Bagian 1

364 6 0
                                    

 Laura tak menyangka dia kembali menginjakkan kakinya di Jakarta. Waktu beralalu begitu cepat. Ternyata dia telah 4 tahun pergi dari Jakarta meninggalkan semua hal yang membuatnya sedih. Banya hal yang berubah dari kota Jakarta. Tepukan di pundaknya menyadarkan Laura dari pikirannya

"Selamat datang dek, setahun gak ketemu, kakak kangen banget" dengan suara riang.

Julian langsung memeluk adiknya, Laura hanya bisa tersenyum menemukan kakaknya yang selalu heboh jika bertemu dengannya.

"Ayo dek, mama sama papa udah ga sabar banget ketemu sama, kamu" Laura dan Julian langsung menuju mobil milik Julian, memasukkan seluruh barang dan langsung menuju kediaman orangtuanya.

***

Laura tidak dapat menyembunyikan kesedihannya menyaksikan ayahnya yang duduk di kursi terlihat tidak sehat. Dia sangat merasa bersalah kepada kedua orangtuanya, tak berada di samping ayahnya saat melalui masa sulit tersebut.

Seharusnya sebagai anak ia mesti selalu disamping orangtuanya, tapi ia memilih menyembuhkan hatinya. laura hanya bisa menyesal, berjuta maaf yang ia katakan dalam hati, tak dapat mengurangi rasa bersalah ini.

"Maafin Laura yah, Laura ngga ada saat ayah kecelakaan"

Kedua orangtua tersebut memeluk buah hati mereka, melihat Laura kembali saja mereka sangat bersyukur. Melihat kesedihan Laura, membuat mereka bersyukur tak memberi tahu si bungsu saat itu, kecelakaan membuat sang ayah tak mampu berjalan.

"Laura ngga usah sedih, ayah kamu ini baik-baik saja. Ayah yang suruh mereka untuk ngga kasih kabar ke kamu, ayah ngga bisa lihat kamu sedih, jadi kamu jangan merasa bersalah" Laura semakin mengeratkan pelukannya kepada sang ayah, dia begitu terkejut mendapati ayahnya tidak dapat berjalan dan hanya duduk di kursi roda. Laura bertekad dalam hati tidak akan meninggalkan orangtuanya lagi.

Setelah acara berpelukan dan menumpahkan kerinduan, ibu Laura langsung memboyong suami dan anak-anaknya ke meja makan. Dia telah mempersiapkan makanan-makanan kesuakaan anak-anaknya. Suasana rumah tersebut kembali berwarna.

***

Menuruni tangga, Laura telah siap dengan setelan kerjanya, setelah dua minggu di rumah, dia memutuskan akan membantu kakaknya untuk mengurus perusahaan milik keluarga.

Ayahnya hanya mengawasi perusahaan, ia memilih pensiun semenjak kecelakaan tersebut. Setidaknya dengan bekerja ia dapat berbakti kepada orangtuanya. Mempertahankan kejayaan perusahaan yang diturunkan oleh kakeknya.

"Anak ibu cantik banget, ibu sampai pangling lihat kamu nak, kamu cocok banget dengan setelan kerja begini" Laura yang mendengar pujian itu langsung menghampiri ibunya dan memberikan kecupan selamat pagi.

"Aku cantik begini juga karena ibuku cantik banget" balas Laura sambil menggoda balik ibunya.

Ayah dan Julian yang mendengarkan hanya bisa tersenyum mendengar dua perempuan kesayangan mereka saling melemparkan pujian. Akhirnya keluarga mereka lengkap kembali.

Setelah sarapan Laura dan Julian berpamitan kepada kedua orang tua mereka, setelahnya langsung menuju ke kantor dengan mnggunakan mobil Julian karena Laura belum memutuskan akan membeli mobil sendiri atau menggunakan mobil ayahnya beserta sopir pribadi.

"Semoga Laura kita selalu bahagia ya yah, aku tidak ingin jauh lagi dari anak kita" ungkap ibu Indah sambil meneteskan air mata. Pak Kusuma hanya bisa memeluk istrinya.

Semoga rencana yang ia telah siapkan untuk putri mereka akan membuatnya menemukan kebahagiaan.

💕💕💕

Adakah Cinta DihatimuWhere stories live. Discover now