Happiness Girl

8.4K 435 17
                                    

Author mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi para readers yang menjalankan 🙏 Semoga puasa kalian tahun ini lancar dan pahala puasa kalian di terima oleh Allah SWT aamiin.

Jangan lupa tarawihnya yang rajin kalo bisa jangan bolong-bolong kalo gak lagi halangan wk wk.

Selagi kita masih di beri kesempatan hidup sampai ramadhan tahun ini, yuk pergunakan bulan ramadhan ini untuk mengisi hari-hari kita dengan hal-hal yang bermanfaat.

Kalo kata guru Aku,
"bersungguh-sungguh lah memperbaiki diri pada bulan ramadhan tahun ini dan beribadah lah dengan giat seperti kita tidak akan bertemu dengan ramadhan tahun depan"

Walaupun memang hanya kata-kata tapi, memang benar kita tidak ada yang tau kapan umur kita akan berakhir. Mungkin sekarang kita masih di beri kesempatan bertemu dengan bulan ramadhan tahun ini tapi, belum tentu dengan tahun depan.

Tapi insyaallah semoga kita semua masih di beri kesehatan dan umur panjang oleh Allah SWT agar kita dapat bertemu dengan bulan Ramadhan berikutnya Aamiin🤲

_

_

_

"Assalamu'alaikum" Ajma menghampiri ke 3 kakaknya yang nampak sedang berkumpul di ruang tengah.

"Wa'alaikumsalam" jawab ke 3 nya seraya menoleh.

Ajma pun mendekati mereka dan mencium tangan mereka satu-persatu. Namun, waktu Ajma akan meraih tangan Kazam, Kazam malah mengangkat tangannya dan menangkupnya di dada.

Sontak Ajma langsung merasa kikuk juga malu karena salamannya di tolak.

"Tadi sekolahnya belajar apa?" Tanya Albi.

"Tajwid, fiqih, sama bahasa Arab Mas" Ajma berusaha terlihat biasa saja walaupun jujur Ia masih sangat sebal dengan Kazam.

"Ajma ke kamar dulu ya Mas mau istirahat"

"Lo mau lewat ruang tamu kan? Tolong cabutin laptop gue ya" perintah Ikrar.

"Iya" balas Ajma dengan ekspresi kesalnya. Ia pun berjalan pergi meninggalkan ketiga kakaknya.

"Yang ikhlas dong" teriak Ikrar.

"Kagak ikhlas kagak mungkin gue mau cabutin laptop lo" sahut Ajma.

Albi tersenyum dan geleng-geleng kepala dengan kelakukan kedua adiknya itu. Ajma dan Ikrar memang jarang menunjukkan sikap akur mereka. Tapi mereka akur kok, hanya saja memang seperti itulah cara keakuran mereka.

"Adik kamu tuh Mas, ngeselin" Ikrar menyenggol lengan Albi.

"Iya adik saya, adik kamu juga" balas Albi.

"Terkadang aku tuh bingung sama si Ajma. Tuh bocah anak siapa si, nyeleneh banget tingkahnya. Di tanya keluarga kandungnya dia lupa, atau jangan-jangan dia reinkarnasi jiwanya Dono Warkop lagi"

Kazam yang awalnya diam saja dengan wajah datarnya, menggerakkan tangannya untuk memukul kepala Ikrar hingga membuatnya terkejut dan menoleh.

"Apaan si Mas" kesalnya.

"Gak ada reinkarnasi reinkarnasi. Musyrik kalo percaya" ujarnya dingin tanpa menatap Ikrar.

"Astagfirullah hala'dzim. Asyhaduallailaahaillallah waasyhaduannamuhammadarrasulullah" cepat-cepat Ikrar syahadat kembali.

Different Brother✔Where stories live. Discover now