Si Pitik

7.1K 407 11
                                    

Kayaknya untuk beberapa hari kedepan Aku agak lamaan deh guys update nya soalnya Aku udah mulai masuk sekolah jadi aku lumayan sibuk sampai sore hehe... Maklumlah anak kelas pertengahan ◕⁠‿⁠◕

Tapi tenang aja aku bakalan usahain kok buat update sesempetnya aku. Misalnya pas hari libur, pas ada waktu senggang, di sekolah juga kalo misalnya jamkos insyaallah aku bakalan lanjutin.

Jadi jangan khawatir ya guys.

_

_

_

"Selamat ya Kak, akhirnya Kak Rana nikah juga" Ajma memeluk seorang pengantin wanita bergaun putih yang bisa di tebak bahwa pengantin itu adalah Rana.

Tepat hari ini pada tanggal 28 April, pernikahan Rana di laksanakan. Tentunya seperti sebelumnya, Rana menikah karena di jodohkan oleh kedua orangtuanya. Ajma sendiri pun awalnya tak tau jika sepupunya itu akan menikah. Ia mengetahui kabar Rana menikah pun pas H-2.

"Makasih Ma. Semoga pernikahan kamu dan Kazam lancar juga sampai hari H" balas Rana.

"Aamiin" entah kenapa ada keraguan di dalam hati Ajma saat mengucapkan kalimat itu.

"Kak Rana" gantian Hanin yang memeluk Rana.

"Makasih udah dateng"

"Sama-sama" balas Hanin.

"Btw, Aku juga mau nikah" Ajma dan Rana kompak mengatakan Hah?

"Sama siapa?" Tanya Ajma heboh.

"Ada laki-laki yang ngelamar aku. Dia... Rekan kerjanya ayah, bisa di bilang pengusaha muda si. Aku gak tau apa-apa, ayah aku yang menerima lamarannya. Karena aku liat-liat dia ganteng dan kata Ayah orangnya baik jadi, aku terima aja. Bang Qais juga udah setuju dan gak masalah aku langkahin" cerita Hanin.

"Masyaallah. Kapan kamu mau akad?" Girang Rana.

"Kurang lebih satu Minggu setelah Ajma" ketiganya pun kembali berpelukan dengan raut sedih mereka.

"Yah... Kita udah pengen punya keluarga masing-masing. Tapi, kita masih bisa kumpul, kan? Kak Rana masih mau kan main-main ke rumah? Dan Kak Hanin masih stay di pondok kan?"

"Kalo Aku si pasti selalu menyempatkan waktu untuk berkunjung ke rumah Uwa buat sekedar silaturahmi" balas Rana.

"Kalo aku si gak tau. Entah aku masih di perbolehkan stay di pondok atau nanti cuma kuliah aja bolak-balik . Yah, tau sendirilah kalo udah punya suami mah gimana"

"Walaupun nanti kita berpisah tapi janji ya jangan saling melupakan" Hanin mengacungkan jari kelingkingnya.

Ajma dan Rana pun tersenyum dan mengangguk seraya menyatukan jari kelingking mereka.

***

Ajma menghela nafas gusar seraya meletakan tasnya di atas meja dan Ia pun membanting tubuhnya ke atas sofa panjang di samping meja tersebut.

Kini Ia harus di hadapkan pada sebuah suasana kesepian brutal karena sahabat-sahabat nya satu persatu akan segera pergi meninggalkannya.

Rana sekarang sudah menikah dan akan jarang ada di sini menemaninya seperti dulu, Hanin sahabatnya yang paling dekat akan menikah juga, Qais yang merupakan Abang Hanin sekaligus sahabatnya juga akan pergi ke luar negeri untuk mengurus perusahaan ayahnya di sana, sedangkan Apis rencananya setelah lulus sekolah dia akan kuliah di luar kota.

Different Brother✔Where stories live. Discover now