Bagian 2

272 3 0
                                    

 Menjadi luluasan sarjana administrasi bisnis di Australia, Laura diberikan menempati posisi sebagai staf keuangan, ia ingin belajar terlebih dahulu sebelum diberikan posisi dengan tanggung jawab yang lebih besar. Sedangkan Julian sebagai kakak ingin sekali memberikan Laura jabatan langsung menjadi direktur, namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh Laura, ia tidak ingin menjadi anak emas dengan langsung diberikan posisi yang tinggi, cukup ia masuk ke perusahaan tanpa seleksi terlebih dahulu membuat ia serasa memanfaatkan posisinya sebgai anak pemilik perusahaan.

Laura sangat suka persaingan, ia tidak ingin mendapatkan sesuatu dengan memanfaatkan orang lain. Dia akan membuktikan bahwa ia cukup baik dengan diterima bekerja di perusahaan ayahnya dan tidak ingin mencoreng nama baik ayahnya.

Laura yang saat ini masih berada di ruangan Julian mengerjapkan matanya melihat sosok laki-laki yang baru saja membuka pintu ruangan Julian. Ia berfikir cepat atau lambat dirinya akan betemu kembali dengan Abimana, namun ia tak menyangka bertemu langsung di hari pertama ia bekerja di perusahaan. Laura berusaha menguasai diri, ia tidak boleh terlihat lemah setelah semua hal yang dilaluinya hingga kini, cukup dulu saja ia terpesona pada pandangan petama kala menatap mata sebening telaga milik laki-laki tersebut.

"Kebetulan lo datang bi, lo masih ingat Laura kan, hari ini ia akan mulai bekerja bantu-bantu kita di sini" Julian mengenalkan laura kembali kepada sahabatnya.

"Iya gua ingat" Abimana tak tak terlalu mendengarkan kata-kata sahabatnya Julian, ia masih menatap perempuan yang duduk di sofa, mengamati perubahan pada perempuan tersebut.

Ketika tatapan mata mereka betemu, ia hanya menemukan tatapan datar, tak ada binar lagi di mata tersebut seperti setiap kali mereka bertemu hingga ketika dirinya diwisuda. Hal itu cukup membuat Abimana tertegun, begitu banyak perubahan dalam diri adik sahabatnya dan dia tahu penyebabnya adalah dirinya.

"Laura, selamat datang semoga kita bisa bekerja sama dengan baik" sapa Abimana.

Laura yang mendengar sapaan dari Abimana hanya menjawab "iya" sambil memaksakan senyum. Ia kemudia pamit menuju ke ruangan staf keuangan, ia tidak sanggup harus seruangan dengan Abimana, rasa sesak itu masih ada. Teringat bagaimana dulu dia begitu memuja Abimana, sampai akhirnya dia berani menyatakan perasaannya.

Flashback.

Laura merasa dia telah terlalu lama memendam perasaannya kepada sahabat kakaknya, dia ingin mengungkapkan perasaannya, dia merasa malam ini adalah waktu yang tepat. Laura telah menyelesaikan ujian akhir sekolahnya dan hanya tinggal menunggu untuk pengumuman kelulusan.

Laura yang baru pertama kali jatuh cinta dan menyatakan perasaan kepada laki-laki terus melatih diri di depan cermin. Ia tak ingin terlihat memalukan di depan Abimana, ia harus terlihat dewasa karena tak ingin dianggap adik lagi oleh Abimana, dia merasa usianya sudah cukup dewasa untuk berpacaran jika laki-laki tersebut menerima persaannya.

Laura sangat berharap Abimana juga membalas rasa cintanya, dua tahun ini dia selalu memberikan sinyal perasaannya kepada laki-laki itu, mulai dari menitipkan hadiah melalui kakaknya dan selalu berusaha tampil dewasa jika Abimana dan kakaknya mengajaknya jalan-jalan atau sekedar beristirahat di rumahnya.

***

Malam itu Laura akhirnya menyatakan perasaannya kepada Abimana, namun dia harus menelan kekecewaan karena laki-laki tersebut menolak perasaannya, Abimana tidak ingin berpacaran dengannya karena dia ingin mengejar mimpinya terlebih dahulu. Laura yang kecewa tetap semangat menunggu abimana, dia percaya Abimana memiliki perasaan yang sama dengan dirinya, dia yakin Abimana hanya membutuhkan waktu, mungkin setelah laki-laki itu mendapatkan pekerjaan dia akan memikirkan untuk mencari pasangan, dan itu adalah dirinya.

Namun Laura harus menelan kenyataan pahit, seminggu setelah menyatakan perasaannya dia menemukan ternyata Abimana telah memiliki kekasih, Laura yang mengahadiri wisuda kakaknya begitu terkejut mengetahui bahwa Abimana telah berbohong padanya, bahwa ia bukan tidak ingin berpacaran dan fokus untuk menggapai mimpi, tapi laki-laki itu telah memiliki kekasih hati. Sejak saat itu Laura berusaha untuk melupakan Abimana, dia tidak ingin bertemu dengan laki-laki pembohong itu. Akhirnya setelah pengumuman kelulusan Laura memutuskan untuk melanjutkan studynya di Australia. Dia bertekat melupakan Abimana dan menghapus rasa cintanya.

💕💕💕

Adakah Cinta DihatimuWhere stories live. Discover now