Bab 9

12K 861 103
                                    

"Welcome back, Master

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Welcome back, Master."

Semua mata tertuju pada Isabella, Darcy yang baru kembali dari underground melalui lift khusus sembari melepaskan ikat rambutnya pun terkejut melihat Isabella yang dengan berani datang sendiri ke hadapan Judas dan berlutut di hadapan Judas.

Namun pandangan mereka bukan hanya tertuju pada Isabella, mereka memperhatikan Judas untuk menunggu reaksi yang akan Judas berikan.

Judas mengulurkan tangannya, meletakkan telapak tangannya yang besar, penuh bekas luka dan tato tersebut ke puncak kepala Isabella dan mengusapnya perlahan. Seolah memberi Isabella pujian atas keberanian Isabella yang menyambutnya kembali.

Jemari Judas yang mengusap rambut Isabella bergerak turun membelai kening, pipi, bibir hingga berakhir pada dagu Isabella, mengangkat dagu Isabella agar Isabella mendongak menatap tepat ke arahnya.

"Bagaimana dengan pekerjaan mu, sudah berapa banyak laki-laki yang kau layani selama aku tidak ada?"

Tiffany yang melangkah mendekat tertawa kecil, duduk di samping Judas dan menyenderkan kepalanya pada bahu Judas.

"Tidak ada satu pun pelanggan yang mau tidur dengannya." Tiffany bicara sembari melirik ke arah Isabella, seolah ingin menunjukkan kepada Isabella perbedaan di antara mereka, Isabella di lantai sedangkan Tiffany di sisi Judas.

Satu alis Judas terangkat, mungkin Judas tidak menyangka kalau tidak ada satu pun pelanggan yang ingin mengeluarkan uang untuk tidur dengan Isabella, Isabella pun berpikir hal yang sama, seharusnya paling tidak akan ada satu atau dua orang yang mau tidur dengan Isabella.

Dibandingkan dengan harga bermalam dengan pelacur lain di sini, Isabella lah yang paling rendah harganya, harga biasa ditentukan dari perawan atau tidaknya, cantik atau tidaknya, dan juga servisnya yang memukau atau biasa saja, semua ada perhitungannya dan Isabella yang paling rendah.

Seharusnya paling tidak ada satu dua orang pelanggan yang ingin dihangatkan oleh pelacur di tempat ini namun ingin biaya yang tidak semahal Tiffany, tapi justru tidak ada satu pun yang menyewa Isabella bahkan sampai Judas kembali dari Mexico.

"Ini tidak bisa dibiarkan, kau tidak bisa di sini tanpa menghasilkan apa-apa. Aku tidak suka orang yang tidak berguna." Cengkeraman tangan Judas pada dagu Isabella mendadak semakin kuat, membuat Isabella meringis pelan karena hal itu.

"Dia tidak berguna, kenapa Tuan Judas tidak bunuh saja dia. Ku rasa tidak akan ada gunanya membiarkan dia hidup, dia tidak akan bisa membawa Tuan Judas bertemu dengan Killian, Killian sulit terlacak keberadaannya."

"Kau tidak berhak mengambil keputusan atas nyawa orang di sini Fany, jangan hanya kau pikir kau sering ditiduri oleh Kakak ku, kau jadi merasa kau berhak memberikan opini soal nyawa orang lain di sini." Lilyanne angkat bicara, jelas ia tidak terima dengan sikap Tiffany yang seolah sengaja ingin Isabella disingkirkan dari tempat ini untuk selamanya.

JUDASDonde viven las historias. Descúbrelo ahora