Bagian 8

160 1 0
                                    

Kehamilan Laura ternyata membuat Abimana sangat bahagia, bagaimana tidak istrinya yang merupakan perempuan mandiri berubah menjadi super manja. Laura kini akan selalu membutuhkannya untuk melakukan hal-hal kecil. Menurut yang Abimana dengar itu merupakaan bawaan bayi.

"Mas Abi aku kayanya mau disuapin sama kamu aja makannya"

Mendengar permintaan Laura, Abimana dengan sigap menyuapi, dia sangat menikmati segala hal yang diinginkan istrinya. Dimatanya Laura sangat menggemaskan, ditambah dengan perutnya yang semakin menonjol. Mereka menikmati makan diselingi dengan tindakan jahil Abimana. Laura hanya bisa pasrah dengan tinakan suaminya. Abimana adalah laki-laki yang terlihat dingin di luar saja, namun nyatanya laki-laki itu sangat humoris dan sedikit tak tahu malu, tapi Laura menyukainya.

Setelah makan selesai, Laura langsung memeluk Abimana, entah mengapa ia sangat berat melepaskan Abimana untuk berangkat kerja, ingin rasanya ia selalu bersama suaminya. Sesungguhnya Laura sangat bingung dengan keinginannya ini.

Awalnya ia berusaha untuk tidak selalu menyusahkan laki-laki tersebut, ia sudah berjanji akan mandiri dalam menjaga kandungannya, namun entah mengapa itu sangat sulit sekali. Ia akan malas melakukan apapun jika tidak bersama suaminya. Mengapa bayinya sangat ingin berdekatan selalu dengan ayahnya.

Namun melihat Abimana yang tak protes dengan segala keinginannya, ia sangat bersyukur, suaminya akhirnya bisa menerima anak dalam kandungannya, ia tidak dapat membayangkan jika Abimana masih menolak keberadaan anak ini, pasti akan terasa menyedihkan.

"Aku berangkat dulu ya sayang, ku usahakan pulang secepatnya sayangku" ucap Abimana sambil memeluk istrinya. Dia juga tak pernah tega melihat istrinya selalu sedih setiap ia akan keluar rumah. Ia sangat terenyuh dengan perubahan Laura semenjak mengandung. Abimana sangat tahu semua sikap manja Laura adalah bawaan hormon dari kehamilan, anaknya meredakan kecanggungan diantara mereka.

***

Abimana melangkah cepat menuju parkiran, ia tidak sabar untuk sampai rumah. Entah mengapa ia sangat bahagia akan bertemu Laura, istrinya akan meyambutnya depan pintu dan bergelanyut manja sambil menggiring menuju kamar mereka. Ada saatnya Laura akan meminta mereka bercinta dan semenjak Laura hamil, istrinya terlihat lebih mendominasi, Abimana sangat menyukai.

Ketika akan membuka pintu, ia dikejutkan dengan orang yang memanggilnya, ia tak menyangka akan bertemu dengan orang masa lalu.

"Abimana kan ya"

"Iya, kalo ga salah kamu Salsa kan, sepupu Wita" ingat Abimana sambil menatap perempuan tersebut.

Salsa tersenyum, ia yakin Abimana mengingatnya. Kadang dulu ia suka mengantar Wita saat akan bertemu Abimana, dan mereka sempat berbicara sesaat dan meninggalkan sepupunya bersama pacarnya

"Kebetulan kita ketemu Abimana, aku ingin sekali bertemu denganmu, ada yang ingin kusampaikan tentang Wita"

"Maaf saya sudah tidak ingin mengetahui apapun tentangnya, kami sudah selesai setelah ia meninggalkan saya" Abimana menegaskan pada sepupu mantan kekasihnya, ia juga tak ingin mengetahui tentang perempuan tersebut, ia pernah begitu mencintai, dan ditinggal dengan alasan tidak masuk akal.

"Tapi aku harus mengatakan ini, saat Wita akan menikah dulu, ia sudah mengandung sebelum ia menikah dengan suaminya. Saat kutanyakan anak siapa, Wita mengaku bahwa itu adalah anak calon suaminya, namun aku tak yakin, karena mereka baru berkenalan, entah mengapa aku merasa ada yang disembunyikan Wita"

" Jika Wita mengatakan hal itu maka itulah kebenarannya, maaf saya harus pergi Salsa" Abimana langsung memasuki mobil, meninggalkan Salsa yang diam terpaku, ia tidak mengerti maksud sepupu Wita menceritakan hal ini padanya.

***

Mendengar pintu yang terbuka, senyum Laura langsung merekah, ia langsung menyalami tangan suaminya dan memeluknya. Abimana balas memeluk istrinya lebih erat, entah mengapa ketika ia masuk, ia sempat tertegun mengingat perkataan Salsa, melihat Laura yang mengandung, ia membayangkan Wita dengan perut buncitnya juga. Awalnya ia tidak ingin memikirkan perkataan Salsa, namun pikirannya terusik dengan kejadian lalu. Ia harus menghilangkan fikiran ini, ia tak ingin melukai Laura. Saat ini di telah memiliki Laura.

"Ayo masuk mas, kamu mandi dulu aku siapin makanannya ya" Laura mendorong suaminya, membuyarkan lamunan Abimana

"Iya sayang, akumandi dulu" ujar Abimana samil mengecup kening istrinya sebelum melesat ke kamardan mandi. Ia tak sabar menikmati masakan istrinya. Abimana sangat bangga pada Laura,wanita itu sangat luar biasa, ia masih bisa melayaninya meskipun dalam kedaan hamil, padahal ia dan keluarga yang lain telah menawarkan mengambil ART, namun istrinya masih tak menginginkan, Laura mengaku bahwa menyiapkan keperluan Abimanahal yang sangat menyenangkan, padahal tak ingin istrinya terlalu kelelahan.

Setelah makan Abimana langsung menuntun laura menuju kamar, sejak tadi ia telah menahan gejolak untuk menyerang istrinya, melihat laura yang hanya menjilat tangan, gairahnya langsung naik, entah sejak kapan ia merasa sangat mesum ketika berdekatan dengan istrinya.

Laura yang mendapat serangan dari Abimana, hanya tersenyum. Ia langsung membalas pagutan suaminya. sebagai perempuan ia tak ingin munafik, ia sangat menyukai sentuhan Abimana, semenjak hamil, ia selalu merindukan sentuhan ini.

Suluruh pakaian mereka telah terlepas, Abimana memberi jarak pada tubuh mereka, meneliti sejenak peruban diri Laura. meskipun istrinya hamil, ia sangat menyukai perubahan beberapa bagian pada tubuh istrinya. ia menatap tubuh itu penuh damba.

Laura yang paham dengan maksud suaminya langsung membalikkan tubuhnya. mereka mulai menyatukan diri, ia merasa milik suaminya selalu pas pada dirinya. Abimana mendekap laura penuh perhatian, ia tak ingin terjadi apa-apa dengan kandungan itu. setelah mencapai pelepasan Abimana membaringkan istirinya di ranjang, ia membawa Laura ke pelukannya. Abimana merasa bahagia, Laura sudah cukup baginya. Tak seharusnya ia memikirkan hal yang lain.

💕💕💕

Adakah Cinta DihatimuUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum