Bab 2

15.4K 855 54
                                    

Isabella terikat pada kursi kayu, Isabella tidak tahu ia harus bersyukur atau tidak karna kepalanya tidak jadi ditembak sesaat ia terpergok berada di ruangan yang tidak seharusnya ia masuki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Isabella terikat pada kursi kayu, Isabella tidak tahu ia harus bersyukur atau tidak karna kepalanya tidak jadi ditembak sesaat ia terpergok berada di ruangan yang tidak seharusnya ia masuki.

Tapi ada satu hal yang mengganjal, ekspresi wajah laki-laki yang sempat menodongkan pistol ke kepala Isabella terlihat terkejut saat melihat wajah Isabella ketika Isabella menoleh ke arahnya, pistol yang seharusnya melubangi kepala Isabella itu diturunkan dan di sini lah Isabella sekarang terikat sementara laki-laki itu berdiri santai di hadapan Isabella sembari menyalakan cerutunya.

Tapi ada satu hal yang mengganjal, ekspresi wajah laki-laki yang sempat menodongkan pistol ke kepala Isabella terlihat terkejut saat melihat wajah Isabella ketika Isabella menoleh ke arahnya, pistol yang seharusnya melubangi kepala Isabella itu di...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Laki-laki tersebut menghisap cerutunya dan menghembuskan asap dari mulut dan hidungnya sebelum buka suara.

Laki-laki tersebut menghisap cerutunya dan menghembuskan asap dari mulut dan hidungnya sebelum buka suara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Tidak ku sangka Killian si bajingan tua itu bertindak sampai sejauh ini.” Laki-laki itu menggelengkan kepalanya seraya berdecak, “Apa Killian mengatakan padamu untuk kemari mencari barang bukti yang bisa menjebloskan ku ke penjara?” tanya laki-laki tersebut yang tepat sasaran.

Isabella memilih untuk diam tidak menjawab, namun laki-laki itu justru mendekati Isabella dan mencabut paksa alat pada telinga Isabella.

Laki-laki itu meremas hancur earpiece tersebut dengan satu tangannya, membuat Isabella menyadari kalau laki-laki dihadapannya ini sangatlah berbahaya walau tanpa senjata api di tangannya.

JUDASWhere stories live. Discover now