HN 30 🧸

29.8K 1.8K 40
                                    

Ngobrol Ngobrol sama Authornya tentang cerita ini yuk di Instagram Author
@Widyaarrahma20_
Yg ada _ nya yah




































Zakky datang diwaktu setelah Isya, dia juga sudah berganti pakaian serta membawa 2 baju yg dia taruh di bagasi motornya

Sampai di Pesantren dia disambut hangat oleh Hamdan, namun dengan sambutan ini dia malah merasa gak enak karna sudah membentak Shofia semalam

Zakky juga menyalami kedua mertuanya yg tengah berdiskusi soal kitab

"Baru pulang Nak ?" Tanya Umi

"Iya mi, ada kunjungan tadi"

"Ya sudah istirahat dulu badanmu anget, nanti umi buatkan wedang jahe yah"

"Iya mi, makasih mi Zakky dulu yah mi"

"Iya nak"

Zakky langsung masuk ke kamar istrinya namun tak mendapati sang istri dikamar, mungkin sedang ada acara Pesantren disore ini

Dia memilih menyandarkan badannya di shofa, badannya amat pegal, kepalanya juga berdenyut pusing

Beberapa telfon dari sahabat kecilnya tak dia angkat, rasa tak enaknya pada perempuan itu untuk menolak ajakannya sungguh besar namun rasanya tak mungkin dia terus mendekatinya seperti ini

Shofia yg baru selesai memilah jeruk masuk ke kamar membawa 3 jeruk dan terkejut melihat seorang lelaki sudah ada dikamarnya dengan badan menyandar di Shofa dan mata terpejam

Shofia langsung menghampiri untuk membangunkan namun saat dia memegang pipinya, suhu tubuh lelakinya itu panas

"Mas" panggilnya

Zakky yg baru terpejam pun melenguh dan membuka matanya

"Iya Sayang"

"Dateng kapan ?" Tanya Shofia yg masih berdiri

"Baru tadi dek, dek kepala mas pusing dek"

Shofia ingin sekali menyuekki suaminya itu namun dia merasa tak tega apalagi wajah suaminya sedikit memucat

Dia menaruh jeruknya di meja lalu keluar dari kamar dan itu membuat hati Zakky berdenyut

"Kecewakah kamu sama mas dek ?" Tanya nya menatap pintu yg sudah tertutup

Dia memilih berpindah menjadi rebahan di ranjang karna kepalanya benar benar pusing

Tak lama Shofia datang membawa senampan makanan dan wedang jahe

Shofia mendapati suaminya pasti belum makan dan harus minum obat dulu jadi terpaksa Shofia membangunkannya dengan menepuk pipinya

"Eeeuughh sayang, kepala mas pusing, mas merem doang kok gak tidur"

"Melek mas, jangan merem"

Shofia menempelkan obat penurun panas yg berbentuk seperti plester dikening suaminya lalu membantu sang suami duduk dengan menyandarkan badan di kepala ranjang

Shofia meminumkan wedang jahe buatan uminya tadi, lalu sedikit memijat kepala suaminya

"Mas minta maaf yah sayang"

"Udah diem, makan dulu" jawabnya menyuapi suaminya dengan nasi dan sayur yg dia bawa tadi

Zakky mengangguk lalu menerima suapan nasi itu, meskipun rasanya yg pahit

Selesai makan Zakky juga langsung diberi obat penurun panas dan Shofia kembali keluar kamar menaruh piring dan gelas kotor itu didapur

Sekembalinya Shofia di kamar, Zakky masih dalam posisi yang sama, duduk setengah berbaring

Shofia langsung berganti pakaiannya dengan daster tidurnya dan juga menggantikkan baju koko suaminya dengan kaos

Meskipun tanpa sepatah kata namun Shofia berusaha tetap menghargai dan melayani suaminya

Setelah menggantikkan baju kokonya dengan kaos, Shofia menmijat ringan kepala dan lengan suaminya karna Zakky kurang suka minyak angin jadi Shofia tak memberikkannya minyak angin

"Dek, kamu masih mau melayani mas dek ? Mas udah jahat loh sama adek, mas udah bentak adek loh"

"Ya masa dateng dateng badan panas gini mau aku usir, yg ada aku dimarahin umi"

"Makasih yah dek, maafin mas yah, mas gak akan kesana lagi dek, mas siap nerima hukuman dari adek"

"Iya udah diem, sekarang udah kaya gini baru kerasa kan ? Kemarin sehat bugar larinya ke Sahabat pas sakit baru ke Istri" sindir Shofia

"Iya sayang, maaf yah"

Shofia tak menjawab, dia memilih menata bantal untuk istirahat malam ini

"Udah Sholat ?" Tanya Shofia yg dianggukki Zakky

"Aku mau keluar dulu"

Shofia baru hendak melangkah namun tangannya dicekal dan ditarik oleh Zakky hingga dia jatuh diatas badan Zakky

"Jangan menghindar dek, mas minta maaf mas mau adek hukum tapi bukan dengan diemin mas sayang, mas gak bisa" ucapnya dengan mengeratkan pelukannya

Shofia diam tak berkutik, dia bersandar di dada suaminya yg dia bisa mendengar detak jantungnya amat cepat

"Mas tau mas salah, mas hanya gak enak sayang, keluarga Sintya sangat baik sama mas dulu, dulu papah dan mamah juga keluarga Sintya pernah dinas dikota yg sama dan mas juga Sintya tumbuh bersama juga sering ikut kegiatan, mereka sudah anggap mas anaknya sendiri karna mereka gak punya anak lelaki begitupun mamah papah menganggap Sintya anak sendiri karna mas anak tunggal"

Zakky mengambil nafas beratnya, lalu mencium kepala istrinya

"Tapi mas lupa apa yg mas lakukan bikin adek marah, bikin adek cemburu dan bikin adek kecewa. Mas lupa kalau mas dan Sintya sudah sama sama dewasa dan sama sama bisa mulai jatuh cinta. Dan mas pun baru menyadari bahwa Sintya menganggap mas lebih dari Sahabat, dia berharap dengan mas makanya dia selalu meminta mas datang dengan motif kesedihan, mas tau mas salah sayang"

Zakky seseorang yg dikenal garang dilapangan bersama adik lettingnya namun juga terlihat humoris bersama kawan seletting kini menetes kan air mata karna kebodohannya telah membuat wanitanya kecewa

Zakky tau Sintya menaruh rasa padanya dari Dimas, Dan lelaki yg dimaksud Sintya saat dipantai pun dirinya dan dia juga tau dari Dimas yg juga teman dekat mereka karna pernah menjadi anak kolong bersama

"Mas minta maaf sayang, mas janji gak akan dekatti dia lagi, mas akan jauhi dia bila perlu mas gak akan pernah menemui dia lagi sayang"

Shofia yg tak tau akan perasaan hatinya kini mulai membalas pelukan suaminya, dia melingkarkan tangannya ke pinggang suaminya dan menenggelamkan kepalanya di dada suaminya

Hallo Ning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang