HN 22 🧸

30K 1.9K 20
                                    

Ngobrol Ngobrol sama Authornya tentang cerita ini yuk di Instagram Author
@Widyaarrahma20_
Yg ada _ nya yah


























Sorenya, Zakky mengajak Shofia ke Pesantren sekedar mengunjungi keluarganya

Sampai di pesantren, mereka disambut Fajrin yg baru selesai mengecek persiapan Maulid nabi di Gedung Pesantren

Shofia langsung dipeluk erat oleh Fajrin yg merasa rindu pada adiknya itu

"Rewel gak Zak ?"

"Hahaha enggak sih bang, udah tau kuncinya soalnya"

"Hahahaha pawangnya sudah handal yah"

"Ish abang" Shofia menepuk dada kakaknya itu lalu berlari masuk terlebih dulu ke dalam Ndalem sedangkan Zakky dan Fajrin berjalan bersama dibelakang Shofia

Shofia langsung memeluk uminya erat sekali, dia sangat merindukan wanita tercintanya itu

Meski tinggal 1 kota namun Shofia memang jarang ke pesantren, karna akhir akhir ini tengah sibuk dengan giat dan kunjungan ditambah suami nya juga akan naik pangkat jadi suaminya yak bisa mengantarnya karna sibuk juga dipekerjaannya

"Kangeeennn banget sama umi" ucapnya lalu mencium pipi uminya

"Umi juga kangen anak gadis umi yg udah jadi ibu Zakky ini"

"Hehehe mas Hamdan gak kesini mi ?"

"Belum sayang, kesininya bulan depan sekalian cutinya mba Dhifa, kan bulan depan sudah waktunya melahirkan ya ndak bulan depan juga sih mungkin 2 mingguan lagi lah"

"Yesss bakalan rame ada dedek bayiiiii"

"Iya nanti dedek bayinya 2 sama dedeknya bang Fajrin"

"Mi, Shofia kok belum Hamil yah ?" Tanya nya merubah nadanya menjadi sendu

"Karna Allah pengin kalian puas puasin saling memadu kasih berdua, kalian kan ndak pacaran toh ?" Jawab umi yg sama dengan jawaban Zakky

"Iya sih mi"

"Udah jangan sedih, udah makan belum ? Umi masak sayur labu kuning kesukaanmu, mau makan ?"

"Mau miiiii"

"Ajak suamimu makan nduk"

Shofia langsung mengangguk namun Zakky menolak halus karna dia diajak Fajrin ke Asrama putra untuk melihat lihat kondisi disana sekalian ngecek keuangan bulan ini

Alhasil Shofia memilih untuk makan sendiri ditemani uminya sedangkan abahnya tengah mengisi pengajian didesa

"Zakky baik yah nduk, umi liat dia tulus banget tatapannya ke kamu" ucap Umi

Shofia mengangguk dan tersenyum, menyetujui ucapan uminya

Zakky selalu memperlakukannya baik, jika melihat istrinya Capek giat pasti Zakky punya inisiatif untuk mengerjakan pekerjaan rumah walaupun dirinya juga sedang capek

Pernah Shofia menanyakan kenapa piring sudah dicuci, baju sudah dilipat dan dimasukkan ke lemari dan jawaban suaminya adalah "Mas nikahin adek untuk menemani mas, bukan semata mata hanya melayani mas, kalau sekedar melayani mas bisa sewa pembantu, tapi mas mau adek menemani mas. Mas gak mau anak yg sudah umi dan abah besarkan dengan baik disini dibuat capek dibuat sengsara karna mas"

Sungguh Shofia tak pernah menyangka ucapan itu akan keluar dari mulut suaminya

Memang disisi lain Zakky masih sering menerima pesan pesan mesra dari wanita wanita lain di instagramnya, walaupun dia tak membalasnya ttap saja Shofia kadang kesal dan cemburu apalagi sering perempuan perempuan itu nekat menelfonnya

Tapi Zakky seakan akan membuktikkan bahwa dia telah berubah, dia tak mau mengecewakan istrinya, dia benar benar meninggalkan kebiasaan buruknya itu

Selesai makan, Zakky juga baru pulang dari asrama putra bersama Fajrin, Fajrin seperti biasa membawa peti kecil berisi uang bulanan dari santri putri bersamaan Reni yg baru masuk juga membawa kotak kecil berisi uang bulanan Santri Putri

Shofia mendekati suaminya yg tengah duduk disamping kakaknya yg tengah menghitung uangnya sedangkan Reni sudah menghitungnya di kantor putri jadi tinggal menyetorkannya saja di suaminya

"Habis ke Pondok putra mas ?" Tanya Shofia yg diangguki sang suami

Zakky berinisiatif ikut membantu iparnya menghitung jumlah uang itu kembali lalu memisahkannya untuk nanti dibagi ke beberapa hal yg memang setiap bulannya harus dibayarkan

"Shofia nginep ?" Tanya Reni

"Enggak mba soalnya besok aku ada kegiatan Ziarah bareng ibu ibu yang lain"

"Oalah, kirain nginep"

"Nginepnya kalau ada mas Hamdan mba jadi rame hehehe"

"Iya juga ada Hilya dan bentar lagi ada adeknya"

"Iya mba, nanti sama dedeknya mba Reni, cowo apa Cewe mba ?"

"Belum tau Dhif, abangmu katanya pengin kejutan aja"

"Terus siapin namanya gimana mba ?"

"Ya siapin dua duanya"

"Oh iya juga sih"

Zakky memberikkan uang yg sudah dia hitung ke iparnya lalu dimasukkan lagi ke peti karna jumlahnya sudah pas dan yg dibagi bagi sudsh dimasukkan ke amplop amplopnya

"Minus gak bang ?" Tanya Shofia

"Aman Shof, Alhamdulillah"

"Alhamdulillah kalau gitu"

"Nih buat jajan"

Fajrin memberikkan beberapa lembar uang apda adiknya itu

"Yeeey gak salah mainnya pas awal bulan hahahahha"

Hallo Ning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang