Bab 31

13.4K 1.4K 468
                                    

Judas mengusap pipi Isabella, memberi waktu Isabella untuk berpikir, janin siapa yang akan Isabella selamatkan, apakah janin yang berada di rahimnya atau janin yang berada di rahim Lilyanne

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Judas mengusap pipi Isabella, memberi waktu Isabella untuk berpikir, janin siapa yang akan Isabella selamatkan, apakah janin yang berada di rahimnya atau janin yang berada di rahim Lilyanne.

Judas ingin menguji Isabella, ingin melihat bagaimana Isabella bertindak. Jemari Judas berpindah dari pipi Isabella ke kening Isabella yang berkerut karena tengah berpikir, Judas mengusapnya sebelum bibirnya terbuka. "Berhenti berusaha jadi orang baik di sini Isabella, itu bukan sifat aslimu. Kau bukan orang baik, hanya karena kau berada di sarang Iblis bukan berarti kau harus jadi satu-satunya malaikat di sini, itu bukan kau, kau bukan tipikal orang yang suka memikirkan penderitaan orang lain."

Judas memiringkan kepalanya, merasa puas ketika melihat kerutan di kening Isabella menghilang setelah ia usap, jemarinya pindah mengusap pipi Isabella kembali, dan turun hingga ke rahang Isabella yang tak lagi setirus saat pertama kali Isabella datang ke tempat ini.

Ada sedikit rasa puas dalam benak Judas ketika menyadari hal tersebut, menyadari perubahan dalam diri Isabella.

"Kau itu orang yang egois Isabella, kau tidak suka memikirkan orang lain selain dirimu sendiri, kau senang saat ada orang lain yang lebih menderita darimu karena itu membuatmu merasa bukan kau satu-satunya hidupnya hancur, kau senang saat adik perempuanmu disiksa oleh orangtuamu, kau tersenyum saat menyiapkan rencanamu untuk merusak wajah adikmu, itu lah sifat aslimu, kau bukan orang baik, jadi tidak perlu pikirkan nasib orang lain. Bersikap egoislah, selamatkan apa yang jadi milikmu bukan milik orang lain."

Judas menunduk dan mengucup sudut bibir Isabella, sebelum ia melanjutkan perkataannya. "Gunakan reward-mu untuk menyelamatkan calon anak kita."

Isabella berdecih dan Judas memberi jarak untuk kembali melihat ekspresi wajah Isabella yang kini telah berubah.

"Aku tidak akan menggunakan rewardku, aku tidak akan memilih siapa-siapa, tidak akan ada yang diselamatkan. Tidak akan ada anak yang lahir, tidak ada anak yang pantas dilahirkan dan dibesarkan di neraka ini."

Jika biasanya Judas yang tersenyum miring, kali ini justru Isabella yang tersenyum miring ke arah Judas hingga Judas mengangkat satu alisnya.

"Kau memang benar, aku ini egois, dan inilah keputusan egoisku, lebih baik janin yang tumbuh di rahimku dan rahim Lilyanne mati sekarang dari pada tumbuh di tempat ini dan setiap detiknya nyawa mereka terancam karena kau, lebih baik tidak perlu lahir jika pada akhirnya nyawa mereka kau jadikan permainan seperti yang kau lakukan pada keluargaku dan pada Lilyanne."

Sekali lagi Isabella berdecih, "Aku sudah bisa menebak apa yang akan kau lakukan setelah mereka lahir, kau akan mengancam nyawa mereka agar aku, Lilyanne dan Nicholas menuruti perintah gilamu, seperti kau mengancam nyawa keluargaku agar aku menuruti keinginanmu."

Wajah Judas yang semula tenang mendadak berubah kesal, namun ekspresi kesal itu bahkan tak bertahan lama, hanya sekilas terpasang di wajah Judas sebelum Judas kembali memasang seringai menyebalkannya.

JUDASWhere stories live. Discover now