Bagian 16

142 3 1
                                    

Seperti keinginannya, Laura mulai membiasakan diri tanpa mencari tahu apa yang dilakukan Abimana dengan kekasihnya di luar sana, cukup sudah bukti yang ia miliki kecurangan mereka, ia sudah betekad akan memperjelas hubungan ini.

Setelah menitipkan bayi kecilnya yang Abimana beri nama Cantika Putri Abimana, ia melajukan kendaraannya menuju sebuah restauran untuk bertemu dengan seseorang yang sudah ia hubungi terlebih dahulu.

"Selamat siang mbak"

Laura menyapa wanita yang tak lain adalah Wita sambil mendudukkan dirinya di depan wanita itu. Ia memperhatikan ekspresi Wita yang tegang melihat kedatangannya.

"Perkenalkan saya Laura mbak, istri Abimana, pastinya mbak sudah tahu saya siapa bukan"

Laura mencoba membuka pembeciraan dengan wanita di depannya yang terlihat tak nyaman dari tadi.

"Disini aku tidak akan bertele-tele mbak, aku ingin memastikan bahwa kalian, kamu dan suamiku apakah menjalin kasih kembali"

Laura mengeluarkan seluruh bukti yang dimilikinya di depan wanita pujaan hati suaminya, ia tak ingin wanita ini mengelak dengan menyembunyikan hubungan terlarang mereka.

Wita yang melihat foto-foto yang menampilkan dirinya dan Abimana dalam posisi berpelukan dan berpegangan tangan menjadi makin gugup.

Ia tak tahu haruskah ia jujur dengan Laura, namun Abimana pernah mengatakan ia yang akan menyampaikan kepada istrinya. Namun ia merasa inilah waktu yang tepat untuk mengungkapan semuanya. Bukankah lambat laun kenyataan ini pasti akan terungkap juga.

"Kami memang masih berhubungan mbak"

"Kami memang tidak berhubungan dengan menjalin kasih kembali, namun kami berhubungan kembali karena Abimana merupakan ayah dari anak saya"

Mendengar penjelasan Wita, Laura memaksakan fikirannya untuk mengerti dengan penjelasan wanita di depannya.

"Apakah anda sendang mengandung anak Abimana mbak?" Tuntut Laura menatap tajam wanita di depannya.

Wita segera menggeleng mendengar tuduhan Laura. Bukan itu maksudnya.

"Saya tidak sedang mengandung mbak, tapi kami telah memiliki seorang anak dari dulu, sekarang anak kami sudah berumur lima tahun dan sedang dirawat di rumah sakit" jelas Wita agar Laura tak salah paham dengan penjelasannya.

Laura semakin tak mampu berkata-kata dengan penjelasan yang disampaikan Wita. Ia tak pernah menyangka kenyataannya akan seperti ini.

"Kami melakuakan kesalahan saat kami masih muda, namun yang kamu harus tahu Bita ada karena kami saling mencintai dan kami sangat bersyukur memilikinya, meskipun kami tidak terikat pernikahan"

Wita kembali menjelaskan melihat Laura tak mengeluarkan sepatah katapun, bukankah ia akan memberikan pengertian pada wanita di depannya bahwa ia juga ibu dari anak Abimana.

Laura yang sudah tak sanggup mendengar penjelasan wanita di depannya langsung pergi dari tempat itu. Ia sangat terpukul mengetahui kebenaran yang lebih buruk dengan bayangannya selama ini. Abimana memiliki anak lain selain dari dirinya.

***

Menyaksiakan betapa Abimana yang telaten mengurus semua keinginan Bita membuat Wita sangat bahagia.

Ia merasa telah mengambil langkah yang tepat. Memberitahu keberadaan Bita kepada istri Abimana. Bukankah Bita juga berhak atas Abimana yang merupakan ayah kandungnya sendiri.

Ia terus menyaksikan interaksi kedua dengan persasaan bahagia. Ia membayangkan jika Abimana akan terus berada di samping mereka, pastinya hidupnya dan Bita akan terasa sangat bahagia. Berkumpul dengan orang terkasih.

Abimana yang merasa diperhatikan oleh Wita membalas menatap wanita itu sambil tersenyum. Ia yakin Wita juga sangat bahagia memperhatikan anak mereka yang berangsur pulih, sama dengan perasaannya yang juga bahagia mengetahui keadaan Bita yang baik-baik saja.

"Sepertinya Bita sudah tertidur wit, setelah ini aku akan pulang ya, sudah sangat malam"

Abimana mulai membersihkan segala barang-barangnya, ia mulai berfikir alasan apa lagi yang akan disampaikan kepada Laura agar istrinya tersebut tidak marah. Ia sangat tersiksa merasa Laura akhir-akhir ini menjauhinya.

"Ada yang ingin aku sampaikan mas" mulai Wita memperhatikan pergerakan Abimana.

"Hari ini aku bertemu Laura, oh tidak, Laura mengajakku bertemu dan aku terpaksa menceritakan semua hubungan kita, dan keberadaan Bita" lirih Wita melihat ekspresi Abimana yang terlihat murka mendengar perkataannya.

"Apa kamu bilang tadi hah " Murka abimana mendengar perkataan Wita. Iaberharap salah mendengar perkataan wanita di depannya.

"Laura menghubungiku dan mengajak bertemu, aku tak bisa hanya diam saja saat ia menuduh kita berselingkuh, akhirnya aku menceritakan semuanya".

"KENAPA KAMU MELAKUKAN ITU, KENAPA KAMU MENEMUI DIA WITA" bentak abimana murka. Ia kalut, tak menyangka wita akan senekat ini mengatakan semuanya.

Abiamana yang sudah murka langsung meninggalkan rumah itu tanpa melihat dan mendengar penjelasan Wita. Ia hanya ingin secepatnya sampai ke rumahnya dan meluruskan penjelasan yang disampaikan Wita. Ia tak ingin istrinya semakin tersakiti dengan kenyataan yang berusaha ia sembunyikan.

Jangan lupa comment ya...

Adakah Cinta DihatimuWhere stories live. Discover now