber buyar. Dia menatap sekeliling, sepi, hanya menyisakan mereka berdua.

"Mana bisa tenang! Gue jadi tersangka" Amber mengerang frustasi.

File yang diberikan Nathan berisi hasil penyidikan yang memuat keterlibatan Amber dalam kasus ini, contohnya sebuah rekaman cctv saat Amber melewati sebuah jalan dan tak lama setelah itu sebuah pembunuhan terjadi.

Nathan memutar kursi dan duduk dihadapan Amber. "Wyn ngilang. Jejak terakhirnya di RS kemarin, dia bawa koper yang kemungkinan buat pergi dari kota ini".

"Argh! Gue stress lama-lama disini" Amber mendengus lirih. Dia kembali menegakkan punggungnya, menatap Nathan serius. "Lo pasti udah tau alasan gue ga dipanggil ... so, Buat ngelindungin anaknya, bukan ga mungkin ... Papa nutup kasus ini!" Amber menjentikan jarinya, pikirannya sedikit lebih maju.

Untold Story Of CharacterDonde viven las historias. Descúbrelo ahora