HN 55 🧸

28.2K 1.8K 59
                                    

Ngobrol Ngobrol sama Authornya tentang cerita ini yuk di Instagram Author
@Widyaarrahma20_
Yg ada _ nya yah

































"Kasian si Raidan, Hilya sama Arzanka aja pas aqiqah Babanya yg gendong padahal babanya tentara eh sekarang Raidan malah kakeknya yg gendong" ucap seseorang dibelakang Shofia agak jauh namun dia bisa mendengarnya

Acara Aqiqah sudah selesai 1 jam yg lalu, Shofia kini sedang makan sendiri di ruang makan sedangkan yg lain tengah sibuk dengan kegiatan masing masing

"Iya lagian masa lahiran anak gak pulang, paling disana juga ada simpenan"

"Bener Rin, masa setahun gak sentuh istrinya bisa kuat sih"

"Udah bener yah Budhe sama Gus Adnan yg sudah pasti bakal selalu nemenin eh milihnya Tentara"

"Ya mungkin gajinya gede Rin, realistis sih"

Shofia memajukkan piringnya, selera makannya tiba tiba hilang, dia sangat sensitif dengan ucapan demikian apalagi hormon ibu yg baru melahirkan katanya benar benar sensi

Fajrin yg sedari tadi mendengar pun menggebrak pintu dapur dimana kedua wanita itu sedang menggosip tentang Zakky

2 wanita itu adalah Arin dan Halaty Dija. Mereka terjingkak mendengar suara gebragan pintu yg berasal dari Fajrin

Tak hanya mereka para Ndalem yg sedang didapur pun kaget

Shofia tak sadar bahwa sedari tadi kakaknya ada di belakangnya, dan langsung maju menggebrak pintu saat dia mulai geram

"Kenapa Fajrin ?" Tanya Halaty Fitri

"Didik anak Halaty supaya ngomongnya dijaga, atau tak robek mulutnya sekalian" Jawab Fajrin

"Astaghfirullah, kenapa Faj ? Omongin baik baik"

"Tanya sendiri ke anak Halaty"

Fajrin memilih meninggalkan dapur dan ruang makan, Shofia pun sudah meninggalkan ruang makan dan memilih ke kamar

Untung saja sound di masjid keras jadi suara tadi hanya orang didapur yg mendengar

Tak lama setelah Shofia masuk ke kamar, Mamah Dian masuk ke kamar membawa Raidan yg menangis sepertinya lapar

"Shofia, cucu mamah lapar nak, susuin yah"

"Gak mau mah" jawab Shofia yg sedang duduk di shofa dan itu membuat Mamah Dian mengerutkan dahinya

"Nak, kenapa ?"

"Gapapa mah, buang aja anak itu, aku gak mau" jawabnya tanpa menatap putranya

"Hei Istighfar, kenapa ? Ada yg ngomongin gak enak ?"

"Enggak mah"

Umi Ruqoyah masuk ke kamar, beliau heran cucunya itu masih menangis saja saat sudah masuk kamar

"Raidan kenapa mah ?" Tanya Umi

"Laper kayaknya mi"

"Shofia, anakmu laper loh"

"Buang aja, gak guna" jawabnya

"Shofia ?"

Umi membelalak heran mendengarnya, bahkan Shofia berani membelakangi mertuanya yg duduk disampingnya

Umi segera mengambil Raidan dari besannya lalu memeberikkan pada Adhifa yg ada diruang tengah sedang duduk sembari bergurau dengan Reni

"Ada yg bisa nyusuin Raidan ?" Tanya umi lirih

Hallo Ning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang