Liburan Kitaaaa

5.7K 288 20
                                    

Setelah selesai melaksanakan sholat subuh, Ajma pun langsung menghampiri kelincinya yang bernama Zack. Satu plastik wortel Ia sediakan untuk kelincinya itu.

"Hufh, Mas Ikrar gak ada disini lagi. Kalo ada Mas Ikrar kan aku titip aja ayang Zack sama dia" celotehnya sambil memegangi ujung wortel yang sedang kelincinya makan.

"Kelinci aja di panggil ayang sedangkan aku? Gak pernah tuh" Ajma menoleh saat mendengar suara Kazam dari belakangnya.

Ia melihat suaminya itu kini sedang meneguk segelas air yang Ia tuangkan dari dalam teko. Ajma mengerutkan hidungnya menatap Kazam sebal.

"Kalo aku manggil kamu ayang, gak pantes. Muka kek bongkahan es gitu di panggil ayang" Ajma sedikit memelankan suaranya saat mengucapkan kalimat terakhir.

"Apa kamu bilang?" Kazam mendekatinya dengan satu alis terangkat.

"Fakta Mas" Ajma melipat tangannya acuh.

"Awas kamu ya" Kazam memeluk pinggang Ajma dan menggelitikinya.

"Mas Mas hhhh..." Ajma meronta-ronta kegelian.

Kazam pun menghentikan gelitikannya dengan keadaan tubuh Ajma yang kini sudah sedikit melorot. Kazam pun menunduk untuk menatap wajah istrinya begitupun dengan Ajma yang kini tengah mendongak menatap Kazam.

"Kamu lucu banget si" Kazam mencium kening Ajma seraya tangannya mencubit pipi chubby istrinya.

"Iih sakit tau" Ajma memanyunkan bibirnya sambil mengelus pipi chubby nya yang tadi kena cubit.

"Maaf aku gak sengaja" Kazam pun memegang tangan Ajma yang sedang mengelusi pipinya itu.

"Ayo siap-siap. Jam 8 kita udah harus berangkat" ajak Kazam.

"Masih pagi Mas" rengek Ajma malas.

"Kamu dandannya lama. Iya skincare, bedak, lipstik, dan kawan-kawannya. Tapi ingat jangan tabarruj. Allah memang menyukai keindahan dan bersolek pun di anjurkan untuk perempuan yang sudah bersuami tetapi, jika itu sudah memasuki level tabarruj aku melarang kamu untuk melakukannya" Ajma tersenyum dan mengangguk.

"Satu lagi, kamu juga gak boleh ngukir alis. Walaupun hukumnya memang masih simpang-siur tapi, untuk mengambil aman kita ambil saja asalnya yaitu tidak boleh. Aku pernah baca di sebuah buku fiqih perempuan karya Syaikh Mutawalli As Sya'rawi, di situ tertulis bahwa mengukir alis hukumnya haram karena selain dari mengubah ciptaan Allah, mengukir alis juga sama hukumnya seperti menyambung rambut yang sudah jelas keharamannya" jelas Kazam yang di angguki oleh Ajma.

"Mas aku mau tanya"

"Apa hmm?"

"Kalo tanam bulu mata apakah sama kaya menyambung rambut?"

"Bulu mata sejenis dengan rambut bukan?" Ajma pun mengangguk.

"Hukumnya sama, haram. Tapi, kalo pakai maskara mungkin masih di perbolehkan dengan catatan tadi itu, jangan berlebihan atau tabarruj. Di zaman sekarang ini memang sepertinya praktek tabarruj dan sufur sudah menjadi hal lumrah di kalangan wanita__"

"Sufur itu apa?" Potong Ajma.

"Telanjang muka atau tidak berhijab. Banyak perempuan-perempuan muslim yang rela memeraktekkan dua hal itu hanya demi memenuhi hasrat duniawinya. Padahal, mereka tidak tau kecantikan yang saat ini mereka dambakan akan menjadi pemberat timbangan amal buruk mereka di akhirat kelak.

Dosa memang tidak terasa hari ini, besok, dan entah sampai kapan, mereka berlenggak-lenggok memamerkan kemolekan tubuh mereka, rambut mereka, wajah cantik full make up mereka tanpa sadar kehormatan mereka sedang terancam. Mereka cantik di mata para penikmat namun, mereka hina di mata sang pencipta.

Different Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang