Info Yang Didapat

4.5K 267 16
                                    

Melihat Via melintas, Alaric pun langsung mengikutinya dengan hati-hati. Ia melihat jika perempuan itu kini masuk kedalam salah satu kelas dan mulai mengajar disana. Alaric melihat jika tidak ada yang aneh dari cara perempuan itu mengajar. Dia bersikap seperti seorang guru pada umumnya, padahal kepribadiannya di luar tidak seperti itu.

"Emang paling bisa bermain peran" Alaric tersenyum miring.

Menyadari Via akan keluar Alaric pun langsung menyembunyikan dirinya di balik tembok. Alaric pun lanjut mengikuti perempuan itu pergi.

Langkahnya terhenti saat melihat Via nampak bertemu dengan seorang gadis yang Alaric pun tidak tau gadis itu siapa. Tapi jika tidak salah, gadis itu adalah gadis yang pernah menemani Via bertransaksi waktu itu.

"Gimana Kak?"

"Kita harus fitnah dia. Cuma itu jalan satu-satunya" Alaric melebarkan matanya mendengar itu.

Alaric pun langsung mengarahkan handphonenya dan menekan clip video.

"Gimana caranya?"

"Kita sebar berita bohong kalo Ajma itu selingkuh sampai hamil. Kita viralin ke satu pesantren sampe mereka bener-bener terhasut sama berita bohong yang kita buat"

Alaric geleng-geleng kepala mendengar itu. Hanya gara-gara cinta mereka sampai rela melakukan hal itu, entah setan apa yang merasuki keduanya.

Krek...

Alaric melebarkan matanya saat dirinya tak sengaja menginjak ranting pohon di belakangnya.

"Siapa itu?" Teriak Via.

"Meong" Alaric berusaha menirukan suara kucing.

"Oh, kucing" Alaric menghela nafas ketika Via kembali pada posisinya.

"Hmm, gue punya ide" Alaric tersenyum smirk sebelum akhirnya pergi dari tempatnya.

****

Clek...

Kazam memasuki kamarnya setelah Ia selesai melaksanakan sholat subuh di masjid. Langkahnya terhenti saat mendengar suara merdu seseorang yang sedang melantunkan ayat suci Al-Quran.

Sudut bibir Kazam tertarik ke atas melihat seorang perempuan bermukena putih sedang duduk membelakanginya yang mana Ia yakin suara mengaji yang sangat merdu itu berasal dari sana.

"Shodaqoallahuladzim" selesai membaca Al-Qur'an Ajma pun sejenak menatap perutnya yang masih rata.

"Bunda minta maaf ya nak, kamu hadir dalam keadaan hubungan bunda sama ayah sudah di fase retak. Tapi kamu gak usah khawatir, bunda akan selalu berusaha menjadi bunda yang baik buat kamu. Jangan jadi anak yang nakal ya sayang, kamu tercipta karena kehendak Allah, kamu suci, kamu bersih tidak pantas kamu menanggung penderitaan bunda" Ajma menyeka air matanya yang sudah terjatuh membasahi pipinya.

Kazam terdiam dengan perasaan sesak. Bagaimana caranya Ia mengatakan jika sebenarnya selama ini Ia tidak pernah mengajukan cerai ke pengadilan?

"Assalamu'alaikum" ucap Kazam seraya melepas baju kokonya dan menyisakan baju kaos di badannya.

"Wa'alaikumsalam" jawab Ajma seraya beranjak dari duduknya dan meletakkan Al-Qur'an di tangannya.

"Hari ini mau ke proyek?" Tanya Ajma berusaha mencairkan suasana.

"Aku udah gak kerja disana lagi" Ajma menatap Kazam dengan ekspresi terkejutnya.

"Loh, kenapa? Bukannya kerjaan itu udah jadi cita-cita kamu ya?"

"Aku sengaja nyerahin proyeknya sama orang lain karena Abi mau aku fokus sama pesantren aja" balas Kazam seraya melipat sarungnya.

"Oh, gitu" Ajma mengangguk-angguk faham.

Different Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang