03. Another Life Namira!

2.6K 284 238
                                    

"Tidak boleh, apa kau tidak melihat kalau nona sedang sakit? muncul bintik-bintik kecil di hidungnya."

Itu komedo, tolol.

Gerald masih mengotot untuk menyuruhku bersiap-siap menghadiri acara jamuan di istana. "Tapi nona terlihat baik-baik saja, pasti ini hanya akal-akalanmu agar nona tetap disini dan menemanimu menggosip 'kan?"

"Ayo nona, dua jam lagi acaranya akan segera dimulai. Nona tidak akan membiarkan gadis bangsawan lain meremehkan anda lagi karena tidak datang ke pesta kan?"

"Kau ini keras kepala sekali dasar babu Dominica! Kan sudah aku bilang kalau nona sedang sakit. Oh ASTAGA! Mengapa pundak nona terasa basah? Apakah sakit nona semakin parah?" Elina memasang ekspresi panik sambil menggigit kuku-kuku jarinya.

Pantatmu.

Itu keringat dari ketek ku anjir, tubuhku berkeringat banyak hari ini karena cuacanya sangat panas. Setelah tiga hari lalu Ayah memaksaku untuk melakukan pemeriksaan, Ayah selalu menyuruhku untuk memakai gaun dengan kain super tebal agar aku tidak kedinginan. Katanya sih jaga-jaga, siapa tau angin dari luar membawa kuman dan menempel ke kulitku. Gila saja, kalau begini ceritanya sih justru mereka mau membuatku sakit betulan.

Elina selalu mengawasiku 24 jam sehingga aku tidak bisa lari kemana-mana. Kalau saja aku bisa berubah menjadi mermaid sekarang, aku ingin melompat ke lautan untuk berendam sepuasnya.

"Tapi El, keluarga kerajaan sangat berharap agar nona Lilian datang berkunjung ke pesta jamuan mereka,"

"Kau mau pergi atau aku usir? Kalau kau masih keras kepala untuk mengajak nona pergi ke pesta itu, akan ku pukul kepalamu itu menggunakan buah kelapa." ancam Elina tidak main-main. Gadis itu membuat gerakan seakan ingin memukul Gerald betulan.

Pun aku memutar bola mataku malas. Sampai kapan perdebatan sengit ini akan berlangsung? Kalau mau adu bacot jangan disini kenapa sih, sakit sekali telingaku mendengarnya.

Rencanaku untuk menjadi gadis anggun yang slay dan perfeksionis gagal seratus persen. Bagaimana tidak? Tinggal di sekeliling orang aneh dan menjengkelkan membuat tensi darahku naik, alhasil mulutku selalu spontan berucap kasar dan mengumpat.

Sulit mengubah kebiasaanku, oke, lupakan soal rencana itu. Menjadi diri sendiri akan lebih baik, kata-kata keramat seperti anjing, babi, jancok dan badjingan sudah meresap ke jiwa dan ragaku. Kalian pasti paham kan? Maksudku ketika kalian sudah bertekad tidak akan mengatakan hal kotor atau toxic, tetapi ketika merasa kaget atau kesal contohnya. Mulut kita spontan mengeluarkan kata xxx itu tanpa terkendali.

"Terserah, aku mau pergi!"

"Pergi saja sana, hus hus,"

Gerald merajuk?

Biarkan saja, aku sedang malas meladeni orang lain. Lebih baik aku membuat rencana untuk kehidupanku kedepan nya, ogah banget kalau harus mati ditangan si Duke keparat itu. Lagipun aku tidak akan mengikuti alur yang semestinya.

Rencana pertama, jauhi Duke Wingstone dan membalas semua perbuatan buruknya pada Lilian. Rencana kedua, menyingkirkan Lady Athena dari perhatian publik, aku ingin semua perhatian dan kepopuleran yang Ia punya sebelumnya menjadi milik ku.

Rencana ketiga, membangun hubungan baik dengan orang-orang berpengaruh. Contohnya penyihir agung. Jika di novel penyihir agung akan berada di pihak Duke Wingstone, maka kali ini aku akan membuatnya berada di pihak ku.

"Nona, Baroness Suzy mencarimu."

"Benarkah? Sajikan teh hijau untuknya dan katakan aku akan segera menemuinya dalam lima menit," kataku, segera mungkin aku merapikan penampilanku yang sudah sangat gembel ini.

Another Life Namira!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang