BAB 14 : Seseorang bersama kantin

65 10 0
                                    

Jangan salahkan seseorang untuk berpendapat, karena itu hak mereka yang melihat suatu kejadian yang dapat di simpulkan.

-Ayara senja lara-












*****

Pagi ini Alden akan berangkat sekolah dari rumah bayu, karena semalem dia tiba langsung ke rumah Bayu untuk menginap.

Jihan yang khawatir dengan keadaan putranya hanya bisa uring-uringan, bahkan hp Alden setiap saat berdering dari semalem. Bukan perihal Alden tidak mau mengangkatnya, hanya saja marahnya belum reda. Dan dia takut berkata kasar pada uminya.

"Angkat dulu" Suruh Bayu kepada Alden yang sudah siap

"gue masih kesel" jawab Alden yang membawa tas nya untuk turun ke bawah

"Dia nyokap Lo, gausah kaya anak kecil" sahut Bayu lagi

Dan Alden hanya bisa menurutinya jika Bayu sudah seperti itu, bagaimana tidak di turuti? Tatapannya seperti harimau yang ingin memakan mangsa!

"hm wa'alaikumsalam"

"Kamu tidur di mana Al? Kenapa ga pulang ke rumah? kamu udah makan? Kamu tidur jam berapa? Sekarang sekolah enggak?"

Pertanyaan beruntun itu di berikan untuk Alden, suara gemetar yang khawatir sangat terdengar oleh nya

"Al nginep, umi gausah khawatir.. Al udah dewasa" jawab Alden yang masih terdengar tidak mengenakan itu

"Al.. Umi tau Al kecewa, Alden pulang dulu ya? Hari ini umi mau menjelaskan semuanya sama Al, soal sekolah Al umi izinkan sama pak Harto sekarang"  beber sang umi menjelaskan supaya Alden pulang

"gausah, kapan-kapan aja. Al juga udah siap mau berangkat" jawabnya

"Tapi-"

"Nanti pulang sekolah langsung kerumah mi, tunggu aja. Al ga mau ga masuk.. Kata umi kan harus belajar" sahut alden lagi memotong jawaban sang umi, mengingat pesan umi nya yang akan menitipkan pesantren kakek Alden

"yasudah.. Umi tunggu.." final Jihan yang terdengar sedih

"Kalo gitu Al tutup telponny, Al berangkat dulu. Assalamualaikum" akhir Al menutup sambungan itu setelah mendengar jawaban salamnya

*****

Sekolah begitu ramai, terlihat siswa siswi yang berlalu lalang kesana kemari

Alden yang sedang mencari seseorang di kelas XI IPA2 itu pun terus memperhatikan semua orang, sampai akhirnya yang dia cari ada di sisi pojok kelas yang sedang membaca buku catatannya

"Permisi" ucap Al masuk kelas

"Iya Al kenapa? Cari siapa? Atau ada apa?" tanya Astri yang di juluki sebagai ibu bendahara sekaligus sahabat ayara juga Sena

"Gue mau pinjem ayara sebentar" jawabnya mengalihkan pandangan pada seseorang yang sedang pokus membaca

Ayara yang merasa terpanggil pun berdiri dari duduknya

TENTANG SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang