Bab 8

12.6K 858 72
                                    

Isabella meringis kesakitan saat Darcy mengobati luka di keningnya, Darcy menghela nafas seraya menaruh alat medisnya ke samping

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Isabella meringis kesakitan saat Darcy mengobati luka di keningnya, Darcy menghela nafas seraya menaruh alat medisnya ke samping.

“Kau ini bodoh atau bagaimana? Seharusnya kau tidak memprovokasi Tuan Judas. Dia bukan orang sembarangan yang bisa kau tarik ulur emosinya, dia bukan lawan main mu Isabella.” Darcy melipat kedua tangannya di depan dada, “Aku sudah baca dokumen tentang mu, aku sudah tahu kau siapa dan kenapa kau bisa berakhir ada di sini.”

Isabella melihat wajah Darcy memperhatikan Darcy yang tengah bicara padanya.

“Jika kau pikir kau cukup kuat untuk melawan Tuan Judas hanya karena kau pernah sedikit melakukan kejahatan kecil di luar sana, maka kau salah Isabella. Tuan Judas bukan seperti adikmu yang bisa kau siram dengan air keras, dia juga bukan seperti teman mu Enola yang bisa kau manipulasi untuk mengikuti kemauan mu. Kalau kau tidak mau mati, kau harus paham dengan kondisimu dan lawan mu.”

Darcy melanjutkan, “Membuat wajah adikmu hancur saja kau gagal sampai mendekam di penjara, apa lagi dengan melawan Tuan Judas. Bahkan sekarang sudah tersebar rumor tentang mu di sini, Tiffany menyebarkan keinginan bodohmu yang ingin menjadi kesayangan Tuan Judas. Mereka menertawai mu sekarang, dan saat kau keluar dari kamar ini kau akan jadi bulan-bulanan mereka.”

Isabella menggigit bibirnya, “Aku tidak bermaksud untuk melawan Judas, dia menghina ku, menghina fisik ku dan mengatakan kalau tidak ada yang sudi mengeluarkan uang untuk tidur denganku sedangkan Judas datang dua kali untuk meniduriku.”

“Memangnya kenapa kalau Tuan Judas dua kali menidurimu secara berturut-turut? Apa kau pikir kau spesial hanya karena wajahmu mirip Regina? Atau kau merasa spesial hanya karna dikunjungi oleh Tuan Judas sebanyak dua kali? Hampir semua wanita di tempat ini sudah pernah tidur dengan Tuan Judas, dan bukan hanya sekali. Kau tidak seistimewa yang kau kira Isabella.”

Isabella terdiam memperhatikan Darcy yang melanjutkan perkataannya, “Kau buang jauh-jauh main character syndrom mu itu, kau pikir kau ini sedang berada di dalam film ataupun buku? Kau pikir kau akan mudah menggeser posisi Tiffany? Di sini tidak semudah di tempat asalmu Isabella, di tempat asalmu mungkin kau penjahatnya tapi di sini setiap orang bisa membuat mu mati kapan saja bahkan karena alasan sepele sekali pun, yang harus kau takuti bukan hanya Tuan Judas tapi sikap mu, sikap mu bisa membawa nyawamu pergi dari tubuhmu sendiri. Dan kau sudah memprovokasi orang yang salah Tiffany bukan lawan mu, kau juga telah membuat Judas semakin kesal denganmu karna kau melawannya kemarin. Posisimu tidak menguntungkan sama sekali hanya karena Lilyanne ingin kau hidup.”

Perkataan Darcy membuat Isabella termenung, memang ia tidak mampu mengontrol emosinya. Karena emosinya Isabella dalam keadaan menyedihkan seperti ini, kalau saja Isabella tidak melawan Judas mungkin Isabella tidak akan Judas lempar ke anak buahnya, Isabella hanya perlu melayani Judas seorang.

Dan seandainya saja Isabella bisa menahan emosinya dan tidak terpancing dengan Tiffany, bukan saatnya mencari musuh di tempat seperti ini. Tapi Isabella justru membuat Tiffany yang cemburu jadi semakin membencinya.

JUDASWhere stories live. Discover now