29. Another Life Namira!

627 80 96
                                    

Beberapa orang berkata, aku malah salfok sama covernya. Covernya cantik banget! Kenapa? Kalian salfok sama cover Another Life Namira! Yang warnanya kuning taik menggemaskan kayak provile aku ini? Adududu, makasih loh lope! 😖🖤 Ikan hiu makan ubi, I lope u bertubi-tubi.

Thanks for 4k View! ❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Thanks for 4k View! ❤

Bisa dong kalau vote nya enggak bolong-bolong? Aku juga suka di spam komen lho... hehe [Tersenyum secerah matahari hingga menyilaukan].

Jet pribadi itu mendarat dengan
mulus tepat di depan mansion, ketukan sepatu mereka samar-samar terdengar ketika orang-orang itu turun dari jet.

Opa Andra menatap bangunan
di depan nya dengan ekspresi culas
yang agak beda, pria tua itu
mengamati sekitarnya.

Sudah lama sekali mereka tidak mengunjungi mansion ini. Selain karena Maverick yang jarang pulang dan lebih memilih untuk tinggal sendirian, mereka juga mempunyai pekerjaan yang tidak bisa ditinggal.

Gracia, si kepala pelayan di mansion menghampiri mereka dengan langkah tergesa-gesa. Berusaha menormalkan ekspresinya lalu berkata. "Selamat datang Tuan, saya senang akhirnya anda berkunjung kemari lagi. Tuan Maverick sedang tidak berada di mansion, silahkan masuk terlebih dahulu. Saya akan menghubungi Tuan Maverick." Sambil menunduk.

"Kemana anak itu?" Tanya Violetta.

"Tuan sedang berada di kantor saat
ini, mungkin akan pulang siang nanti."

GDUBRAKKK!

"CIL LO KALO LARI PAKE MATA
DONG! LO NABRAK GUE TERUS!"

"Cot! Larli tuh ake kaki!"

"LARINYA KESANA ANJ-"

"Ibun bicala kacal yus, nanti achu
cepuin ke Ayah bial Ibun di ukum!"

"LO ANAK GUE BUKAN SIH?! DASAR ANAK DURHAKA! Gue tampol ya lo lama-lama!" Masih dalam keadaan berlarian dengan keringat yang bercucuran, Gracia menatap mereka gemas namun juga malu. Kali ini tingkah ajaib apalagi yang di perbuat oleh calon nyonya nya ini?

"Nona, tuan muda, tolong jangan berlarian seperti itu. Kalian bisa terjatuh nanti, da---" Belum juga Gracia melanjutkan perkataan nya, Namira dan Arka langsung terjatuh betulan. Namira terpeleset kulit rambutan yang berceceran, sementara Arka yang mengintilinya di belakang ikut jatuh karena menabrak tubuh Ibun nya. Gadis itu mengumpat keras.

"EH PENYET PENYET!"

"JAN---"

"Nona! Anda baik-baik saja?" Dengan wajah panik, Gracia langsung menghampiri calon nyonya nya. Ia semakin ketar-ketir ketika melihat lutut Namira yang penuh dengan luka, kulit lututnya mengelupas dan mengeluarkan darah. Untungnya Arka tidak kenapa-kenapa, balita itu hanya tertindih Namira saja sehingga tangan mungilnya terasa kebas.

"Ssshhhhh."

"Nona, kepala anda memar!"

Babi, kepala gue kena kerikil.

Another Life Namira!Where stories live. Discover now