BAB 4 : UKS

77 12 7
                                    


***
Matahari yang terik kian seakan membunuh para peserta yang ikut melaksanakan upacara, bahkan dari sebagian peserta sudah ada yang jatuh pingsan, sampai para petugas PMR sibuk di buat nya

"panas bangett ya sen" keluh Astri yang berada di sisi kanan nya dengan peluh yang sudah membasahi permukaan wajah nya

"iya bener lo, gue rasanya pengen mandi lagi dah mana pak Harto lama banget lagi amanat nya" jawab Sena dengan wajah memelas

"JADI HARI INI UNTUK KELAS X BISA PULANG LEBIH AWAL, UNTUK KELAS XI KALIAN AKAN MELAKSANAKAN PRAKTEK SEMUANYA TANPA TERKECUALI, KALO ADA YANG SAKIT, IZIN, ATAU PUN ALPA MEREKA AKAN MENYUSUL, UNTUK KELAS XII KALIAN AKAN MEMBANTU MEMBIMBING ADIK-ADIK KALIAN" ucap pak Harto dengan pengeras suara

"FAHAM SEMUANYA?" sahut nya lagi

"faham pak" jawab para peserta serentak

"mohon izin angkat bicara pak" sahut seorang laki-laki mengacungkan tangannya

"iya silahkan, apa yang mau kamu bicarakan Al" jawab sang kepala sekolah itu

"maaf pak, hari ini kelas XI praktek apa ya?" tanya alden dengan raut wajah datar

"OH IYA MAAF TADI BAPAK LUPA NGASIH TAU, JADI HARI INI KELAS XI AKAN PRAKTEK PELAJARAN OLAHRAGA, MATERI-NYA NANTI DI KASIH TAU GURU YANG BERHUBUNGAN" jawab pak Harto

"oh baik pak terimakasih" jawab Alden lagi

"ADA YANG MAU DI TANYA KAN LAGI??" tanya pak Harto

"Tidak pak" jawab semua murid SMA Trisatya

"BAIK, TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA WASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH" akhir dari amanat pak Harto

"WA'ALAIKUMSALAM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH" jawab semua murid

"eh lo tadi nanya depan semua nya bro kece bet Lo" ucap garel teman sekelas Alden

"iya anjir kece bet Lu tumben tumbenan berani nanya depan ciwi ciwi nih anak gatau semua langsung nengok ke sini" sahut Septian yang berada di belakangnya

"Gajelas Lu pada" ucap Alden dengan tatapan tajam nya yang menyorot pada Septian dan garel

"hadeh punya temen cool nya Ampe ngalahin kutub Selatan" sahut Farhan yang ikut dalam pembicaraan

"Utara anjir" jawab garel dengan gregetan

BRUKKKKKK

"eh itu siapa yang pingsan lagi woyy?!!" tanya Leo dengan heboh nya

"lu nanya ke kita se akan-akan kita tau bego" cemooh Septian dengan menonyor kepala Leo

"eh iya ya aing lupa bro" jawab Leo dengan wajah tengil nya

"yaudah si biarin aja, nanti jga bangun lagi" sahut Alden dengan wajah datarnya

*****

"ay lo baik-baik aja?" tanya sena yang khawatir dengan kondisi ayara

Ya, yang tadi terakhir pingsan adalah ayara anak kelas XI IPA2 yang banyak di puji puji oleh semua siswa siswi SMA Trisatya karena kepintaran dan kecantikan nya

"iya aku gapapa kok sen" jawab ayara yang membuat sena kembali bertanya

"beneran gapapa? tapi muka Lo pucet banget ay, gue bawain sarapan ya di kantin nanti gue bawa ke sini Lo jangan kemana-mana istirahat aja" omel sena yang sudah seperti kakak kandung ayara

"iya sen, tapi kan hari ini kita praktek mana bisa di tinggalin" jawab ayara khawatir

"udah lo tenang aja kali, gue sahabat sekaligus sodara lo ay gue ngerti itu jadi mangkanya tadi gue udah minta izin sama pak Hendra sekaligus sama pak Harto"

Sena, windyanti senarta anak dari kakak nya Sintia Fahira yaitu Marvel Nugroho, mereka terbilang lebih dekat karena ikatan saudara, dan umur mereka pun tidak jauh berbeda, hanya berselang beberapa bulan. Jadi wajar kan meskipun ayara yang lebih tua, tetap saja Sena menjadi sang kakak

"yaudah makasi ya sen, gue tungguin di sini" final ayara

"nah gitu kek dari tadi ah kan gue dengernya jadi seneng" jawab Sena

"oh iya, gue belum ngabarin om sama Tante, perlu gue kabarin ga ay?" tanya sena sebelum pergi keluar UKS

"jangan sen, ayah sibuk gaboleh di ganggu dan bunda juga pasti jemput adek gue" jawab ayara

"yaudah oke Lo tunggu ya di sini"

"iya senaaaa" jawab ayara yang sudah sangat kesal namun tetap sayang

"okeh Babay muachhhh" pamit Sena

"hm bye" jawab ayara datar, karena sudah muak

"Kenapa harus sakit sekarang ya allah" batin ayara yang tidak terasa bahwa dia sudah menangis merintih kesakitan

****

"eh kalian denger ga?" tanya alden

"denger apa den?" tanya balik Septian

"nangis" jawab nya singkat

"Hiks hiks hiks"

"Wehh iya anjir ada yang nangiss bro, tapi siapa?!! dimana?!!" tanya Leo dengan pertanyaan nya yang heboh itu

"UKS" sahut Bayu dengan sifat dingin nya

"heleh si kutub ngomong, jadi berbunga-bunga gini hate aing" ucap Leo yang membuat teman-teman nya cengengesan

"yaudah cek anjir" ucap Farhan

Kreketttt

"ASTAGHFIRULLAH YA ALLAH YA RAHMAN YA RAHIM MAYYITATU" jerit garel

Plakk

"manusia bego" ucap leo dengan ekspresi yang tidak bisa di baca dan nyelonong masuk kamar

"kenapa?" tanya alden dingin

"gapapa" jawab ayara tak kalah dingin meskipun masih sesenggukan

"jawab, perlu gue bawa ke rs?" jawab Alden lagi

"gapapa, gaperlu temen gue mau ke sini" ucap ayara

"nama Lo ayara kan neng?" tanya Leo genit

"iya" jawab nya singkat padat dan jelas

"keluar lu pada" usir Alden tegas dengan tatapan tajam nya

"tapi bro agama kita ngelarang dua-duan lohhh" sahut Septian mengejek

"tunggu di luar, di sini ada cctv" jawab Alden lagi

"hati-hati banyak setan nya" ucap garel sambil ikut keluar mengikuti leo, Farhan, dan Bayu




***

What about chapter 4?
1 vote sangat berguna💐
1 komen sangat bermanfaat💐

***

Follow Instagram
@sdtl_jijah
@ayarasnjalara
@aldnfhri

Follow tiktok aku juga ya!!
@sdtl_jijah

See you Next chapter....


TENTANG SENJAWhere stories live. Discover now