BAB 18 : Teman baru

55 9 0
                                    

Assalamualaikum..
Haii..
Jangan lupa tinggalkan jejak ya.. mau sekedar vote ataupun komen.
Dengan cara begitu, aku jadi happy and bakalan terus up sesuai jadwal yang aku bikin🤍

Jangan lupa tinggalkan jejak meskipun sekedar komen yaa...

Sedikit info ya.. kalau pemeran antagonis nya masih belum ketemu, tapi lambat Laun akan bertemu kok!!! Jadi ikuti terus ya ceritanya...

***




Apa berhak aku miliki rasa cemburu pada yang bukan milikku?

-ayaa senja lara-










***

"Nama kamu Adara ya?" Tanya nya lagi memastikan.

"Iya ayara" jawab Adara pelan.

"Kamu masyallah banget ya ra.." lirih ayara yang di dengar Adara.

"nanti kamu juga bakalan rasain kalau sudah waktunya kok" jawab ayara menyemangati.

Ayara yang terus memandang adara pun hanya mengangguk dan meng iyakan.

"Oh iya, ngomong-ngomong di smatya bisa pake kaya gini ay?" Tanya Adara bertanya soal memakai niqab.

"Kenapa nggak?, kan itu baik dar" jawabnya tersenyum.

"Alhamdulillah kalau begitu.. jadi saya tidak ada alasan untuk melepasnya"

"Adara tidak usah takut, soalnya temen-temen ayara di smatya juga ada yang pake niqab juga kok" ucap ayara menenangkan Adara yang terlihat gelisah dari matanya.

"Iya ay.. makasi ya" jawabnya tersenyum, karena meskipun tertutup oleh niqab tetap saja terlihat dari matanya yang bak seperti bulan sabit.

Tepatnya di taman belakang rumah ayara, mereka tengah berbincang membicarakan banyak hal.

Bagi ayara, berbicara dengan orang baru itu memang menyenangkan. Apalagi orang itu cepat tanggap tentang berbagai hal.

"Lalu bagaimana respon laki-laki itu?" Tanya Adara setelah mendengar cerita ayara.

"Ayara takut berharap.. maka dari itu ayara tidak ingin tau lebih tentang orang itu ra" jelasnya lagi.

Setelah pembicaraan itu, Adara sedikit salpok dengan lengan ayara.
Di sana ada gelang inisial, tapi sepertinya itu bukan inisial namanya, meskipun gelang itu berinisial A.

"eh gelangnya cantik ya Ra.." tunjuknya. "tapi itu pasti bukan inisial kamu kan?" Tanyanya sedikit menyenggol soal gelang.

Ayara yang di tanya sedemikian sedikit terkejut lalu menutupi gelangnya dengan baju.

"Ha-h ah e-enggak dar.. ini nama a-ay kok." Ucap nya dengan terbata-bata.

"Yakin nama sendiri nih?" Tanya Adara memicingkan mata seperti tengah menggoda

"Beneran kok"

"Kamu kapan masuk sekolahnya dar?" Tanya ayara mengalihkan pembicaraan. Kita punya hak untuk membatasi setiap hal tentang pembicaraan.

"Insyallah besok"

"semuanya sudah di urus sama Abi sejak satu Minggu yang lalu"sahutnya lagi.

"Wahhh kalau gitu, kamu dapet kelas berapa dar?" Antusias ayara.

TENTANG SENJAWhere stories live. Discover now