Bagian 5

191 3 0
                                    

Warning!!

Part dewasaaaa ya gaesss

Menjalani rutinitas sebagai istri, Laura mencoba menjadi istri yang baik untuk Abimana. Setiap hari Lauralah yang akan mempersiapkan segala kebutuhan suaminya, ia menolak memilik ART, padahal abimana telah menawarkan. Laura ternyata baru mengetahui bahwa ternyata Abimana begitu manja terhadap pasangan. Laki-laki itu terkadang sangat usil padanya. Abimana akan menyuruh Laura mencari barang-barang yang katanya sulit untuk ditemukan, padahal Laura tahu Abimana hanya ingin mengerjainya. Awalnya Laura mengira interaksi mereka akan canggung, namun Laura mengakui Abimana selalu berusaha untuk mendekat padanya. Entah mengapa Laura takut bila perasaan yang dulu ia coba hilangkan akan muncul kembali. Namun pesona Abimana sangat susah untuk diabaikan.

"Masak apa sayang, kok melamun gitu" ucap Abimana sambil memeluk Laura dari belakang dan memberikan kecupan di pipi wanita tersebut. Istrinya tampak seksi jika dalam mode serius. Laura yang dulunya hanya ia anggap sebagai adik kecil yang imut memang berubah menjadi perempuan dewasa.

Mendapatkan perlakuan yang intim dari Abimana, Laura masih belum terbiasa, padahal mereka sudah menikah selama 3 bulan, dan Abimana selalu melakukan hal ini hampir setiap harinya. Setelah menguasai diri, Laura mencoba untuk bersikap biasa, ia tak ingin Abimana mengetahi bahwa dirinya masih canggung dengan bentuk interaksi mereka. Bukankan ia tak ingin terpesona, kendalikan hatimu Laura.

"Aku masak nasi goreng aja mas, hari ini aku ada meeting dengan kepala divisi,,,, masssh" ujar Laura sambil menahan napas, ia tak dapat melanjutkan kalimatnya karena kewalahan dengan perlakuan Abimana selanjutnya. Laki-laki tersebut terus menjilati telinganya sambil meremas dua gundukan dalam kemejanya dari belakang. Laura sangat mengetahui apa kemauan Abimana selanjutnya. Laki-laki itu tidak pernah langsung meminta dengan kata-kata, namun akan langsung mendekati Laura dan menyentuh dirinya. Abimana tak pernah canggung dalam meminta hak padanya.

"Kamu bisa izin untuk telat ga sayang, aku kangen banget sama kamu" ujar Abimana sambil mematikan kompor dan menuntun Laura menuju sofa. Laura yang memang telah dikuasai gairah akibat Abimana yang terus menyentuhnya akhirnya mau tak mau menuruti keinginan laki-laki tersebut. Bukankah sebagai istri ia tak berhak menolak, tak ingin dosa ia dapatkan, ibunya selalu memperingati dirinya.

Abimana yang mengetahui istrinya menuruti keinginannya, sangat gembira. Ia tak berdusta, seminggu ke luar kota, dia sangat merindukan Laura, entah semenjak mereka menikah dan tak menunda malam pertama, Abimana merasa candu untuk terus berdekatan dan menyentuh istrinya. Abimana terus mencium seluruh permukaan wajah Laura dari kening, mata, hidung dan berakhir dengan mencium ganas bibir istrinya. Ia sangat menyukai rasa bibir Laura, bibir istrinya itu selalu terasa manis, ia tak pernah merasa puas meski berapa kalipun melumat bibir tersebut.

Puas dengan bagian wajah Laura, Abimana dengan tergesa membuka seluruh baju istri dan dirinya, ia selalu takjub dengan bentuk tubuh Laura, merasa tubuh Laura selalu pas dan berisi di bagian tertentu, sungguh sangat indah. Dengan tak sabar, Abimana meraih payudara istrinya dan menjilat, meremas serta menyesapnya bergantian. Laura yang mendapat serangan dari suaminya hanya bisa memejamkan mata, kepalanya pening dan pikirannya telah kosong. Tak kuasa menahan hasratnya, akhinya mereka melakukana penyatuan, Abimana terus bergerak cepat di atas tubuh istrinya, Laura hanya bisa mendesah sampai mereka mendapat klimaks dan akhirnya ia roboh di atas tubuh Laura.

***

Abimana terus memandang wajah Laura yang terpejam, mereka masih berpelukan setelah melakukan percintaan beberapa kali di berbagai sudut rumah. Entah kenapa ia merasa mulai menyukai istrinya. Dulu dia ingat sekali perempuan yang ada dalam pelukannya memiliki perasaan padanya. Laura akan selalu mengikuti kemanapun ia dan Julian pergi, memberikan perhatian-perhatian kecil untuknya. Namun dulu ia memiliki Wita, ia tak bisa membalas perasaan perempuan tesebut. Laura berasal dari keluarga terpandang dan kaya, sedangkan dia hanya laki-laki miskin yang berutung dapat menempuh pendidikan. Entah apa yang disukai Laura padanya.

Sejujurnya Abimana sangat terkejut ketika dulu Laura nekat mengungkapkan perasaannya, ia tak menyangka wanita tersebut ternyata serius dengan perasaan suka yang dirasakan. Saking terkejutnya, ia tak mampu berpikir jernih. Akhirnya ia menolak cinta gadis tersebut dengan alasan ingin meraih cita-citanya dahulu, namun itu hanyalah alasan saja. Ingin rasanya ia mengatakan bahwa ia tidak memiliki perasaan pada adik sahabatnya tersebut, namun ia tak mampu melihat luka lebih dalam pada mata yang menatapnya penuh harap. Ketika ia dan Julian wisuda, Laura mengetahui bahwa ia memiliki Wita, Abimana dapat melihat pancaran kecewa serta luka dari mata wanita terebut. Mulai saat itu ia tak pernah bertemu lagi dengan Laura,ia tahu wanita tersebut menghindari karena pasti membencinya. Sampai akhirnya dia mengetahui bahwa Laura memutuskan untuk kuliah di Australia.

Sekarang ia harus menumbuhkan perasaan untuk perempuan ini, mereka telah terikat. Tak ingin mempermainkan mahligai, selalu menyentuh istrinya adalah cara untuk mendekatkan diri, tak ingin kecanggungan terus terjadi. Laura sangat mudah dicintai, dan ia yakin suatu saat nanti akan dapat mencintai istrinya.

***

Hal yang pertama kali dilihat oleh Laura saat membuka mata adalah wajah Abimana, ia selalu merasa Abimana sangat tampan dalam keadaaan apapun, pesonanya selalu mampu memikat. Sampai saat ini ia masih bingung Abimana selalu terlihat menginginkannya. Dia hanya takut pertahanannya akan runtuh dan kembali mencintai Abimana dengan sangat. Sejujurnya Laura sangsi Abimana hanya melakukan semua ini dengan terpaksa. Ia takut hanya dirinya saja yang menikmati. Seharusnya ia memikirkan kebaikan, tak boleh meragukan tindakan suaminya. Abimana selalu terlihat berusaha mendekat.

Setelah puas memandang Abimana, Laura berusaha melepaskan diri dari pelukan suaminya, ia harus mandi dan siap-siap menuju perusahaan. Merasakan pergerakan seseorang, Abimana semakin mengeratkan pelukannya. Ia benar-benr rindu Laura.

"Mending kamu izin ga masuk aja ra, aku masih kangen sayang" pinta Abimana sambil mencium telinga istrinya

Laura yang mengtahui maksud Abimana, berusaha memberontak, ia tak ingin meminta izin lagi, apa kata rekan-rekannya jika ia sering melakukan hal tersebut. Meskipun orangtuanya yang memliki perusahaan, seharusnya ia mencontohkan hal baik bukan.

"Aku ga mau bolos mashhh, aku udah janji akan masuk hari ini, lepasss masshh" ujar Laura sambil menahan densahannya. Mengingat istrinya sering membolos karena dirinya, akhirnya Abimana melepaskan Laura. Mungkin ia akan meminta Laura untuk tak bekerja, ia jug tak ingin istrinya terlalu lelah bekerja dan setelah itu mengurus dirinya.

Memastikan penampilannya rapi, Laura berpamitan kepada suaminya yang masih di atas ranjang. Abimana yang memandang istrinya begitu cantik dan takjub langsung saja mencium bibir istrinya. Ia merasa warna lipstick yang digunakan Laura membuat terlihat lebih menggoda. Ia tak ingin laki-laki lain memperhatikan istrinya. Setelah puas mencium istrinya Abimana menyarankan Laura mengganti warna lipstick yang tak terlalu terang. Laura yang tak ingin berdebat langsung memakai lipstick sesuai keinginan Abimana, setelah itu langsung menuju perusahaan.

Melihat istrinya yang telah berangkat, Abimana sangat bersyukur memiliki Laura di sisinya, entah mengapa ia selalu suka melihat wanita itu menuruti semua keinginannya. Ia juga merasa bingung mengapa akhir-akhir ini ia ingin Laura selalu ada di dekatnya. Apakah ia mulai mencintai.

💕💕💕

Adakah Cinta DihatimuWhere stories live. Discover now